Gandeng Chandra Asri (TPIA), Krakatau Steel (KRAS) Olah Air Laut

Selasa, 18 Juni 2019 | 07:11 WIB
Gandeng Chandra Asri (TPIA), Krakatau Steel (KRAS) Olah Air Laut
[]
Reporter: Eldo Christoffel Rafael | Editor: Tedy Gumilar

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Krakatau Steel Tbk (KRAS) ingin mengembangkan bisnisnya. Melalui anak usahanya, PT Krakatau Tirta Industri (KTI), KRAS menggandeng PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA) membangun fasilitas pengolahan air laut untuk kebutuhan air industri.

Direktur Utama PT Krakatau Steel Tbk Silmy Karim mengatakan, proyek ini merupakan strategi perusahaan untuk mengembangkan anak usaha. Salah satunya ekspansi secara eksponensial agar bisa menunjang kinerja Krakatau Steel Group. "Kinerja KTI baik, namun perlu dipacu agar keluar dari comfort zone. Misalnya tahun lalu kami menang tender dengan PTPP untuk membangun air bahan baku industri dengan kapasitas produksi 1.000 liter," kata dia, Senin (17/6).

Pelaksanaan proyek ini sejalan dengan rencana pemerintah yang gencar membangun infrastruktur dan membuka akses pengembangan industri di Indonesia. "Proyek pemanfaatan air laut ini diharapkan menjadi langkah efektif untuk memenuhi kebutuhan air bagi kebutuhan industri di kawasan Provinsi Banten, khususnya bagi Chandra Asri. Ini adalah strategi baru kami mendorong perkembangan bisnis anak usaha yang potensial," ungkap Silmy.

Agus Nizar Vidiansyah, Direktur Utama PT Krakatau Tirta Industri menambahkan, proyek pengolahan air laut bersama Candra Asri akan menjadi salah satu sarana pengolahan air laut terbesar di Indonesia. Sebab, proyek ini akan memiliki kapasitas produksi 800 liter-1.000 liter per second (lps) dengan nilai proyek hampir Rp 1,5 triliun. "Proyek ini direncanakan mulai beroperasi pada tahun 2022," ungkap dia.

Vidiansyah berharap proyek ini dapat berjalan lancar. "Kami mengimbau kepada jajaran manajemen agar dapat melaksanakan proyek ini dengan prinsip kehati-hatian, itikad baik, dan prinsip tata kelola perusahaan yang baik (good corporate governance)," kata dia.

Human Resources & Corporate Affair Director PT Chandra Asri Petrochemical Tbk Suryandi menilai, kemitraan ini bentuk awal dari sebuah kerjasama. "Ini juga menjadi bagian dari komitmen Chandra Asri untuk pembangunan Cilegon," kata dia.

Dalam waktu 10 tahun ke depan, TPIA akan ekspansi kapasitas produksi petrokimia. Untuk itu, kebutuhan air industri penting demi menunjang aktivitas pabrik.

Bagikan

Berita Terbaru

Serapan Belanja Modal Siber Perbankan Capai 50%
| Jumat, 22 November 2024 | 23:44 WIB

Serapan Belanja Modal Siber Perbankan Capai 50%

Bank Tabungan Negara (BTN) misalnya, telah menyerap 60% capex untuk teknologo informasi (TI) yang dianggarkan mencapai Rp 790 miliar di 2024

Beredar Rumor, Prajogo Pangestu Ditawari Divestasi Saham BBYB Oleh Akulaku
| Jumat, 22 November 2024 | 15:14 WIB

Beredar Rumor, Prajogo Pangestu Ditawari Divestasi Saham BBYB Oleh Akulaku

Kepemilikan Prajogo Pangestu dalam emiten Gozco Group, diakitkan dengan investasi Gozco di PT Bank Neo Commerce Tbk (BBYB),  

Draf Kabinet Donald Trump Pro Energi Fosil, Begini Dampaknya ke Emiten Energi di RI
| Jumat, 22 November 2024 | 14:33 WIB

Draf Kabinet Donald Trump Pro Energi Fosil, Begini Dampaknya ke Emiten Energi di RI

Dua nama calon menteri Donald Trump yang pro energi fosil, yakni Doug Burgum calon Menteri Dalam Negeri dan Chris Wright calon Menteri Energi.

Pungutan Ekspor Sawit Turun dari Target Awal
| Jumat, 22 November 2024 | 09:50 WIB

Pungutan Ekspor Sawit Turun dari Target Awal

Tahun ini BPDPKS menargetkan setoran pungutan ekspor sawit sebesar Rp 24 triliun, turun dari target awal

Rencana PPN Naik Menuai Petisi Penolakan
| Jumat, 22 November 2024 | 09:32 WIB

Rencana PPN Naik Menuai Petisi Penolakan

Ribuan masyarakat Indonesia menandatangani petisi yang menolak rencana kenaikan tarif PPN menjadi 12% tersebut

Tax Amnesty Bisa Gagal Tarik Dana
| Jumat, 22 November 2024 | 09:14 WIB

Tax Amnesty Bisa Gagal Tarik Dana

Menurut Direktur Eksekutif Indef Eko Listiyanto, tax amnesty tidak bisa diterapkan terus-menerus dalam waktu singkat

Cuan Tinggi Saham Pendatang Baru
| Jumat, 22 November 2024 | 09:12 WIB

Cuan Tinggi Saham Pendatang Baru

Kendati harga saham pendatang baru sudah naik tinggi hingga ratusan persen, waspadai pembalikan arah

Upaya Dorong Ekonomi Akan Memperlebar CAD
| Jumat, 22 November 2024 | 08:58 WIB

Upaya Dorong Ekonomi Akan Memperlebar CAD

Bank Indonesia memperkirakan defisit transaksi berjalan atau current account deficit (CAD) sepanjang tahun 2024 bisa melebar jadi 0,9% PDB

WTON Memangkas Target Nilai Kontrak Baru Jadi Rp 6 Triliun
| Jumat, 22 November 2024 | 08:52 WIB

WTON Memangkas Target Nilai Kontrak Baru Jadi Rp 6 Triliun

PT Wika Beton Tbk (WTON) memperkirakan, hingga akhir 2024 ini nilai kontrak baru hanya akan mencapai ke Rp 6 triliun.

Nobel Ekonomi 2024 dan Pengendalian Inflasi
| Jumat, 22 November 2024 | 08:15 WIB

Nobel Ekonomi 2024 dan Pengendalian Inflasi

Keberadaan tiga BUMD pangan yang ada di Jakarta jadi kunci pengendalian inflasi di Provinsi DKI Jakarta

INDEKS BERITA

Terpopuler