Gangguan di Kazakhstan dan Libya Menopang Harga Minyak di Awal Pekan

Senin, 10 Januari 2022 | 11:57 WIB
Gangguan di Kazakhstan dan Libya Menopang Harga Minyak di Awal Pekan
[ILUSTRASI. Ilustrasi Pompa angguk tambang minyak.]
Reporter: Sumber: Reuters | Editor: Thomas Hadiwinata

KONTAN.CO.ID - SINGAPURA. Harga minyak naik tipis pada perdagangan Senin (10/1). Gangguan pasokan di Kazakhstan dan Libya mengimbangi kekhawatiran tentang penurunan permintaan yang dipicu oleh semakin luasnya peredaran infeksi varian omicron.

Minyak mentah Brent naik 16 sen, atau 0,2%, menjadi US$ 81,91 per barel, hari ini pukul  11.06 WIB. Sementara minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) AS naik 15 sen, atau 0,2% menjadi US$ 79,05 per barel.

Harga minyak menguat hingga 5% sepanjang minggu lalu menyusul terjadinya aksi protes di Kazakhstan yang mengganggu jalur kereta api dan memukul produksi di Tengiz, ladang minyak utama di negara itu Tengiz. 

Di Libya, kegiatan pemeliharaan pipa menekan produksi hingga turun menjadi 729.000 barel per hari dari angka tertingginya di tahun lalu, yaitu 1,3 juta barel per hari.

Baca Juga: Kenaikan Harga Energi Mulai Kerek Inflasi

Perusahaan minyak terbesar Kazakhstan Tengizchevroil (TCO) secara bertahap meningkatkan produksi untuk mencapai tingkat normal di ladang Tengiz, demikian pernyataan Chevron yang merupakan operator ladang tersebut. 

"Meningkatnya pemadaman pasokan di tempat-tempat seperti Libya dan lainnya telah memusatkan kembali sorotan pada ketersediaan pasokan," kata analis RBC Capital dalam sebuah catatan.

Jika Rusia menginvasi Ukraina, itu dapat mengganggu ekspor minyak mentah Rusia ke Eropa dan mendorong harga minyak lebih tinggi, tambah bank tersebut.

Rusia menyiapkan puluhan ribu prajurit dalam jarak tak jauh dari perbatasannya dengan Ukraina, delapan tahun setelah Rusia merebut semenanjung Krimea dari Ukraina. Washington dan Kyiv menyebut penyiapan pasukan itu dapat berujung ke invasi.

Harga minyak juga terangkat oleh peningkatan permintaan global dan penambahan pasokan Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC) plus para sekutunya, yang lebih rendah daripada perkiraan. 

Produksi OPEC pada bulan Desember naik 70.000 barel per hari dari bulan sebelumnya, dibandingkan dengan peningkatan 253.000 barel per hari yang diizinkan berdasarkan kesepakatan pasokan OPEC+. 

Perusahaan energi di Amerika Serikat (AS) memulai tahun baru dengan terus menambah rig minyak dan gas alam. Setelah mengalami penurunan selama 2019-2020, industri energi di AS meningkatkan jumlah rig sepanjang tahun lalu.

Baca Juga: Harga Minyak Terkoreksi pada Senin (10/1) Pagi, Didorong Pulihnya Pasokan

Jumlah rig minyak dan gas, indikator awal produksi masa depan, naik dua menjadi 588 dalam seminggu hingga 7 Januari, tertinggi sejak April 2020, demikian laporan perusahaan jasa energi Baker Hughes Co pada Jumat.

Secara global, pemerintah dari Eropa hingga Cina dan India telah melakukan beberapa pembatasan saat mereka bergulat dengan varian omicron yang sangat menular.

Di AS, pekerjaan meningkat kurang dari yang diharapkan pada bulan Desember di tengah terbatasnya jumlah pekerja. Peningkatan pekerjaan dapat tetap moderat dalam waktu dekat karena infeksi Covid-19 yang meningkat mengganggu aktivitas ekonomi.

Bagikan

Berita Terbaru

Adu Otot Iran Versus Israel, Berakhir Damai atau Berlanjut?
| Selasa, 01 Juli 2025 | 11:30 WIB

Adu Otot Iran Versus Israel, Berakhir Damai atau Berlanjut?

Kita semua harus berdoa dan berharap perdamaian di Timur Tengah. Perang tidak memberikan solusi apapun.

Prospek Saham-Saham di Indeks LQ45 Lebih Cerah pada Semester II
| Selasa, 01 Juli 2025 | 08:54 WIB

Prospek Saham-Saham di Indeks LQ45 Lebih Cerah pada Semester II

Kinerja saham-saham likuid di Bursa Efek Indonesia (BEI) yang tergabung di Indeks LQ45 cenderung tertekan sepanjang semester pertama 2025 ini. 

Profit 27,66% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Melonjak (1 Juli 2025)
| Selasa, 01 Juli 2025 | 08:25 WIB

Profit 27,66% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Melonjak (1 Juli 2025)

Harga emas Antam hari ini (1 Juli 2025) Rp 1.896.000 per gram. Di atas kertas pembeli setahun lalu bisa untung 27,66% jika menjual hari ini.

Pasar Cenderung Wait and See, Rupiah Akan Sideways pada Selasa (1/7)
| Selasa, 01 Juli 2025 | 06:20 WIB

Pasar Cenderung Wait and See, Rupiah Akan Sideways pada Selasa (1/7)

Berdasarkan data Bloomberg, rupiah di pasar spot melemah 0,27% ke Rp 16.238 per dolar AS pada Senin (30/6). 

Valas Alternatif dan Emas Bisa Menjadi Pilihan Investasi
| Selasa, 01 Juli 2025 | 06:15 WIB

Valas Alternatif dan Emas Bisa Menjadi Pilihan Investasi

 Memasuki semester II 2025, pelaku pasar perlu mencermati perkembangan geopolitik, kebijakan tarif impor, dan arah suku bunga bank sentral. 

Menggaet Restu RUPSLB, Emiten Prajogo Pangestu Ini Bersiap Menggelar Stock Split
| Selasa, 01 Juli 2025 | 06:10 WIB

Menggaet Restu RUPSLB, Emiten Prajogo Pangestu Ini Bersiap Menggelar Stock Split

Stock split saham pada dasarnya hanya mengubah nominal saham . Jadi, tidak semerta-merta mengubah tren pergerakan harga saham emiten.

Paradoks Indonesia
| Selasa, 01 Juli 2025 | 06:10 WIB

Paradoks Indonesia

Indonesia kaya akan sumber daya alam (SDA) dan sumber daya manusia (SDM), tapi gagal menjadi negara maju dan makmur.

Danantara Bakal Meraih Pendanaan US$ 10 Miliar
| Selasa, 01 Juli 2025 | 06:05 WIB

Danantara Bakal Meraih Pendanaan US$ 10 Miliar

Sejak didirikan pada Februari tahun ini, Danantara yang sudah resmi mempunyai kantor baru berhasil meraih pendapaan hingga US$ 7 miliar. 

Mengawali Semester II 2025 di Tengah Tren Net Sell, Simak Rekomendasi Saham Hari Ini
| Selasa, 01 Juli 2025 | 06:01 WIB

Mengawali Semester II 2025 di Tengah Tren Net Sell, Simak Rekomendasi Saham Hari Ini

Meski IHSG menguat, asing tercatat melakukan aksi jual bersih alias net sell sebesar Rp 358,96 miliar. 

Diskon Tarif Mengerek Trafik Jalan Tol Selama Libur Panjang Tahun Baru Islam
| Selasa, 01 Juli 2025 | 06:00 WIB

Diskon Tarif Mengerek Trafik Jalan Tol Selama Libur Panjang Tahun Baru Islam

Sejumlah pengelola jalan tol seperti Jasa Marga, Hutama Karya dan Astra Infra menerapkan diskon tarif tol.

INDEKS BERITA

Terpopuler