Gara-gara Perang Dagang AS-China, Laba Mazda Anjlok 30%

Jumat, 01 November 2019 | 10:06 WIB
Gara-gara Perang Dagang AS-China, Laba Mazda Anjlok 30%
[ILUSTRASI. Model berpose dengan Mazda 3 SPEED saat diperkenalkan di Jakarta, Selasa, 20 Februari 2018. Mazda Motor Corp menghadapi penurunan laba terdalam sejak tujuh tahun terakhir. KONTAN/Carolus Agus Waluyo/20/02/2018.]
Reporter: Sumber: Reuters | Editor: Tedy Gumilar

KONTAN.CO.ID - TOKYO. Pabrikan mobil asal Jepang, Mazda Motor Corp tampaknya mesti menelan pil pahit gara-gara perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dan China yang tak berkesudahan.

Di tengah ketidakpastian dan perlambatan ekonomi, permintaan terhadap mobil baru di dua negara tersebut melemah.

Nahasnya, selama ini AS dan China merupakan pasar terbesar bagi Mazda.

Baca Juga: Astra Otoparts (AUTO) Incar Menjadi Pemasok Pabrik Baru Hyundai di Indonesia premium

Permintaan atas mobil Mazda, termasuk sedan Mazda3 dan crossover SUV CX-5 telah merosot sejak perusahaan membukukan rekor penjualan tahunan sekitar 1,6 juta kendaraan pada tahun keuangan 2018.

Walhasil, Nikkei melaporkan, laba tahunan Mazda untuk tahun fiskal yang berakhir Maret 2019, diperkirakan anjlok sekitar 30%.

Sebelumnya pabrikan mobil terbesar kelima di Jepang itu memproyeksikan laba operasi tahun fiskal yang berakhir Maret 2019 sekitarr 60 miliar yen, setara US$ 555,4 juta.

Proyeksi tersebut lebih rendah dari realisasi tahun lalu yang sebesar 82,3 miliar yen. 

Baca Juga: Mazda luncurkan produk baru sekaligus promosi di GIIAS 2019

Sekaligus, jika sesuai ekspektasi, akan menjadi pencapaian terendah sejak tujuh tahun terakhir.

Manajemen Mazda kepada Reuters menyampaikan, laporan Nikkei tersebut tidak didasarkan pada pengumuman yang dikeluarkan oleh perusahaan.

Bagikan

Berita Terbaru

Prospek Avia Avian (AVIA) Diwarnai Insentif Pajak untuk Sektor Properti
| Selasa, 19 Agustus 2025 | 05:45 WIB

Prospek Avia Avian (AVIA) Diwarnai Insentif Pajak untuk Sektor Properti

Sentimen insentif pajak perumahan akan jadi katalis positif PT Avia Avian Tbk (AVIA), meski itu sebatas hanya perpanjangan aturan.​

Sederet Tantangan Mengadang Program Rumah Rakyat
| Selasa, 19 Agustus 2025 | 05:35 WIB

Sederet Tantangan Mengadang Program Rumah Rakyat

Pemerintah berupaya merealisasikan program 3 juta rumah lewat beragam skema termasuk diantaranya lewat FLPP.

Bonus Kegedeaan Bikin Prabowo Gerah
| Selasa, 19 Agustus 2025 | 05:35 WIB

Bonus Kegedeaan Bikin Prabowo Gerah

Menurut Presiden Prabowo Subianto ada komisaris rapat sebulan sekali tapi tantiem Rp 40 miliar setahun.

Pebisnis Bus dan Hotel Enggan Putar Musik
| Selasa, 19 Agustus 2025 | 05:25 WIB

Pebisnis Bus dan Hotel Enggan Putar Musik

Sejumlah pebisnis kapok dan memutuskan tidak memutar musik demi menghindari masalah hukum akibat melanggar hak royalti musik.

DFI Retail Nusantara (HERO) Bakal Ekspansi Tiga Gerai Baru
| Selasa, 19 Agustus 2025 | 05:10 WIB

DFI Retail Nusantara (HERO) Bakal Ekspansi Tiga Gerai Baru

HERO menargetkan pembukaan dua sampai tiga gerai baru hingga akhir 2025, tanpa rencana penutupan gerai di tahun berjalan

Ungkit Ekonomi Tak Cukup Bersandar dari Investasi
| Selasa, 19 Agustus 2025 | 05:10 WIB

Ungkit Ekonomi Tak Cukup Bersandar dari Investasi

Pemerintah menargetkan total investasi sebesar Rp 7.450 triliun untuk mendorong ekonomi di di tahun 2026.

OJK Perketat Aturan Lender Ritel Fintech Lending
| Selasa, 19 Agustus 2025 | 04:50 WIB

OJK Perketat Aturan Lender Ritel Fintech Lending

Salah satu yang diatur oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) adalah soal pendanaan dari pemberi pinjaman individu.

Garudafood (GOOD) Berharap Cuan dari Produk Anyar
| Selasa, 19 Agustus 2025 | 04:20 WIB

Garudafood (GOOD) Berharap Cuan dari Produk Anyar

Hingga semester I-2025, GOOD telah meluncurkan produk dengan inovasi terbaru seperti Chocolatos Rich dengan cokelat berkualitas premium.

Pasar Keuangan Menanti Langkah Konkret Pemerintah
| Selasa, 19 Agustus 2025 | 04:15 WIB

Pasar Keuangan Menanti Langkah Konkret Pemerintah

Target pertumbuhan ekonomi yang tinggi di tahun 2026 bisa dianggap tidak realistis bagi pelaku pasar

Dana Kelolaan Manajer Investasi Hanya Tumbuh Mini
| Selasa, 19 Agustus 2025 | 04:15 WIB

Dana Kelolaan Manajer Investasi Hanya Tumbuh Mini

Pasar modal yang masih diselumuti iklim kurang kondusif sejak awal tahun, tetap membatasi ruang pertumbuhan dana kelolaan dari manajer investasi

INDEKS BERITA