Garudafood Putra Putri Jaya Optimistis Kinerja Naik 15%

Kamis, 14 Februari 2019 | 06:04 WIB
Garudafood Putra Putri Jaya Optimistis Kinerja Naik 15%
[]
Reporter: Krisantus de Rosari Binsasi | Editor: Yuwono Triatmodjo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Garudafood Putra Putri Jaya Tbk (GOOD) menargetkan kinerja pada tahun ini akan tumbuh. Untuk itu, perusahaan ini akan meningkatkan pasar ekspor.

Dian Astriana, Head of Corporate Communication Garudafood, mengatakan, perusahaan ini menargetkan kenaikan omzet penjualan sekitar 15% tahun ini. Sebagai perbandingan pada 2018, pendapatan GOOD mencapai Rp 8,07 triliun atau naik 8% dari akhir tahun 2017 yang sebesar Rp 7,48 triliun. Jika dihitung, total pendapatan produsen makanan ringan Kacang Garuda ini di 2019 mencapai Rp 9,28 triliun.

Untuk mencapai target tersebut, GOOD akan fokus pada pengembangan pasar domestik dan ekspor. Dian menyebut, caranya, GOOD bakal mengeluarkan produk baru serta memperkuat channel distribusi domestik untuk meningkatkan produktivitas.

Garuda Food juga akan mengembangkan pasar di luar negeri. "Dengan cara mencari peluang di negara baru," ujar Dian.

Perusahaan ini juga akan meningkatkan penetrasi pasar di Asia. Saat ini, GOOD sudah mengekspor produknya ke lebih dari 20 negara, dengan fokus utama penjualan ke beberapa pasar Asia Tenggara, China dan India.

Dian juga mengungkapkan, kontribusi pasar lokal bagi pendapatan GOOD sekitar 95%. Sementara sisanya dari ekspor. Sebelumnya, Direktur Utama GOOD Hardianto Atmadja mengatakan, penjualan ekspor akan naik dua digit dalam waktu dua hingga tiga tahun ke depan.

Perusahaan ini juga menyiapkan anggaran belanja modal alias capital expenditure (capex) senilai Rp 800 miliar untuk tahun ini. "Dananya akan dipakai untuk investasi di penambahan pabrik dan gudang," jelas Dian.

Rencananya, GOOD akan menambah tiga pabrik baru. Lokasinya ada di Rancaekek, Bandung, serta Gresik dan Pati.

Namun, Dian enggan memaparkan nilai investasi pembangunan tiga pabrik tersebut. Sejak akhir tahun lalu, proses pembangunan pabrik Garudafood sudah berjalan. Dia menambahkan, proses pembangunan pabrik beragam tiap pabriknya.

Ada pabrik yang bangunan fisiknya sudah selesai dan saat ini sudah instalasi mesin. "Ada juga sedang berlangsung pembangunan fisiknya. Seluruhnya ditargetkan rampung tahun ini," jelas Dian, kepada KONTAN.

Pada tahun lalu, Garudafood telah selesai melaksanakan IPO dan berhasil meraup dana Rp 44 miliar. Dian mengungkapkan alokasi dana tersebut sudah digunakan untuk modal kerja.

Analis OSO Sekuritas Sukarno Alatas menyebut, target kinerja GOOD akan mudah tercapai. Tapi GOOD akan dihadapkan tantangan kenaikan bahan baku seperti daging, ayam dan ikan. Sebab, pasar GOOD terdiversifikasi dari domestik dan luar negeri. Rabu (13/2), saham GOOD turun 0,83% ke Rp 1.790.

Bagikan

Berita Terbaru

CDIA Turun Usai Ada Transaksi Crossing Ratusan Miliar, Cek Prediksi Pergerakannya
| Selasa, 16 September 2025 | 16:26 WIB

CDIA Turun Usai Ada Transaksi Crossing Ratusan Miliar, Cek Prediksi Pergerakannya

Dalam jangka pendek hingga menengah, harga saham CDIA berpotensi menguat dengan resistance di Rp 1.625-Rp 1.700 per saham.

Penjualan Turun Namun Recurring Income Naik, Berikut ini Prospek Saham SMRA
| Selasa, 16 September 2025 | 15:00 WIB

Penjualan Turun Namun Recurring Income Naik, Berikut ini Prospek Saham SMRA

Tekanan margin SMRA masih terasa karena komposisi produk yang kurang menguntungkan, meski beban operasional relatif terkendali.

Berhasil Tekan Rugi, Yuk Simak Fundamental Saham Kimia Farma (KAEF)
| Selasa, 16 September 2025 | 13:10 WIB

Berhasil Tekan Rugi, Yuk Simak Fundamental Saham Kimia Farma (KAEF)

Prospek industri farmasi masih positif, ditopang oleh kenaikan PDB sektor kesehatan dan peningkatan belanja kesehatan per kapita masyarakat.

Anak Usaha TPIA di Singapura Gaet Fasilitas Kredit Sindikasi US$ 1 Miliar
| Selasa, 16 September 2025 | 11:00 WIB

Anak Usaha TPIA di Singapura Gaet Fasilitas Kredit Sindikasi US$ 1 Miliar

Partisipasi bank-bank internasional ini diklaim mencerminkan kepercayaan terhadap kualitas kredit, strategi pertumbuhan Aster.

Menakar Strategi Berkebun Pohon Emas
| Selasa, 16 September 2025 | 08:37 WIB

Menakar Strategi Berkebun Pohon Emas

Misalnya uang kita hanya cukup membeli sebatang emas lebih sedikit. Setelah membeli batang emas pertama kita bisa menggadaikan

Menkeu Sebut Perlu Analisa Tarif Cukai Rokok
| Selasa, 16 September 2025 | 08:25 WIB

Menkeu Sebut Perlu Analisa Tarif Cukai Rokok

Pemerintah belum mengambil keputusan terkait tarif cukai hasil tembakau dan akan melakukan kajian lapangan menyeluruh sebelum bergerak

Saham Komoditas Ini Berpotensi Menguat Seiring Potensi Pemangkasan Suku Bunga The Fed
| Selasa, 16 September 2025 | 07:43 WIB

Saham Komoditas Ini Berpotensi Menguat Seiring Potensi Pemangkasan Suku Bunga The Fed

Potensi pemangkasan suku bunga acuan The Fed cuma salah satu faktor yang memengaruhi harga komoditas.

Profit Taking Saham ASII Seiring Pengumuman Akuisisi Tambang Emas PSAB Oleh UNTR
| Selasa, 16 September 2025 | 07:32 WIB

Profit Taking Saham ASII Seiring Pengumuman Akuisisi Tambang Emas PSAB Oleh UNTR

ASII berencana mempertimbangkan aspek kinerja saham agar menghasilkan return yang optimal bagi pemegang saham.

Badan Penerimaan Negara Muncul dalam RKP 2025
| Selasa, 16 September 2025 | 06:30 WIB

Badan Penerimaan Negara Muncul dalam RKP 2025

BPN  tercantum dalam Peraturan Pemerintah (Perpres) Nomor 79 Tahun 2025                              

Kemampuan Membayar Utang Menurun
| Selasa, 16 September 2025 | 06:26 WIB

Kemampuan Membayar Utang Menurun

Jika DSR semakin besar maka beban utang yang ditanggung pun semakin besar. Kenaikan DSR justru menandakan bahwa kemampuan membayar utang menurun.​

INDEKS BERITA

Terpopuler