Gelar IPO, Pengelola Mal di Pekanbaru Membidik Dana Hingga Rp 125 Miliar

Sabtu, 15 Juni 2019 | 08:25 WIB
Gelar IPO, Pengelola Mal di Pekanbaru Membidik Dana Hingga Rp 125 Miliar
[]
Reporter: Sinar Putri S.Utami | Editor: A.Herry Prasetyo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bima Sakti Pertiwi segera melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI). Dari proses ini, perusahaan properti sekaligus pengelola mal dan gedung yang berlokasi di Pekanbaru, Riau, ini menargetkan meraih dana Rp 63 miliar-Rp 125 miliar.

Direktur Bima Sakti Pertiwi Leonardus Sutarman mengatakan, emiten ini berniat melepas sebanyak 625 juta saham ke publik. Jumlah tersebut sekitar 20% dari total saham yang ditempatkan dan disetor penuh perusahaan. "Kami menawarkan saham di harga sekitar Rp 100-Rp 200 per saham," ungkap Leonardus, Jumat (14/6).

Bima Sakti akan menggunakan sekitar 66% dana IPO untuk penambahan dan perbaikan fasilitas gedung. Bima Sakti memandang perlu renovasi karena usia bangunan dan fasilitas yang sudah melebihi 15 tahun. Kemudian, sisa dana akan digunakan untuk membeli tanah yang berlokasi di belakang area mal Pekanbaru, seluas 1.200 m. 

Leonardus menyebut, saat ini Bima Sakti memiliki landbank tanah seluas 8.000 m2. Sehingga, dari hasil IPO, Bima Sakti akan memperkuat usaha dengan membangun apartemen. "Tambahan landbank akan kami gunakan membangun apartemen yang terkoneksi dengan mal," beber Leonardus.

Pembangunan apartemen ini akan dilakukan di 2023 karena saat ini masih dalam proses feasibility study.Menurut Leonardus, untuk membangun apartemen, perusahaan ini akan mencari dana dengan menggelar rights issue. Untuk jangka pendek, Bima Sakti akan merombak konsep Mal Pekanbaru.

Direktur Utama Bima Sakti Christopher Sumasto Tjia menuturkan, perusahaan ini akan membuka bioskop dan mengubah konsep foodcourt. "Kami juga akan memperkuat moslem center," kata dia.

Menurut Christoper, langkah-langkah tersebut akan memperkuat posisi Mal Pekanbaru yang tidak hanya sebagai pusat gadget di Riau. Selama tiga hingga lima tahun terakhir, mal yang dioperasikan Bima Sakti ini sudah leading di bidang gadget center.

Hingga saat ini, pendapatan Bima Sakti masih dari recurring income senilai Rp 70 miliar-Rp 80 miliar per tahun. Perusahaan ini menargetkan pendapatan di 2019 bisa mencapai Rp 84 miliar dan di 2020 sebesar Rp 94 miliar.

Di 2018, pendapatan Bima Sakti mencapai Rp 75,25 miliar dengan laba bersih tahun berjalan Rp 318,58 miliar. Laba tersebut naik dari 2017 sebesar Rp 2,34 miliar. Menurut Leonardus, melonjaknya laba tersebut karena penggunaan metode revaluasi.

Perusahaan ini menunjuk PT Danatama Makmur sebagai penjamin pelaksana emisi efek untuk IPO. Masa penawaran awal alias bookbuilding ditetapkan pada 20 Mei hingga 13 Juni 2019. Perusahaan ini menargetkan bisa mencatatkan saham perdana di BEI pada 2 Juli 2019.

Bagikan

Berita Terbaru

Pertaruhan Besar Nikel RI: Banjir Pasokan di Gudang LME, Kalah Saing Lawan LFP
| Minggu, 28 Desember 2025 | 13:00 WIB

Pertaruhan Besar Nikel RI: Banjir Pasokan di Gudang LME, Kalah Saing Lawan LFP

Indonesia mengalami ketergantungan akut pada China di saat minat Negeri Tirai Bambu terhadap baterai nikel justru memudar.

Restrukturisasi Garuda Indonesia Masuk Babak Baru, Simak Prospek GIAA Menuju 2026
| Minggu, 28 Desember 2025 | 11:15 WIB

Restrukturisasi Garuda Indonesia Masuk Babak Baru, Simak Prospek GIAA Menuju 2026

Restrukturisasi finansial saja tidak cukup untuk mengembalikan kepercayaan pasar secara total terhadap GIAA.​

Agar Kinerja Lebih Seksi, TBS Energi Utama (TOBA) Menggelar Aksi Pembelian Kembali
| Minggu, 28 Desember 2025 | 10:27 WIB

Agar Kinerja Lebih Seksi, TBS Energi Utama (TOBA) Menggelar Aksi Pembelian Kembali

Perkiraan dana pembelian kembali menggunakan harga saham perusahaan pada penutupan perdagangan 23 Desember 2025, yaitu Rp 710 per saham.

Provident Investasi Bersama (PALM) Tetap Fokus di Tiga Sektor Investasi di 2026
| Minggu, 28 Desember 2025 | 10:12 WIB

Provident Investasi Bersama (PALM) Tetap Fokus di Tiga Sektor Investasi di 2026

Tahun depan, PALM siap berinvetasi di sektor-sektor baru. Kami juga terbuka terhadap peluang investasi pada perusahaan tertutup.

Melalui Anak Usaha, Emiten Happy Hapsoro Ini Mencaplok Saham Kontraktor Hulu Migas
| Minggu, 28 Desember 2025 | 10:03 WIB

Melalui Anak Usaha, Emiten Happy Hapsoro Ini Mencaplok Saham Kontraktor Hulu Migas

HCM,  kontraktor kegiatan usaha hulu minyak dan gas bumi pada Wilayah Kerja Selat Madura berdasarkan production sharing contract dengan SKK Migas.

Okupansi Hotel Fluktuatif, DFAM Tancap Gas Garap Bisnis Katering
| Minggu, 28 Desember 2025 | 10:00 WIB

Okupansi Hotel Fluktuatif, DFAM Tancap Gas Garap Bisnis Katering

Penyesuaian pola belanja pemerintah pasca-efisiensi di tahun 2025 bisa membuat bisnis hotel lebih stabil.

Menjadi Adaptif Melalui Reksadana Campuran
| Minggu, 28 Desember 2025 | 08:20 WIB

Menjadi Adaptif Melalui Reksadana Campuran

Diversifikasi reksadana campuran memungkinkan investor menikmati pertumbuhan saham sekaligus stabilitas dari obligasi dan pasar uang 

Defensif Fondasi Keuangan, Agresif dalam Berinvestasi
| Minggu, 28 Desember 2025 | 08:15 WIB

Defensif Fondasi Keuangan, Agresif dalam Berinvestasi

Ekonomi dan konsumsi masyarakat berpotensi menguat di 2026. Simak strategi yang bisa Anda lakukan supaya keuangan tetap aman.

Cari Dana Modal Kerja dan Refinancing, Emiten Ramai-Ramai Rilis Surat Utang
| Minggu, 28 Desember 2025 | 08:02 WIB

Cari Dana Modal Kerja dan Refinancing, Emiten Ramai-Ramai Rilis Surat Utang

Ramainya rencana penerbitan obligasi yang berlangsung pada awal  tahun 2026 dipengaruhi kebutuhan refinancing dan pendanaan ekspansi.

Catat Perbaikan Kinerja di Kuartal III-2025, PANR Optimis Menatap Bisnis di 2026
| Minggu, 28 Desember 2025 | 08:00 WIB

Catat Perbaikan Kinerja di Kuartal III-2025, PANR Optimis Menatap Bisnis di 2026

Faktor cuaca ekstrem yang melanda sejumlah wilayah memaksa wisatawan domestik memilih destinasi yang dekat.​

INDEKS BERITA

Terpopuler