Gelar Restrukturisasi Hingga 2022, Ini Rencana Aksi Korporasi Krakatau Steel (KRAS)

Sabtu, 27 Juli 2019 | 07:09 WIB
Gelar Restrukturisasi Hingga 2022, Ini Rencana Aksi Korporasi Krakatau Steel (KRAS)
[]
Reporter: Benedicta Prima | Editor: A.Herry Prasetyo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Krakatau Steel Tbk (KRAS) mulai merealisasikan rencana restrukturisasi bisnis.

Krakatau Stell (KRAS) sudah menyiapkan sejumlah rencana aksi korporasi agar bisa keluar dari kerugian menahun.

Silmy Karim, Direktur Utama Krakatau Steel, mengatakan, transformasi untuk menyelamatkan Krakatau Steel segera dimulai tahun ini.

"Periodenya mulai 2019 hingga 2022," terang dia kepada KONTAN, kemarin.

Transformasi tersebut berupa sejumlah aksi korporasi yang sudah disiapkan. Salah satunya, penataan kembali utang perusahaan.

Krakatau Steel juga memiliki rencana untuk melakukan divestasi kepemilikan saham pada anak usaha melalui penjualan saham secara langsung, penerbitan Dana Infrastruktur (DINFRA) serta reksadana penyertaan terbatas (RDPT) dengan opsi buyback.

Belum berhenti sampai di situ, Krakatau Steel juga berencana menerbitkan convertible bonds yang memiliki hak opsi konversi dengan saham perusahaan melalui mekanisme HMETD.

Terakhir, Krakatau Steel berencana melakukan penerbitan saham baru (rights issue), yang hasilnya digunakan untuk pelaksanaan opsi buyback divestasi kepemilikan saham pada anak perusahaan.

Seluruh rencana tersebut telah memperoleh persetujuan pemegang saham dalam rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) yang diselenggarakan pada akhir bulan April lalu.

Seperti ditulis KONTAN sebelum ini, sebagai tahap awal transformasi, Krakatau Steel belum lama ini mulai mencairkan kredit modal kerja. Nilainya mencapai US$ 200 juta.

Nilai yang telah ditarik sekitar separuhnya. Pinjaman ini berasal dari tiga bank pelat merah, yakni Bank Mandiri, BNI, dan BRI.

Pinjaman tersebut merupakan salah satu skema yang akan dilakukan Krakatau Steel dalam merestrukturisasi utangnya yang terdiri dari beberapa tranche.

Untuk tranche pertama, Krakatau Steel akan membayar utangnya dari pendapatan.

Lalu, tranche kedua akan dibayar dari penjualan entitas anak.

"Pencairan dana secara garis besar kami dalam tahap akhir kesepakatan restrukturisasi utang," jelas Silmy.

Bagikan

Berita Terbaru

Transaksi Pembayaran Lewat QRIS Semakin Semarak
| Sabtu, 13 Desember 2025 | 10:11 WIB

Transaksi Pembayaran Lewat QRIS Semakin Semarak

BI menargetkan volume transaksi QRIS tahun 2025 mencapai 15,37 miliar atau melonjak 146,4% secara tahunan dengan nilai Rp 1.486,8 triliun 

CIMB Niaga Syariah Jajaki Konsolidasi dengan BUS
| Sabtu, 13 Desember 2025 | 10:07 WIB

CIMB Niaga Syariah Jajaki Konsolidasi dengan BUS

Bank CIMB Niaga berpotensi memiliki bank syariah beraset jumbo. Pasalnya, bank melakukan penjajakan untuk konsolidasi dengan bank syariah​

Ekonomi Tak Pasti, Kolektor Barang Mewah Berhati-hati
| Sabtu, 13 Desember 2025 | 08:00 WIB

Ekonomi Tak Pasti, Kolektor Barang Mewah Berhati-hati

Kondisi ekonomi global yang tak pasti serta suku bunga tinggi menekan industri barang mewah di tahun 2025

Berhentilah Menebang Masa Depan
| Sabtu, 13 Desember 2025 | 07:10 WIB

Berhentilah Menebang Masa Depan

Bencana  banjir dan longsor di tiga provinsi Sumatra jadi momentum reformasi kebijakan perizinan dan tata ruang Indonesia.​

Jangan Jadi Tradisi
| Sabtu, 13 Desember 2025 | 07:00 WIB

Jangan Jadi Tradisi

Lonjakan harga-harga komoditas pangan menjelang Nataru ataupun saat puasa dan Lebaran harus disikapi serius pemerintah lewat kebijakan.

Bos Martina Berto (MBTO) Memilih Investasi Berhorizon Menengah hingga Panjang
| Sabtu, 13 Desember 2025 | 06:55 WIB

Bos Martina Berto (MBTO) Memilih Investasi Berhorizon Menengah hingga Panjang

Direktur Utama PT Martina Berto Tbk (MBTO), Bryan David Emil, memilih aset berjangka menengah panjang dalam portofolio investasinya.

Multifinance Kejar Pembiayaan Mobil
| Sabtu, 13 Desember 2025 | 06:50 WIB

Multifinance Kejar Pembiayaan Mobil

Pemangkasan target penjualan mobil baru oleh Gaikindo menjadi 780.000 unit menegaskan tekanan pada industri otomotif belum mereda.

Daya Beli Pulih, Kredit Masih Tertahan
| Sabtu, 13 Desember 2025 | 06:48 WIB

Daya Beli Pulih, Kredit Masih Tertahan

Pemulihan daya beli masyarakat mulai terlihat di Oktober 2025, namun belum merata. Kredit rumahtangga jadi penopang utama pertumbuhan kredit OJK.

Rupiah Pekan Ini Terangkat Pelemahan Dolar
| Sabtu, 13 Desember 2025 | 06:30 WIB

Rupiah Pekan Ini Terangkat Pelemahan Dolar

Mengutip Bloomberg, rupiah di pasar spot menguat 0,18% secara harian ke Rp 16.646 per dolar AS pada Jumat (12/12).

Sinergi Multi (SMLE) Bersiap Mengekspor Minyak Nilam
| Sabtu, 13 Desember 2025 | 05:20 WIB

Sinergi Multi (SMLE) Bersiap Mengekspor Minyak Nilam

SMLE memperkuat bisnis nilam sebagai salah satu komoditas strategis di Indonesia dengan fokus pada kategori wewangian (fragrance & flavors).

INDEKS BERITA

Terpopuler