Genjot Ekspor, Sumi Indo (IKBI) Tambah Kapasitas Produksi

Selasa, 23 Juli 2019 | 05:14 WIB
Genjot Ekspor, Sumi Indo (IKBI) Tambah Kapasitas Produksi
[]
Reporter: Kenia Intan | Editor: Tedy Gumilar

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perusahaan kabel PT Sumi Indo Kabel Tbk (IKBI) berencana mengerek kapasitas produksi kabel automobil hingga 30%. Proyeksi itu seiring peningkatan penjualan dan penetrasi Sumi Indo ke pasar ekspor.

Wakil Direktur Utama PT Sumi Indo Kabel Tbk, Sulim Herman Limbono, menyebutkan penjualan di sepanjang semester pertama meningkat sekitar 30% hingga 40% karena terdorong permintaan produk kabel automobil. "Terutama automobil untuk ekspornya," ungkap dia ketika ditemui KONTAN, usai rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) di Hotel Mulia, Senin (22/7).

IKBI berencana masuk ke pasar ekspor dengan menyasar negara-negara di kawasan asia tenggara. Sumi Indo akan memasarkan produk kabel automobil seperti kabel mobil dan kawat mobil ke negara-negara di kawasan Asia Tenggara.

Selama ini, penjualan IKBI memang lebih banyak ditopang dari penjualan ekspor. Berdasarkan laporan keuangan sepanjang kuartal I-2019, penjualan bersih IKBI naik 40,49% year-on-year (yoy) menjadi US$ 198,34 juta. Dari jumlah itu, sebesar US$ 141,88 juta yang disumbangkan dari penjualan ekspor. Sedangkan sisanya senilai US$ 56,56 juta berasal dari penjualan lokal.

Di samping penjualan ekspor ke Asia Tenggara, IKBI menyasar negara-negara Timur Tengah. Sulim menyebutkan, dalam beberapa tahun ke depan negara-negara tersebut masih akan menjadi pasar ekspor produk mereka.

Tambah kapasitas

Selain kabel-kabel automobil, ekspor IKBI disokong oleh produk kabel high voltage. Oleh sebab itu, Sumi Indo berencana menambah kapasitas produksi untuk produk kabel automobil dan kabel high voltage yang porsinya masing-masing sebesar 30%. Sulim memperkirakan, alokasi dana untuk penambahan mesin produksi tersebut sebesar US$ 3 juta hingga US$ 4 juta.

Yang terang, alokasi belanja modal ini berpotensi berubah lagi mengingat saat ini Sumi Indo masih dalam tahap mempelajari rencana menambah kapasitas produksi. Satu hal yang pasti, kata Sulim, sumber pendanaan akan berasal dari kas internal perusahaan.

Bukan hanya memperkuat pasar ekspor, Sumi Indo bertekad terus memperluas penetrasi pasar domestik. Di sisi lain, Sumi Indo masih akan mengandalkan proyek-proyek dari sektor swasta dibandingkan proyek dari PT PLN.

Namun Sulim belum bisa memperkirakan nilai proyek dari PLN karena tergantung kebijakan pemerintah. "Kami belum tahu soal nilai proyeknya karena keputusan dari PLN baru selesai kemarin. Jadi memang telat," kata dia.

Alhasil, hingga kuartal I 2019, IKBI sama sekali belum membukukan nilai penjualan terhadap PLN. Padahal di periode yang sama tahun sebelumnya, penjualan ke PLN sebesar US$ 22,87 juta.

Hingga akhir tahun ini, Sumi Indo menargetkan pertumbuhan penjualan sebesar 20% hingga 30%. Adapun sepanjang tahun lalu, mereka mencatatkan penjualan sebesar US$ 146,35 juta, meningkat 43,66% dibandingkan penjualan tahun 2017 yang sebesar US$ 101,87 juta.

Bagikan

Berita Terbaru

Kinerja Operasional Tertekan, BUMI Sukses Kerek Laba Bersih di 2024
| Selasa, 01 April 2025 | 08:51 WIB

Kinerja Operasional Tertekan, BUMI Sukses Kerek Laba Bersih di 2024

Penjualan batubara BUMI pada 2024 mencapai 75,8 juta ton atau turun dibandingkan tahun 2023 yang sebesar 78,7 juta ton.

Cek 13 Portofolio Saham JPMorgan Chase & Co di IDX30, Saham Bank Mendominasi
| Selasa, 01 April 2025 | 08:20 WIB

Cek 13 Portofolio Saham JPMorgan Chase & Co di IDX30, Saham Bank Mendominasi

Harga pasar 9 dari 13 saham konstituen IDX30 yang dimiliki JPMorgan berada di bawah harga perolehan rata-rata. 

Intervensi Nilai Tukar Rupiah Berisiko Menggerus Cadangan Devisa
| Selasa, 01 April 2025 | 07:00 WIB

Intervensi Nilai Tukar Rupiah Berisiko Menggerus Cadangan Devisa

Pada akhir Februari 2025, cadangan devisa Indonesia berada di posisi US$ 154,5 miliar, turun US$ 1,6 miliar dari akhir bulan sebelumnya

Ini Kata JP Morgan Soal Laba Bersih Sumber Alfaria (AMRT) yang Menurun
| Selasa, 01 April 2025 | 07:00 WIB

Ini Kata JP Morgan Soal Laba Bersih Sumber Alfaria (AMRT) yang Menurun

Kinerja PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT) di kuartal keempat 2025 berada di bawah ekspektasi JP Morgan dan konsensus analis. 

Nilai Kekayaan Chairul Tanjung Menciut US$ 1 miliar, Kini Jadi Orang Terkaya RI ke-11
| Selasa, 01 April 2025 | 06:45 WIB

Nilai Kekayaan Chairul Tanjung Menciut US$ 1 miliar, Kini Jadi Orang Terkaya RI ke-11

Sepanjang kuartal I 2025 harga saham Bank Mega (MEGA), Allo Bank (BBHI), dan Garuda Indonesia (GIAA) terkoreksi.

IHSG Anjlok 8,04% di Kuartal I-2025, Cek Posisi Sepuluh Saham Jawara Market Cap
| Selasa, 01 April 2025 | 05:10 WIB

IHSG Anjlok 8,04% di Kuartal I-2025, Cek Posisi Sepuluh Saham Jawara Market Cap

PT Pantai Indah Kapuk Dua Tbk (PANI) terlempar dari 10 besar emiten berkapitalisasi besar per akhir kuartal I 2025.

Potensi Profit 32,67% Setahun, Harga Emas Antam Tidak Ada Update (31 Maret 2025)
| Selasa, 01 April 2025 | 03:09 WIB

Potensi Profit 32,67% Setahun, Harga Emas Antam Tidak Ada Update (31 Maret 2025)

Harga emas Antam (31 Maret 2025) ukuran 1 gram masih Rp 1.806.000. Di atas kertas pembeli setahun lalu bisa untung 32,67% jika menjual hari ini.

 Siap-siap, Akan Ada Akuisisi dan Merger Bank Bermodal Besar di Indonesia
| Senin, 31 Maret 2025 | 15:56 WIB

Siap-siap, Akan Ada Akuisisi dan Merger Bank Bermodal Besar di Indonesia

DBS Group bersaing dengan CIMB Group melakukan penawaran untuk akuisisi saham pengendali di PT Bank Pan Indonesia (PNBN) atau Panin Bank.  

Koleksi IDX30, Saham-Saham Berikut Ini Belum Membuat Credit Agricole Mendulang Cuan
| Senin, 31 Maret 2025 | 14:00 WIB

Koleksi IDX30, Saham-Saham Berikut Ini Belum Membuat Credit Agricole Mendulang Cuan

Dari total 30 konstituen IDX30, Credit Agricole Group tercatat mengempit kepemilikan saham di sebanyak 17 emiten.

Petualangan Investasi Fidelity Investments atas Saham GOTO dan Perbankan di Indonesia
| Senin, 31 Maret 2025 | 13:00 WIB

Petualangan Investasi Fidelity Investments atas Saham GOTO dan Perbankan di Indonesia

Sejak 2014 hingga kini, kendali FMR LLC dipegang oleh cucu Johnson II, yakni Abigail Pierrepont Johnson sebagai CEO FMR.

INDEKS BERITA

Terpopuler