Geo Energy Group Mengakuisisi Dua Tambang Batubara di Sumatra Selatan

Senin, 23 September 2019 | 15:48 WIB
Geo Energy Group Mengakuisisi Dua Tambang Batubara di Sumatra Selatan
[ILUSTRASI. Bongkar muat batubara]
Reporter: Narita Indrastiti | Editor: Narita Indrastiti

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Produsen batubara Geo Energy Group menambah portofolio aset tambang di luar Kalimantan. Perusahaan yang sahamnya tercatat di Bursa Efek Singapura ini mengakuisisi saham mayoritas dua tambang batubara di Sumatra Selatan senilai US$ 25 juta atau Rp 352,1 miliar. 

Perusahaan ini akan membeli 51% saham PT Titan Global Energy (TGE) dari PT Titan Infra Energy (TIE) dan afiliasinya, PT Jaya Utama Indonesia (JUI). Perusahaan yang diakuisisi itu memproduksi batubara di tambang PT Batra Anugrah Sejahtera dan PT Banjarsari Pribumi. 

Kedua tambang ini telah berproduksi sejak 2012, dan menghasilkan total 3,8 juta ton batubara pada tahun 2018. TIE yang berdiri sejak 2004, merupakan perusahaan infrastruktur dan logistik energi vertikal dengan operasi utama di Sumatera Selatan. 

Baca Juga: KSOP Marunda minta semua pihak hormati putusan MA soal sengketa Pelabuhan Marunda 

Geo Energy akan membayar akuisisi itu dengan dana tunai senilai US$ 2,5 juta untuk setoran yang dapat dikembalikan dan harus dibayarkan pada saat pelaksanaan perjanjian pembelian.

Lalu sisanya sebesar US$ 22,5 juta dibayarkan setelah transaksi selesai. Kesepakatan itu harus diselesaikan pada 31 Desember 2019. 

Setelah menyelesaikan akuisisi, Geo Energy ingin meningkatkan total produksi menjadi 5 juta-7 juta ton per tahun.

Kedua tambang ini memiliki kontrak dengan TIE untuk memasok batubara ke PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) untuk memenuhi persyaratan 25% kewajiban pasar domestik (DMO) dari rencana produksi batubara tahunan yang disetujui. Penjualan DMO PT Batra Anugrah Sejahtera dan PT Banjarsari Pribumi mencapai 1,8 juta ton per 30 Juni 2019.

Baca Juga: Penggunaan BBM turun, PLN raih laba bersih Rp 7,35 triliun di semester I-2019  

Saat ini, Geo Energy memiliki empat konsesi pertambangan melalui anak perusahaan, yakni PT Bumi Enggang Khatulistiwa (BEK), PT Sungai Danau Jaya (SDJ), PT Tanah Bumbu Resources (TBR) dan PT Surya Tambang Tolindo (STT) ) di Kalimantan. 

Selama ini, Geo Energy juga melakukan kerjasama dengan anak usaha PT Delta Dunia Makmur Tbk (DOID), yakni PT Bukit Makmur Mandiri Utama (BUMA) sebagai penyedia layanan penambangan batubara primer. 

Manajemen Geo Energy mengatakan, akuisisi ini bakal berdampak positif dan menjadi nilai tambah bagi grup. Kesepakatan itu akan meningkatkan total cadangan batubara terbukti dari 78 juta ton menjadi sekitar 122 juta ton pada 30 Juni 2019.

Menurut manajemen, harga batubara masih tetap kuat, diperdagangkan pada kisaran US$ 30,20-US$ 40,40 per ton antara 4 Januari 2019 hingga 20 September 2019 untuk Indeks Harga Batubara Indonesia.

Baca Juga: Top investor: Market menghadapi gangguan risiko besar terkait perubahan iklim 

Sumatera Selatan sendiri memiliki banyak tambang batubara. Lokasinya juga dekat dengan pasar ekspor utama seperti India, China dan negara-negara Asia Tenggara, termasuk pasar domestik Indonesia. 

Menurut Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, Sumatera Selatan memiliki lebih dari 39% cadangan batubara Indonesia, namun menyumbang kurang dari 10% dari produksi batubara Indonesia pada tahun 2018.

Dibandingkan dengan batubara Kalimantan, batubara di Sumatra Selatan disebut menawarkan biaya pengiriman dan penghematan biaya tongkang sekitar US$ 5-10 untuk memasok batubara ke pembangkit listrik di Jawa Barat dan Sumatra karena jarak pengangkutan dan pengiriman yang lebih pendek dari tambang ke tujuan pembeli. 

Baca Juga: Genjot eksplorasi tambang mineral, ini yang akan dilakukan Kementerian ESDM 

"Akuisisi yang diusulkan ini sejalan dengan strategi bisnis perusahaan untuk memperluas operasi bisnisnya dan meningkatkan cadangan batubara dan tingkat produksi," kata Charles Melati, Executive Chairman Geo Energy seperti dilansir The Strait Times, Senin (21/9). 

Ia mengatakan, sejak penerbitan senior notes senilai US$ 300 juta pada tahun 2017, Geo Energy secara aktif mencari aset batubara dengan infrastruktur siap pakai, harga dan kondisi yang tepat.

Bagikan

Berita Terkait

Berita Terbaru

Partisipasi Investor Milenial dan Gen Z di Pasar Saham Makin Semarak
| Minggu, 14 Desember 2025 | 10:04 WIB

Partisipasi Investor Milenial dan Gen Z di Pasar Saham Makin Semarak

Reli IHSG yang beberapa kali menembus rekor tertinggi, tak lepas dari meningkatnya aktivitas investor ritel, termasuk dari kelompok usia muda

Jantra Grupo (KAQI) Genjot Ekspansi Usai Raih Dana IPO
| Minggu, 14 Desember 2025 | 09:59 WIB

Jantra Grupo (KAQI) Genjot Ekspansi Usai Raih Dana IPO

Sebagian besar dana IPO terserap untuk belanja modal atau capital expenditure (capex) untuk pembangunan infrastruktur fisik. 

BEI Siapkan Pemberlakuan Periode Non Cancellation
| Minggu, 14 Desember 2025 | 09:43 WIB

BEI Siapkan Pemberlakuan Periode Non Cancellation

Bursa Efek Indonesia (BEI) akan menerapkan periode non-cancellation pada sesi pra-pembukaan dan pra-penutupan mulai 15 Desember 2025

Berkah Kenaikan Trafik Data Telekomunikasi
| Minggu, 14 Desember 2025 | 09:39 WIB

Berkah Kenaikan Trafik Data Telekomunikasi

Meskipun trafik data naik, emiten sektor telekomunikasih masih dibayangi persaingan harga yang ketat

IHSG Pekan Ini Tembus Rekor Baru, Waspada Sentimen Global
| Minggu, 14 Desember 2025 | 06:00 WIB

IHSG Pekan Ini Tembus Rekor Baru, Waspada Sentimen Global

IHSG mengakumulasi kenaikan 0,32% dalam sepekan terakhir. Sedangkan sejak awal tahun, IHSG menguat 22,33%.

Animo Investor Saham
| Minggu, 14 Desember 2025 | 05:50 WIB

Animo Investor Saham

​Kenaikan IHSG terdorong oleh peningkatan investor pasar modal di dalam negeri yang semakin melek berinvestasi saham.

Keandalan Menara MTEL Diuji Bencana Sumatera
| Minggu, 14 Desember 2025 | 05:35 WIB

Keandalan Menara MTEL Diuji Bencana Sumatera

Banjir dan longsor membuat layanan telekomunikasi di sejumlah wilayah Sumatera lumpuh. Dalam situasi ini, keandalan peru

Memutar Roda Bisnis yang Terhuyung di Pulau Andalas
| Minggu, 14 Desember 2025 | 05:10 WIB

Memutar Roda Bisnis yang Terhuyung di Pulau Andalas

Banjir dan longsor yang melanda Sumatera akhir November bukan hanya merenggut ratusan nyawa, tapi bikin meriang perdagangan.

 
Transaksi Pembayaran Lewat QRIS Semakin Semarak
| Sabtu, 13 Desember 2025 | 10:11 WIB

Transaksi Pembayaran Lewat QRIS Semakin Semarak

BI menargetkan volume transaksi QRIS tahun 2025 mencapai 15,37 miliar atau melonjak 146,4% secara tahunan dengan nilai Rp 1.486,8 triliun 

CIMB Niaga Syariah Jajaki Konsolidasi dengan BUS
| Sabtu, 13 Desember 2025 | 10:07 WIB

CIMB Niaga Syariah Jajaki Konsolidasi dengan BUS

Bank CIMB Niaga berpotensi memiliki bank syariah beraset jumbo. Pasalnya, bank melakukan penjajakan untuk konsolidasi dengan bank syariah​

INDEKS BERITA

Terpopuler