Gubernur PBOC: China Akan Tetap Menerapkan Kebijakan Moneter Normal Selama Mungkin

Selasa, 28 September 2021 | 17:26 WIB
Gubernur PBOC: China Akan Tetap Menerapkan Kebijakan Moneter Normal Selama Mungkin
[ILUSTRASI. People's Bank of China (PBOC) mempertahankan proyeksi pertumbuhan ekonomi China pada kisaran 5%-6%. REUTERS/Jason Lee/File Photo]
Reporter: Sumber: Reuters | Editor: Anastasia Lilin Yuliantina

KONTAN.CO.ID - BEIJING. People's Bank of China (PBOC) memastikan China akan tetap menerapkan kebijakan moneter normal selama mungkin. Bank Sentral China juga melihat kurva imbal hasil dapat mempertahankan bentuk miring normal dan ke atas.

Pernyataan itu disampaikan oleh Gubernur PBOC Yi Gang. "China akan memperpanjang waktu penerapan kebijakan moneter normal sebanyak mungkin," katanya dalam sebuah artikel yang diterbitkan di situs resmi PBOC, Selasa (28/9).

Ini Artikel Spesial

Agar bisa lanjut membaca sampai tuntas artikel ini, pastikan Anda sudah berlangganan.

Berlangganan dengan Google

Gratis uji coba 7 hari pertama. Anda dapat menggunakan akun Google sebagai metode pembayaran.

Kontan Digital Premium Access

Business Insight, Epaper Harian + Tabloid, Arsip Epaper 30 Hari

Rp 120.000
Business Insight

Hanya dengan 20rb/bulan Anda bisa mendapatkan berita serta analisis ekonomi bisnis dan investasi pilihan

-
Bagikan

Berita Terbaru

Pengusaha Masih Wait and See, Permintaan Kredit Modal Kerja Lesu
| Kamis, 10 Juli 2025 | 06:25 WIB

Pengusaha Masih Wait and See, Permintaan Kredit Modal Kerja Lesu

Lesunya permintaan kredit modal kerja (KMK) menjadi penyebab utama laju pertumbuhan outstanding kredit perbankan mengalami tren penurunan.​

Hati-hati Sikapi Penguasan Pemerintah ke Bank BUMN
| Kamis, 10 Juli 2025 | 06:10 WIB

Hati-hati Sikapi Penguasan Pemerintah ke Bank BUMN

Bank pelat merah harus ikut menopang program prioritas pemerintahan Presiden Prabowo Subianto yang membutuhkan dana jumbo.​

Simpanan
| Kamis, 10 Juli 2025 | 06:07 WIB

Simpanan

Lantas, buat apa menyerap hasil panen banyak-banyak, jika akhirnya warga harus beli beras dengan harga yang lebih mahal.

IHSG Menguat Tipis-Tipis, Net Sell Masih Deras, Berikut Rekomendasi Saham Hari Ini
| Kamis, 10 Juli 2025 | 06:06 WIB

IHSG Menguat Tipis-Tipis, Net Sell Masih Deras, Berikut Rekomendasi Saham Hari Ini

Penguatan IHSG kemarin sejalan mayoritas pergerakan bursa global dan Asia. Juga aksi penawaran umum perdana saham (IPO). 

Prabowo Beri Tugas Gibran Benahi Wilayah Papua
| Kamis, 10 Juli 2025 | 06:00 WIB

Prabowo Beri Tugas Gibran Benahi Wilayah Papua

Pemberian tugas Prabowo pembenahan wilayah Papua kepada Gibran sudah tertera dalam Undang Undang Otonomi Khusus Papua.

Komoditas Mineral Semakin Seksi, Emiten Batubara Ramai-Ramai Diversifikasi Bisnis
| Kamis, 10 Juli 2025 | 05:55 WIB

Komoditas Mineral Semakin Seksi, Emiten Batubara Ramai-Ramai Diversifikasi Bisnis

Diversifikasi emiten batubara ke sektor pertambangan mineral marak sejalan dengan kenaikan permintaan komoditas nikel, emas dan tembaga.

Dharma Satya Nusantara (DSNG) Siap Melunasi Obligasi Senilai Rp 176 Miliar
| Kamis, 10 Juli 2025 | 05:45 WIB

Dharma Satya Nusantara (DSNG) Siap Melunasi Obligasi Senilai Rp 176 Miliar

PT Dharma Satya Nusantara Tbk (DSNG) siap melunasi Obligasi Berkelanjutan I Dharma Satya Nusantara Tahap I Tahun 2020 seri B. ​

Anggaran Proyek IKN Tahap Kedua Rp 48,8 Triliun
| Kamis, 10 Juli 2025 | 05:35 WIB

Anggaran Proyek IKN Tahap Kedua Rp 48,8 Triliun

Anggaran tersebut bakal berlangsung selama tahun 2025 sampai dengan 2028 untuk beragam jenis pengerjaan proyek IKN.

Laju Saham Chandra Daya Investasi (CDIA) Dibayangi Jerat UMA
| Kamis, 10 Juli 2025 | 05:30 WIB

Laju Saham Chandra Daya Investasi (CDIA) Dibayangi Jerat UMA

Risiko suspensi terbuka jika volatilitas terlalu tinggi atau harga menanjak tanpa koreksi wajar, terutama usai ARA lebih dari 5 hari beruntun. 

Menambah Anggaran  demi Ketahanan Pangan
| Kamis, 10 Juli 2025 | 05:20 WIB

Menambah Anggaran demi Ketahanan Pangan

Kementerian Pekerjaan Umum (PU) meminta tambahan anggaran untuk tahun anggaran 2025 termasuk juga 2026.

INDEKS BERITA

Terpopuler