Hadang Gojek, Grab Gelontorkan Investasi US$ 500 Juta di Vietnam
KONTAN.CO.ID - HANOI. Grab menyatakan akan menginvestasikan dana sebesar US$ 500 juta di Vietnam selama lima tahun ke depan.
Pesaing terkuat Gojek tersebut akan mengalokasikan dana investasi untuk memperluas jaringan layanan transportasi online, pengantaran makanan dan pembayaran digital di Vietnam.
"Investasi ini mencerminkan komitmen kami untuk Vietnam," kata Russel Cohen, Kepala Operasi Regional Grab, dikutip dari Reuters (28/08).
Investasi besar-besaran Grab ditopang oleh kondisi ekonomi Vietnam yang menjadi salah satu negara di asia tenggara dengan pertumbuhan ekonomi tercepat.
Di sisi lain, pertumbuhan populasi kelas menengah baru mendorong berkembangnya penggunaan layanan digital di Vietnam.
Sebelumnya, Ming Maa, Presiden Grab sudah menyampaikan akan berinvestasi ratusan juta dolar AS di Vietnam.
Namun Ming Maa saat itu tidak menjelaskan nilai pasti investasinya dan kemana saja dana itu akan digelontorkan.
Baca Juga: Grab Menantang Gojek di Vietnam
Secara total, dalam tempo kurang dari sebulan, Grab telah mengumumkan komitmen investasi di dua negara asia tenggara sebesar US$ 2,5 miliar.
Akhir bulan lalu, tepatnya pada 29 Juli 2019 Grab mengumumkan akan menanamkan investasi hingga US$ 2 miliar di Indonesia.
Komitmen investasi itu disampaikan eksekutif Grab dan investor utamanya yakni Softbank kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Bermain di beberapa layanan
Untuk layanan pembayaran digital, Grab telah menancapkan kukunya lewat kerjasama dengan Moca, perusahaan teknologi finansial Vietnam.
Sementara di layanan transportasi ojek online, Grab merupakan aplikasi ride-sharing yang paling banyak diunduh di negara itu.
Data tersebut merujuk riset App Annie, firma penyedia data dan analisa pasar untuk periode Januari hingga Juli 2019.
Sementara Gojek, lewat perusahaan afiliasinya, Go-Viet telah melayani 100 juta perjalanan sejak diluncurkan tahun lalu.
Baca Juga: Astra Internasional (ASII) bidik 1.500 layanan GoFleet
Go-Viet diluncurkan di Ho Chi Minh City pada 8 Agustus 2018 dan Hanoi pada September 2018.
Afiliasi Gojek tersebut menyatakan telah menggandeng sekitar 125.000 mitra pengemudi.