Hanwha Life Umumkan Rencana Akuisisi 40% Saham NOBU

Sabtu, 01 Februari 2025 | 04:55 WIB
Hanwha Life Umumkan Rencana Akuisisi 40% Saham NOBU
[ILUSTRASI. Konsumen memindai QR Code Indonesia Standard (QRIS) untuk melakukan pembayaran di gerai Hypermart, Jakarta Selatan, Minggu (9/5). Nobu Bank menyosialisasikan penggunaan QRIS untuk transaksi digital sehari-hari dengan menjalin kerjasama dengan PT Matahari Putra Mandiri Tbk di seluruh gerai Hypermart, Foodmart, Primo, Hyfresh, Boston dan Foodmart Express dari 7-12 Mei 2021. Nobu Bank menargetkan dapat mencapai transaksis QRIS lebih dari 1 juta per bulan dalam 1 tahun mendatang. (KONTAN/Carolus Agus Waluyo)]
Reporter: Avanty Nurdiana, Selvi Mayasari | Editor: Avanty Nurdiana

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Nationalnobu Tbk (NOBU) mengumumkan rencana akuisisi konglomerasi asal Korea Selatan, Hanwha Life Insurance Co.Ltd. Dalam prospektus yang dipublikasikan pada Jumat (31/1), NOBU menyebut Hanwha, melalui Hanwha Life Insurance, akan mengakuisisi 40% saham NOBU, setara dengan 2,99 miliar saham. 

Manajemen NOBU dalam prospektus memaparkan, Hanwha akan mengambil saham milik PT Putera Mulia Indonesia, PT Prima Cakrawala Sentosa, PT Star Pacific Tbk, PT Inti Anugerah Pratama, PT Ciptadana Capital, PT Lenox Pasifik Investama Tbk dan PT Multipolar Tbk. 

Perusahaan tersebut merupakan perusahaan milik taipan James Riady. Usai akuisisi, kepemilikan James akan menjadi sekitar 30%. Sementara pemegang saham kedua terbesar adalah PT MNC Land Tbk, yang memegang 9,99% dan masyarakat 7,5%. 

Baca Juga: OJK Terbitkan Aturan untuk Pembenahan Industri Asuransi, Penjaminan dan Dana Pensiun

"Dana pengambilalihan Nobu Bank oleh Hanwha Life berasal dari operasional perusahaan. Hanwha menjamin pendanaan tidak berasal dari pinjaman bank lain di Indonesia atau bentuk pidana dan pencucian uang," papar manajemen NOBU dalam prospektus. 

Meski tidak dijelaskan berapa nilai rencana akuisisi, tapi jika mengacu dari harga saham NOBU per Jumat (31/1) di Rp 550 per saham, maka total nilai akuisisi bisa mencapai Rp 1,64 triliun. Kemarin, saham NOBU anjlok di batas bawah sebesar 24,66%. 

Yang menarik dari kabar ini juga rencana penggabungan usaha alias merger antara NOBU perusahaan milik taipan James Riady dan PT Bank MNC Internasional Tbk (BABP) makin tidak jelas. Padahal merger keduanya digadang-gadang bakal jadi proyek percontohan aksi merger sukarela di Tanah Air. 

Bahkan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sebelumnya menyebut merger keduanya ditargetkan selesai pada Agustus 2023, sesuai komitmen pemegang saham pengendali (PSP) masing-masing bank. 

"OJK senantiasa mendorong pelaksanaan aksi korporasi apabila langkah tersebut dapat mendukung konsolidasi industri perbankan secara keseluruhan. Dengan demikian, proses ini diharapkan melahirkan perbankan yang lebih kuat, efisien, dan kompetitif, serta mampu memberikan dampak positif yang signifikan terhadap perekonomian nasional," kata Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan (KEPP) OJK Dian Ediana Rae.

Dian menambahkan, langkah ini bertujuan memastikan bahwa proses konsolidasi dapat menghasilkan perbankan yang lebih sehat, efisien dan lebih berdaya saing.

Baca Juga: Masuki Tahap Akhir Klaster Koza,Sutera Rasuna Hadirkan Rangkaian Acara &Promo Spesial

Bagikan

Berita Terbaru

Profit 25,30% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Terbang Tinggi (2 Agustus 2025)
| Sabtu, 02 Agustus 2025 | 13:24 WIB

Profit 25,30% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Terbang Tinggi (2 Agustus 2025)

Harga emas batangan Antam 24 karat 1 Agustus 2025 di Logammulia.com Rp 1.948.000 per gram, harga buyback Rp 1.793.000 per gram.

KKR Kembali Dikabarkan Mau Hengkang dari Nippon Indosari Corpindo (ROTI)
| Sabtu, 02 Agustus 2025 | 13:00 WIB

KKR Kembali Dikabarkan Mau Hengkang dari Nippon Indosari Corpindo (ROTI)

ROTI belum menerima informasi mengenai rencana konkret KKR sehubungan dengan rencana divestasi kepemilikan sahamnya di ROTI.

Pemangkasan Tantiem Direksi dan Komisaris Bikin Beban Emiten BUMN Lebih Ringan
| Sabtu, 02 Agustus 2025 | 09:00 WIB

Pemangkasan Tantiem Direksi dan Komisaris Bikin Beban Emiten BUMN Lebih Ringan

Pemangkasan tantiem untuk direksi dan komisaris BUMN bisa berdampak positif ke kinerja keuangan emiten BUMN

Kinerja Emiten Grup Indofood Semakin Yahud
| Sabtu, 02 Agustus 2025 | 08:54 WIB

Kinerja Emiten Grup Indofood Semakin Yahud

INDF mencatatkan kenaikan penjualan neto sebesar 4% menjadi Rp 59,84 triliun per semester I-2025 dibandingkan Rp 57,30 triliun tahun lalu.

Emiten Prajogo Pangestu Mengantongi Cuan Tebal
| Sabtu, 02 Agustus 2025 | 08:51 WIB

Emiten Prajogo Pangestu Mengantongi Cuan Tebal

 Berkat kontribusi anak-anak usahanya, laba bersih BRPT mencapai US$ 539,82 juta, meroket 1.464,89% yoy dari US$ 34,49 juta.

Neraca Dagang Surplus Besar Lagi
| Sabtu, 02 Agustus 2025 | 07:47 WIB

Neraca Dagang Surplus Besar Lagi

Lebih tingginya nilai ekspor dibanding impor membuat neraca perdagangan RI pada Juni 2025 mencetak surplus besar mencapai US$ 4,10 miliar

 Christian Kartawijaya, Direktur Utama INTP : Memilih Instrumen Berisiko Rendah
| Sabtu, 02 Agustus 2025 | 07:44 WIB

Christian Kartawijaya, Direktur Utama INTP : Memilih Instrumen Berisiko Rendah

Menurut dia, investasi itu layaknya menabung untuk menyediakan dana di masa depan dengan cara menunda pengeluaran hari ini.

Inflasi Juli 2025 Tertinggi Dalam Setahun
| Sabtu, 02 Agustus 2025 | 07:41 WIB

Inflasi Juli 2025 Tertinggi Dalam Setahun

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, inflasi tahunan Juli sebesar 2,37%, tertinggi sejak Juli 2024 lalu.

Kinerja Sektor Manufaktur Kembali Tersungkur
| Sabtu, 02 Agustus 2025 | 07:34 WIB

Kinerja Sektor Manufaktur Kembali Tersungkur

Purchasing Managers' Index (PMI) manufaktur Indonesia telah berada di fase kontraksi selama empat bulan

Proses Tender FEED Masela Tuntas, Tunggu Pemenang
| Sabtu, 02 Agustus 2025 | 06:11 WIB

Proses Tender FEED Masela Tuntas, Tunggu Pemenang

Proyek LNG Abadi yang dikembangkan Inpex melalui anak usahanya, Inpex Masela Ltd, merupakan salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN).

INDEKS BERITA

Terpopuler