Hanya Butuh Empat Tahun, Bank Online Jack Ma Menjelma Jadi Raksasa

Senin, 29 Juli 2019 | 06:39 WIB
Hanya Butuh Empat Tahun, Bank Online Jack Ma Menjelma Jadi Raksasa
[]
Reporter: Ferrika Sari | Editor: Tedy Gumilar

KONTAN.CO.ID - BEIJING. Bisa dibilang Jack Ma adalah orang yang paling bertanggungjawab dalam perubahan industri perbankan dan keuangan di China, bahkan dunia.

Miliarder asal China ini memiliki gurita bisnis online yang tak terbendung, serta makin menancapkan kukunya di industri keuangan dan perbankan digital.

Empat tahun silam, lewat MyBank yang terafiliasi dengan Alibaba Group Holding Ltd, Ma meluncurkan bank online yang menawarkan pinjaman kepada pengusaha kecil.

Dalam situs resminya, MyBank mengklaim seluruh proses tidak melibatkan manusia. Mulai dari pendaftaran, otorisasi, otentikasi identitas berbasis aplikasi seluler.

Plus, MyBank mengklaim bisa mengidentifikasi kredit bermasalah karena bisa menganalisis lebih dari 3.000 variabel kredit. MyBank mengklaim tingkat kredit macet hanya 1%.

Nah, kendati masih balita, sejak meluncur pada tahun 2015, MyBank sudah menyalurkan kredit CNY 2 triliun atau setara US$ 290 miliar kepada hampir 16 juta perusahaan kecil.

Jika dirupiahkan, jumlah tersebut setara dengan Rp 4.060 triliun, dan nyaris menyalip aset gabungan lima bak terbesar di Tanah Air.

Ledakan teknologi finansial mengubah Tiongkok menjadi pasar pembayaran elektronik terbesar di dunia.

Mybank dan bank online lain mengeruk Rasio Intermediasi Makroprudensial (RIM) data baru dari sistem pembayaran, media sosial dan sumber lain.

Mereka membidik peminjam mikro yang sebelumnya dihindari industri keuangan di sana.

Presiden MyBank Jin Xiaolong menyatakan, nilai kredit pelaku usaha turun jika mereka gagal mengembalikan pinjaman dan akan sulit mendapat kredit lagi.

Mengantisipasi itu, Mybank mempunyai big data yang dioperasikan Ant Financial yang juga pemegang saham terbesar MyBank.

Tiga tahun ke depan MyBank membidik peminjam mencapai 32 juta. Secara umum, kehadiran MyBank ini peringatan serius bagi bank konvensional bahwa bank digital siap melibas.

Bagikan

Berita Terbaru

Emiten Saham EBT Menggeber Ekspansi
| Selasa, 24 Desember 2024 | 08:16 WIB

Emiten Saham EBT Menggeber Ekspansi

Perusahaan di bidang industri energi baru dan terbarukan (EBT) berlomba menangkap peluang dari misi transisi energi

Masih Ada Kado Dividen Akhir Tahun
| Selasa, 24 Desember 2024 | 08:13 WIB

Masih Ada Kado Dividen Akhir Tahun

Menjelang pergantian tahun, pelaku pasar masih bisa memburu cuan dari emiten yang menebar dividen interim ataupun saham bonus. 

KSEI Bidik Dua Juta Investor Baru di 2025
| Selasa, 24 Desember 2024 | 08:08 WIB

KSEI Bidik Dua Juta Investor Baru di 2025

Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) membidik pertumbuhan investor pasar modal sebanyak 2 juta SID pada tahun 2025. 

Saham Berkapitalisasi Jumbo Tak Selalu Memberikan Cuan Yang Besar
| Selasa, 24 Desember 2024 | 07:17 WIB

Saham Berkapitalisasi Jumbo Tak Selalu Memberikan Cuan Yang Besar

Dari 30 saham berkapitalisasi besar, ada beberapa emiten yang memberikan hasil negatif dalam tiga tahun. 

Indonesia Masih Impor Jagung hingga 1,3 Juta Ton
| Selasa, 24 Desember 2024 | 07:15 WIB

Indonesia Masih Impor Jagung hingga 1,3 Juta Ton

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat impor komoditas jagung sepanjang tahun ini sampai November melonjak cukup tinggi.

Kisruh Upah Sektoral 2025 Hampir Selesai
| Selasa, 24 Desember 2024 | 07:05 WIB

Kisruh Upah Sektoral 2025 Hampir Selesai

Serikat pekerja membatalkan aksi demo menuntut kejelasan kenaikan upah sektoral lantaran sudah ada titik temu.

Pemodal Asing Masih Melirik Investasi di IKN
| Selasa, 24 Desember 2024 | 07:00 WIB

Pemodal Asing Masih Melirik Investasi di IKN

Otorita IKN mengklaim masih banyak surat minat investasi di IKN yang berasal dari sejumah investor manca negara.

Menjelang Libur Natal, Simak Rekomendasi Saham Hari Ini dari Para Analis
| Selasa, 24 Desember 2024 | 06:55 WIB

Menjelang Libur Natal, Simak Rekomendasi Saham Hari Ini dari Para Analis

Sebelum Hari Natal di awal pekan, investor asing mencatatkan aksi jual asing atau net sell Rp 395,28 miliar.

Simpan Duit di Bank Digital Masih Menggiurkan
| Selasa, 24 Desember 2024 | 06:35 WIB

Simpan Duit di Bank Digital Masih Menggiurkan

Rata-rata bunga deposito bank digital saat ini masih di kisaran 6%-8%. Sedangkan bunga deposito bank umum konvensional hanya 3%-4%​

Prospek Mata Uang Utama Tergantung Kondisi Ekonomi
| Selasa, 24 Desember 2024 | 05:00 WIB

Prospek Mata Uang Utama Tergantung Kondisi Ekonomi

Dolar AS masih terlalu perkasa. Sikap hawkish Federal Reserve alias The Fed merupakan katalis positif bagi gerak dolar AS.

INDEKS BERITA

Terpopuler