Hanya Butuh Empat Tahun, Bank Online Jack Ma Menjelma Jadi Raksasa
KONTAN.CO.ID - BEIJING. Bisa dibilang Jack Ma adalah orang yang paling bertanggungjawab dalam perubahan industri perbankan dan keuangan di China, bahkan dunia.
Miliarder asal China ini memiliki gurita bisnis online yang tak terbendung, serta makin menancapkan kukunya di industri keuangan dan perbankan digital.
Empat tahun silam, lewat MyBank yang terafiliasi dengan Alibaba Group Holding Ltd, Ma meluncurkan bank online yang menawarkan pinjaman kepada pengusaha kecil.
Dalam situs resminya, MyBank mengklaim seluruh proses tidak melibatkan manusia. Mulai dari pendaftaran, otorisasi, otentikasi identitas berbasis aplikasi seluler.
Plus, MyBank mengklaim bisa mengidentifikasi kredit bermasalah karena bisa menganalisis lebih dari 3.000 variabel kredit. MyBank mengklaim tingkat kredit macet hanya 1%.
Nah, kendati masih balita, sejak meluncur pada tahun 2015, MyBank sudah menyalurkan kredit CNY 2 triliun atau setara US$ 290 miliar kepada hampir 16 juta perusahaan kecil.
Jika dirupiahkan, jumlah tersebut setara dengan Rp 4.060 triliun, dan nyaris menyalip aset gabungan lima bak terbesar di Tanah Air.
Ledakan teknologi finansial mengubah Tiongkok menjadi pasar pembayaran elektronik terbesar di dunia.
Mybank dan bank online lain mengeruk Rasio Intermediasi Makroprudensial (RIM) data baru dari sistem pembayaran, media sosial dan sumber lain.
Mereka membidik peminjam mikro yang sebelumnya dihindari industri keuangan di sana.
Presiden MyBank Jin Xiaolong menyatakan, nilai kredit pelaku usaha turun jika mereka gagal mengembalikan pinjaman dan akan sulit mendapat kredit lagi.
Mengantisipasi itu, Mybank mempunyai big data yang dioperasikan Ant Financial yang juga pemegang saham terbesar MyBank.
Tiga tahun ke depan MyBank membidik peminjam mencapai 32 juta. Secara umum, kehadiran MyBank ini peringatan serius bagi bank konvensional bahwa bank digital siap melibas.