Harga Aset Kripto Ambles Terimbas Nada Hawkish The Fed

Jumat, 21 Januari 2022 | 04:20 WIB
Harga Aset Kripto Ambles Terimbas Nada Hawkish The Fed
[]
Reporter: Hikma Dirgantara | Editor: Avanty Nurdiana

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga berbagai aset kripto tenggelam di zona merah. Merujuk Coinmarketcap.com, per pukul 16.00 WIB kemarin, harga bitcoin berada di US$ 41.945 per BTC. Artinya, dalam kurun tiga bulan, bitcoin terkoreksi 34,04%.

Nasib ethereum juga sama. Harga duit kripto dengan kapitalisasi pasar terbesar kedua ini kemarin berada di level US$ 3.131 per ETH, turun 24,52% dalam tiga bulan terakhir. Aset lain seperti cardano dan solana sudah koreksi 38,57% dan 32,57%. Harga Binance Coin pun turun 4,42%.

CEO Triv Gabriel Rey mengatakan, potensi kenaikan suku bunga acuan The Fed menjadi biang keladi turunnya harga berbagai aset kripto. Penurunan ini masih akan terus berlanjut, mengingat tapering The Fed baru akan terjadi pada Maret. 

Baca Juga: Investor Masih Ketar-ketir, Rebound Harga Mata Uang Kripto Tidak Dalam Waktu Dekat

"Mungkin yang bisa sedikit mengangkat harga bitcoin dan aset kripto lain adalah bila bitcoin ETF fisik disetujui. Tapi ini belum ada indikasi terjadi di kuartal I-2022,” kata Gabriel, Kamis (20/1). Terlebih, investor institusi sedang menjauh dari aset kripto.

Gabriel menyebut, saat ini uang investor institusional yang masuk ke bitcoin terus melambat. Bahkan, ia menyebut, Grayscale Bitcoin Trust (GBTC) secara premium sedang diskon 26%. Level tersebut merupakan terendah sepanjang masa.

Gabriel meyakini, pasar masih akan terus bergerak sideways cenderung tertekan dalam beberapa waktu ke depan. Berdasarkan hitungannya, saat ini level support terkuat bitcoin ada di US$ 38.000 per BTC. Jika level tersebut tertembus, harga bitcoin bisa turun lebih dalam.

Menurut Gabriel, momen ini bisa dimanfaatkan investor untuk cicil beli. Ia merekomendasikan aset kripto bitcoin dan ethereum. Kata Gabriel, ethereum juga menarik karena jadi incaran investor institusi seperti venture capital. 

Jadi dalam jangka panjang, bitcoin dan ethereum punya fundamental kuat. "Kalau mau cari high return, bisa manfaatkan kripto yang berkaitan dengan NFT seperti Solana atau Axie Infinity," kata dia. Tapi risikonya, tidak ada yang tahu seberapa lama hype NFT bisa bertahan.

Baca Juga: Bank Sentral Eropa (ECB) Membuka Pintu Terhadap Kebijakan Pengetatan Ekonomi

Bagikan

Berita Terbaru

Banyak Masalah, Begini Lingkaran Setan Tata Kelola Sektor Alat Kesehatan Indonesia
| Rabu, 25 Desember 2024 | 14:00 WIB

Banyak Masalah, Begini Lingkaran Setan Tata Kelola Sektor Alat Kesehatan Indonesia

Himpunan Pengembangan Ekosistem Alat Kesehatan Indonesia (HIPELKI) menyebut adanya lingkaran setan sehingga industri sulit berkembang.

Mitsubishi Estate Hingga Pegasus Capital Bangun Kemitraan Baru di KEK Kura-Kura Bali
| Rabu, 25 Desember 2024 | 13:00 WIB

Mitsubishi Estate Hingga Pegasus Capital Bangun Kemitraan Baru di KEK Kura-Kura Bali

Baru-baru ini sejumlah investor global menyatakan minatnya membangun kemitraan dengan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Kura-Kura Bali.

Pembayaran Dividen Jadi Salah Satu Daya Tarik Adaro Andalan Indonesia (AADI)
| Rabu, 25 Desember 2024 | 12:30 WIB

Pembayaran Dividen Jadi Salah Satu Daya Tarik Adaro Andalan Indonesia (AADI)

Di tengah penurunan harga saham milik Garibaldi Thohir, Analis CGS International Jacquelin Hamdani merekomendasikan hold untuk AADI.

Harga Komoditas Mineral Batubara Lesu, Satu-Satu Korporasi Tumbang
| Rabu, 25 Desember 2024 | 11:46 WIB

Harga Komoditas Mineral Batubara Lesu, Satu-Satu Korporasi Tumbang

Beberapa perusahaan mineral dan batubara di Indonesia saat ini sudah mulai mengetatkan pengeluaran bisnisnya karena memikul kerugian.

Grup Lippo Lego Aset Properti Komersial di Shanghai
| Rabu, 25 Desember 2024 | 09:01 WIB

Grup Lippo Lego Aset Properti Komersial di Shanghai

Sulur bisnis Grup Lippo yang berbasis di Singapura, OUE Real Estate Investment Trust hendak melepas aset properti di Shanghai.

BEI Akan Delisting Setidaknya 10 Saham di 2025, Intip Historis Delisting Sejak 2020
| Rabu, 25 Desember 2024 | 08:16 WIB

BEI Akan Delisting Setidaknya 10 Saham di 2025, Intip Historis Delisting Sejak 2020

BEI mengumumkan rencana penghapusan pencatatan alias delisting ada 10 emiten efektif tanggal 21 Juli 2025.

Harga Emas Naik 27% Sejak Awal Tahun, Pasar Menanti Langkah The Fed 2025
| Rabu, 25 Desember 2024 | 07:08 WIB

Harga Emas Naik 27% Sejak Awal Tahun, Pasar Menanti Langkah The Fed 2025

Tanpa gangguan geopolitik yang tidak terduga, proyeksi dasar harga emas sekitar US$ 2.800 per ons troi.

Gelembung Protes PPN 12% Membesar
| Selasa, 24 Desember 2024 | 11:11 WIB

Gelembung Protes PPN 12% Membesar

Protes semakin meluas dan datang dari berbagai kalangan, mulai dari mahasiswa hingga pemengaruh (influencer)

Kantong Masyarakat Bakal Cekak
| Selasa, 24 Desember 2024 | 11:01 WIB

Kantong Masyarakat Bakal Cekak

Sejumlah kebijakan pajak maupun non pajak diperkirakan akan menekan daya beli terutama masyarakat kelas menengah

Banyak Tantangan, Ancol Geber Pendapatan di Liburan Natal dan Tahun Baru
| Selasa, 24 Desember 2024 | 10:32 WIB

Banyak Tantangan, Ancol Geber Pendapatan di Liburan Natal dan Tahun Baru

PJAA menghadapi banyak tantangan di industri pariwisata. Terlihat dari kinerja yang tidak sebaik sebelumnya. 

INDEKS BERITA

Terpopuler