Harga Batubara Acuan Naik tapi Tidak Mencerminkan Tren Harga ke Depan

Selasa, 06 Agustus 2019 | 08:05 WIB
Harga Batubara Acuan Naik tapi Tidak Mencerminkan Tren Harga ke Depan
[]
Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Tedy Gumilar

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga Batubara Acuan (HBA) Agustus 2019 naik tipis 1,04% menjadi US$ 72,67 per ton dari bulan Juli yang hanya US$ 71,92 per ton.

Kenaikan harga batubara acuan terjadi di tengah penurunan harga batubara yang berlangsung sejak September 2018. 

Direktur Eksekutif Asosiasi Pertambangan Batubara Indonesia (APBI) Hendra Sinadia mengatakan, kenaikan harga batubara acuan tersebut tidak signifikan.

Ini mencerminkan tren pasar batubara yang lebih positif ketimbang bulan sebelumnya.

Apalagi, kenaikan ini terjadi di tengah kondisi pasar yang masih kelebihan pasokan (over supply). Alhasil, harga menjadi lebih volatil.

Hanya, kenaikan HBA yang tipis itu tak cukup merepresentasikan tren harga yang akan meningkat.

Bahkan, pada bulan berikutnya juga ada potensi harga kembali turun atau pun naik tipis.

"Jadi kondisi pasar masih sama saja. Pasar masih oversupply, masih volatil. Memang pergerakannya begitu, jadi saya rasa (peningkatan HBA) ini belum menunjukkan akan rebound," terang Hendra ke KONTAN, Senin (5/8).

Mencermati kondisi China

Sampai saat ini, pelaku usaha masih terus mencermati kondisi pasar batubara global khususnya ekonomi China yang panas dingin.

Seraya mengamati China, kuartal III ini, pelaku usaha terus berupaya untuk memaksimalkan produksi dan penjualan.

Pelaku usaha khawatir pada kuartal IV nanti China akan mengetatkan impor batubara.

"Sebagian pelaku mengantisipasi jika ada penurunan impor China pada akhhir kuartal IV seperti yang terjadi pada tahun lalu," tandas Hendra.

Ketua Indonesia Mining Institute (IMI) Irwandy Arif mengatakan, bahwa kenaikan tipis HBA itu tidak mencerminkan perubahan pasar dan tidak berdampak signifikan.

"Kondisi suplai-demand hampir sama dengan bulan lalu," katanya.

Tambahan kuota produksi

Asal tahu saja, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) memberikan kesempatan bagi produsen batubara untuk bisa merevisi Rencana Kerja dan Anggaran Biaya (RKAB), khususnya untuk meningkatkan produksi batubara.

Direktur Jenderal Mineral dan Batubara (Dirjen Minerba) Kementerian ESDM, Bambang Gatot Ariyono mencatat, sudah ada lebih dari 34 perusahaan izin pemerintah pusat yang mengajukan penambahan kuota produksi pada revisi RKAB.

Namun, pengajuan tersebut belum tentu disetujui karena pihaknya akan mengevaluasi sejumlah aspek, agar tidak mempengaruhi harga.

Bagikan

Berita Terbaru

Meski Jual 2,54 Persen Saham FILM di Harga Diskon, Tencent Masih Raup Untung 140%
| Rabu, 27 November 2024 | 05:46 WIB

Meski Jual 2,54 Persen Saham FILM di Harga Diskon, Tencent Masih Raup Untung 140%

Tencent masih menguasai 1,14 miliarr saham PT MD Entertainment Tbk (FILM) dengan total nilai pasar mencapai Rp 4,19 triliun.

Pemerintah Tolak Proposal Investasi Apple
| Rabu, 27 November 2024 | 05:46 WIB

Pemerintah Tolak Proposal Investasi Apple

Kemenperin akan menjadwalkan pertemuan dengan Apple guna membahas proposal investasi baru pasca ditolaknya rencana investasi sebelumnya.

Unilever Bidik Pertumbuhan Kinerja Agar Keluar dari Tekanan
| Rabu, 27 November 2024 | 05:46 WIB

Unilever Bidik Pertumbuhan Kinerja Agar Keluar dari Tekanan

Unilever terus memperkuat inovasi produk secara berkelanjutan guna menjawab tantangan pasar yang terus berkembang.

Satu Dekade Investasi AS Tembus US$ 67 Miliar
| Rabu, 27 November 2024 | 05:46 WIB

Satu Dekade Investasi AS Tembus US$ 67 Miliar

Nilai investasi Amerika Serikat di Indonesia tersebut adalah selama periode tahun 2014 sampai dengan 2023. 

Gaji Guru ASN dan Honorer akan Naik Tahun Depan
| Rabu, 27 November 2024 | 05:46 WIB

Gaji Guru ASN dan Honorer akan Naik Tahun Depan

Kenaikan guru honorer dan ASN akan diumumkan pemerintah saat peringatan hari guru tanggal 28 November 2024.

Kaum Milenial Garap Pertanian Modern
| Rabu, 27 November 2024 | 05:46 WIB

Kaum Milenial Garap Pertanian Modern

Kementerian Pertanian menargetkan menggarap pertanian modern melibatkan petani milenial mulai tahun depan.

Begini Rincian Skema Pensiun Dini PLTU Cirebon 1 dan Persiapan Pemerintah
| Rabu, 27 November 2024 | 05:46 WIB

Begini Rincian Skema Pensiun Dini PLTU Cirebon 1 dan Persiapan Pemerintah

PLTU Cirebon I dibangun konsorsium CEP yang terdiri dari Marubeni, Korea Midland Power Co., Samtan Co Ltd, dan PT Indika Energy​.

Kaum Milenial Garap Pertanian Modern
| Rabu, 27 November 2024 | 05:45 WIB

Kaum Milenial Garap Pertanian Modern

Kementerian Pertanian menargetkan menggarap pertanian modern melibatkan petani milenial mulai tahun depan.

Terigu dan Pakan Ternak Mengerek Impor Gandum
| Rabu, 27 November 2024 | 05:45 WIB

Terigu dan Pakan Ternak Mengerek Impor Gandum

Australia masih menjadi negara pemasok utama kebutuhan gandum Indonesia yaitu  mencapai 2,18 juta metrik ton hingga September 2024.

Likuiditas Ketat Membayangi Industri Fintech
| Rabu, 27 November 2024 | 05:45 WIB

Likuiditas Ketat Membayangi Industri Fintech

Industri fintech peer to peer lending dihadapkan pada risiko pengetatan likuiditas karena penurunan bunga pinjaman konsumtif.

INDEKS BERITA

Terpopuler