Harga Batubara Kian Lemah, Ini Rekomendasi Analis untuk Saham Indo Tambangraya (ITMG)

Kamis, 25 Juli 2019 | 05:50 WIB
Harga Batubara Kian Lemah, Ini Rekomendasi Analis untuk Saham Indo Tambangraya (ITMG)
[]
Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: A.Herry Prasetyo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG) akan tumbuh pelan di sisa semester dua tahun ini.

Penurunan harga batubara sepanjang tahun ini akan menekan kinerja Indo Tambangraya.

Hingga Selasa (23/7), harga batubara Newcastle di bursa ICE berada di US$ 79,2 per ton. Harga batubara kontrak pengiriman Desember 2019 tersebut turun 16,98% sepanjang tahun ini.

Analis Maybank Kim Eng Isnaputra Iskandar, dalam risetnya per 3 Juli, menuliskan, penurunan harga batubara berdampak pada hampir semua emiten produsen komoditas ini. Meski begitu, menurut dia, kinerja Indo Tambangraya masih jauh lebih baik ketimbang emiten tambang lainnya.

Alasannya, emiten batubara lainnya harus dihadapkan pada ketidakpastian penetapan harga acuan batubara domestik di 2020. Tapi, Indo Tambangraya tidak harus pusing menantikan harga batubara domestik.

Sebab, 90% batubara ITMG dijual ke luar negeri. Sisanya baru dijual di dalam negeri. Angka ini lebih kecil dibanding emiten batubara lain, seperti PT Adaro Energy Tbk (ADRO) atau PT Bukit Asam Tbk (PTBA).

Cuma, menurut Analis Trimegah Sekuritas Sandro Sirait, pasar batubara global juga sangat menantang. Indo Tambangraya banyak mengekspor batubara ke Korea dan Jepang. Padahal, kedua negara ini tengah mengganti batubara menjadi LNG yang dinilai lebih murah.

Analis menilai Indo Tambangraya perlu terus melakukan efisiensi untuk menjaga kinerja. Untungnya, ITMG memperoleh tambahan pendapatan dari sektor bahan bakar minyak sebesar US$ 2,84 juta.

Pendapatan ini berasal dari pihak ketiga, yaitu PT Gasemas, distributor bahan bakar yang 75% sahamnya diakuisisi Indo Tambangraya pada 2018. "Itu bagian dari upaya mereka mengurangi biaya," terang Sandro.

Analis Ciptadana Sekuritas Thomas Radityo pun sependapat. Bagi dia, peningkatan produksi batubara sekitar 1%–2% tidak akan membantu. "Mengurangi biaya operasional atau memaksimalkan jam kerja sehingga bisa mengurangi biaya akan membantu kinerja," ujar dia.

Thomas masih merekomendasikan buy untuk saham ITMG dengan target harga Rp 24.500. Sedangkan Sandro memberi rekomendasi netral dengan target harga di Rp 19.000, karena ada risiko konsumen batubara beralih menggunakan LNG yang lebih murah.

Isnaputra juga memasang hold untuk saham ITMG dengan target harga Rp 18.800. Rabu (24/7), saham ITMG naik 0,59% menjadi Rp 17.050 per saham.

Bagikan

Berita Terbaru

Menjelang Akhir Pekan, IHSG Lemah, Rupiah Loyo, Berikut Rekomendasi Saham Hari Ini
| Jumat, 22 November 2024 | 05:35 WIB

Menjelang Akhir Pekan, IHSG Lemah, Rupiah Loyo, Berikut Rekomendasi Saham Hari Ini

Salah satu penyebab pelemahan itu lantaran rupiah terus melemah. Kemarin rupiah tutup di Rp 15.942 per dolar AS. 

Nusantara Infrastructure (META) Cuan di Bisnis Air Bersih
| Jumat, 22 November 2024 | 05:30 WIB

Nusantara Infrastructure (META) Cuan di Bisnis Air Bersih

META menunjukkan peningkatan kinerja signifikan dalam bisnis air bersih melalui fasilitas WTP di Serang dan Medan.

Apple Akan Investasi Rp 1,5 Triliun di Indonesia
| Jumat, 22 November 2024 | 04:06 WIB

Apple Akan Investasi Rp 1,5 Triliun di Indonesia

Kemenperin masih tetap menagih janji Apple yang ingin berinvestasi Rp 300 miliar untuk memenuhi aturan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN).

Kemenperin Dorong LCGC Gendong Mesin Hybrid
| Jumat, 22 November 2024 | 04:06 WIB

Kemenperin Dorong LCGC Gendong Mesin Hybrid

Mobil LCGC banyak diincar konsumen, terutama pembeli mobil pertama, lantaran harganya relatif terjangkau dari segmen lainnya.

Pemerintah Targetkan Tidak Lagi Impor Beras di 2025
| Jumat, 22 November 2024 | 04:06 WIB

Pemerintah Targetkan Tidak Lagi Impor Beras di 2025

Target ambisius pemerintah untuk tidak impor beras tahun depan seiring dengan program swasembada pangan.

Persaingan Sengit PDIP-KIM Plus di Jakarta dan Jawa Tengah
| Jumat, 22 November 2024 | 04:06 WIB

Persaingan Sengit PDIP-KIM Plus di Jakarta dan Jawa Tengah

Jajak pendapat untuk calon kepala daerah di Jakarta dan Jawa Tengah antara calon dari PDIP dan KI Plus bersaing ketat.

Jenderal Polisi Memimpin KPK
| Jumat, 22 November 2024 | 04:06 WIB

Jenderal Polisi Memimpin KPK

Setyo Budiyanto, Irjen Kementerian Pertanian berpangkat komisaris jenderal polisi jadi Ketua KPK periode 2024-2029.

Industri Kritik Rencana Pembatasan Impor Garam
| Jumat, 22 November 2024 | 04:06 WIB

Industri Kritik Rencana Pembatasan Impor Garam

Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menargetkan impor garam industri akan berkurang lebih dari 500.000 ton pada 2025 mendatang.

Dana Pensiun Masih Berharap Berkah SRBI
| Jumat, 22 November 2024 | 04:06 WIB

Dana Pensiun Masih Berharap Berkah SRBI

Rencana Bank Indonesia (BI) mengurangi frekuensi penerbitan Sekuritas Rupiah Bank Indonesia atau SRBI memantik perhatian pengelola dana pensiun

Judi Online Sudah Merangsek Segala Lini
| Jumat, 22 November 2024 | 04:05 WIB

Judi Online Sudah Merangsek Segala Lini

Perputaran uang di transaksi judi online di dalam negeri sudah mencapai Rp 900 triliun dari 8,8 juta penjudi.

INDEKS BERITA

Terpopuler