ILUSTRASI. Warga antre membeli beras program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) seharga Rp 53.000/5 kilogram di halaman kantor kelurahan Kayuringin Jaya, Kecamatan Bekasi Selatan, Kota Bekasi Jumat (23/2/2024). Untuk meredam gejolak naiknya harga komoditas termasuk beras, pemerintah getol melakukan program pangan murah. Di lokasi ini sebanyak 10 ton beras SPHP ludes dibeli warga dalam waktu singkat. KONTAN/Cheppy A. Muchlis/23/02/2024
Reporter: Lailatul Anisah, Vendy Yhulia Susanto | Editor: Lamgiat Siringoringo
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Di tengah lonjakan harga pangan, pemerintah memastikan menggerojok impor beras di awal tahun ini. Pemerintah ingin menambah kuota impor beras sebanyak 1,6 juta ton. Dus, total penugasan impor beras Bulog tahun ini mencapai 3,6 juta ton alias menyentuh rekor.
Direktur Impor Kementerian Perdagangan (Kemendag) Arif Sulistiyo mengatakan, penambahan impor ini untuk keperluan umum dan telah diputuskan dalam rapat terbatas Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian sejak awal Februari lalu. "Tambahannya untuk keperluan umum 1,6 juta ton diputuskan pada Rakortas 5 Februari lalu," jelas dia dalam Rakor Pengendalian Inflasi, Senin (26/2).
Agar bisa lanjut membaca sampai tuntas artikel ini, pastikan Anda sudah berlangganan atau membeli artikel ini.
Sudah berlangganan? Masuk
Berlangganan Hanya dengan 20rb/bulan Anda bisa mendapatkan berita serta analisis ekonomi, bisnis, dan investasi pilihan
Business Insight, Epaper Harian + Tabloid, Arsip Epaper 30 Hari
Gratis uji coba 7 hari pertama. Anda dapat menggunakan akun Google sebagai metode pembayaran.