Harga Bitcoin dan Ethereum Ikut Terbakar Perang Rusia vs Ukraina

Jumat, 25 Februari 2022 | 04:20 WIB
Harga Bitcoin dan Ethereum Ikut Terbakar Perang Rusia vs Ukraina
[]
Reporter: Hikma Dirgantara | Editor: Avanty Nurdiana

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Mata uang kripto ikut terimbas perkembangan geopolitik di Rusia dan Ukraina. Merujuk Coinmarketcap, hingga pukul 18.40 WIB kemarin (24/2), biitcoin berada di US$ 35.109,01 per BTC, turun 18,7% dalam sepekan. 

Ethereum (ETH) juga bernasib sama. Mata uang kripto dengan kapitalisasi pasar terbesar kedua ini terkoreksi 23,02% sepekan terakhir jadi US$ 2.352,06 per ETH. 
Trader Tokocrypto Afid Sugiono mengatakan, dalam jangka pendek, perkembangan konflik antara Rusia dan Ukraina akan mempengaruhi pasar kripto. 

Penurunan pasar kripto secara keseluruhan dapat dilihat sebagai reaksi spontan terhadap meningkatnya ketegangan antara Ukraina dan Rusia. "Jika ada perang antara dua hub crypto terbesar di dunia, itu bisa menaikkan tingkat hash bitcoin, dan ketakutan ini membuat pasar kripto tertekan," kata Afid, kemarin. 

Baca Juga: Simak 4 Skenario Dampak Perang Rusia-Ukraina terhadap Ekonomi Global dari Ekonom

Di saat sama, pasar kripto juga masih merespons negatif pengetatan kebijakan moneter AS. Pelaku pasar pun mengurangi posisi di kripto. 

Country Manager Luno Indonesia Jay Jayawijayaningtiyas mengatakan, volume perdagangan bitcoin turun ke level terendahnya dalam 14 bulan. Pelaku pasar menilai risiko di pasar sangat tinggi.

Ini terlihat dari pergerakan indeks Crypto's Fear & Greed. Kemarin, indeks ini berada di posisi 23, menunjukkan pasar berada dalam posisi extreme fear. Padahal, pekan sebelumnya, indeks ini sempat kembali ke level netral di 52. "Sebagian besar investor memilih memindahkan aset ke aset yang lebih low-risk seperti emas, stablecoin, ataupun uang tunai," kata Jay. 

Co-founder CryptoWatch Christopher Tahir mengatakan, pasar kripto berpotensi kembali membaik bila otoritas keuangan Amerika Serikat menyetujui penerbitan ETF Spot Bitcoin. Harga bitcoin sempat menembus US$ 34.500 per BTC. Christopher dan Afid memperkirakan support bitcoin berikutnya di posisi US$ 32.000 per BTC. 

Baca Juga: Rusia Mulai Aksi Militer di Ukraina, Indeks Saham Sedunia Rontok, Dolar Menguat

Sedangkan Jay menilai support kuat Bitcoin ada di level US$ 34.000, kemudian di level US$ 28.000-US$ 30.000. Sementara support Ethereum ada di US$ 2.200-US$ 2.300. 

 

Bagikan

Berita Terbaru

Neraca Pembayaran Q3-2025 Defisit US$ 6,4 Miliar, Tertekan Arus Keluar Dana Asing
| Kamis, 20 November 2025 | 11:07 WIB

Neraca Pembayaran Q3-2025 Defisit US$ 6,4 Miliar, Tertekan Arus Keluar Dana Asing

Defisit NPI Indonesia berlanjut tiga kuartal berturut-turut. Transaksi berjalan surplus didorong ekspor nonmigas, namun modal finansial defisit.

Belanja Beberapa Lembaga & Kementerian Masih Seret
| Kamis, 20 November 2025 | 09:53 WIB

Belanja Beberapa Lembaga & Kementerian Masih Seret

Realisasi anggaran tiga K/L tercat baru mencapai sekitar 60% dari pagu                              

Wamenkeu Ikut Koordinasi Fiskal Moneter
| Kamis, 20 November 2025 | 09:45 WIB

Wamenkeu Ikut Koordinasi Fiskal Moneter

Kementerian Keuangan akan turut hadir dalam setiap Rapat Dewan Gubernur (RDG) bulanan yang digelar Bank Indonesia

Setoran Pajak Masih Loyo, Target Berisiko Jebol
| Kamis, 20 November 2025 | 09:27 WIB

Setoran Pajak Masih Loyo, Target Berisiko Jebol

Hingga akhir Oktober 2025, realisasi penerimaan pajak tercatat masih terkontraksi 3,92%                         

Agresif Menambah Armada, Seberapa Menarik Saham MBSS Untuk Dilirik?
| Kamis, 20 November 2025 | 08:15 WIB

Agresif Menambah Armada, Seberapa Menarik Saham MBSS Untuk Dilirik?

Kinerja MBSS diprediksi membaik dengan penambahan kapal. Diversifikasi ke nikel dan utilisasi armada jadi sorotan.

Ekspansi RAJA Kian Agresif di Bisnis Energi, Lewat Jalur Organik dan Non-Organik
| Kamis, 20 November 2025 | 07:50 WIB

Ekspansi RAJA Kian Agresif di Bisnis Energi, Lewat Jalur Organik dan Non-Organik

Seiring rencana akuisisi dan pendirian anak usaha, ekspektasi terhadap saham PT Rukun Raharja Tbk (RAJA) tetap terjaga. 

BEI Mengkaji Penyesuaian Efek Redenominasi Rupiah Ke Pasar Saham
| Kamis, 20 November 2025 | 07:34 WIB

BEI Mengkaji Penyesuaian Efek Redenominasi Rupiah Ke Pasar Saham

Saat ini Bursa Efek Indonesia (BEI) tengah mengkaji dampak penerapan redenominasi rupiah terhadap perdagangan saham.

Menakar Prospek Saham BNGA Seiring Kinerja Keuangan yang Diprediksi Makin Sehat
| Kamis, 20 November 2025 | 07:33 WIB

Menakar Prospek Saham BNGA Seiring Kinerja Keuangan yang Diprediksi Makin Sehat

Mulai tahun buku 2024, PT Bank CIMB Niaga Tbk (BNGA( telah menaikkan dividend payout ratio (DPR) menjadi 60%.

ADMR Ekspansi Smelter Aluminium
| Kamis, 20 November 2025 | 07:32 WIB

ADMR Ekspansi Smelter Aluminium

PT Alamtri Minerals Indonesia Tbk (ADMR) akan mengoperasikan smelter aluminium fase pertama berkapasitas 500.000 ton per tahun

Setoran PNBP TINS Meningkat di Kuartal III
| Kamis, 20 November 2025 | 07:25 WIB

Setoran PNBP TINS Meningkat di Kuartal III

TINS tidak hanya menjalankan peran sebagai penghasil produk mineral strategis, tetapi juga memastikan  dampak nyata bagi negara.

INDEKS BERITA

Terpopuler