Harga Cabai Berangsur Turun Efek Banjir Pasokan

Jumat, 11 April 2025 | 07:05 WIB
Harga Cabai Berangsur Turun Efek Banjir Pasokan
[ILUSTRASI. Pembeli memilih cabai yang dijual di Pasar Cibinong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Senin (17/3/2025). ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya/foc.]
Reporter: Lailatul Anisah | Editor: Markus Sumartomjon

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah  menjanjikan harga cabai bisa stabil dalam dua hingga tiga minggu ke depan. Pemerintah merespons harga cabai yang sempat meroket menjelang Idul Fitri kemarin yang tembus Rp 100.000 per kilogram (kg).

Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi menjanjikan harga berbagai jenis cabai-cabaian bisa berangsur stabil hingga tiga minggu ke depan. Hal ini seiring kian bertambahnya pasokan komoditas cabai dari sentra kawasan cabai di daerah. 

"Saya sudah bertemu dengan asosiasi cabai dan harga akan turun di dua sampai tiga minggu ke depan seiring panen cabai yang lebih banyak," kata Arief saat dijumpai di Kantor Kemenko Pangan, Selasa (8/4). 

Baca Juga: Upaya Meredam Harga Cabai yang Makin Pedas

Dia menyebut, satu penyebab harga cabai tinggi adalah faktor cuaca ekstrem yang menimpa beberapa daerah produsen. Kendati begitu, Arief meyakini pasokan akan kembali normal seiring meredanya musim hujan. 

Data Panel Harga Bapanas, Kamis (10/4) pukul 13:25 WIB, harga berbagai jenis cabai-cabaian memang sudah turun tapi masih di atas Harga Acuan Penjualan (HAP) pemerintah.  Misalnya harga cabai merah keriting Rp 56.511 per kg,  lebih tinggi dari HAP Rp 37.000 - Rp 55.000 per kg. 

 

Bagikan

Berita Terbaru

Produksi Daging Sapi 2025 Diprediksikan Lebih Rendah Ketimbang Saat Pandemi
| Minggu, 01 Juni 2025 | 16:30 WIB

Produksi Daging Sapi 2025 Diprediksikan Lebih Rendah Ketimbang Saat Pandemi

Produksi daging sapi Indonesia turun di tahun 2024 lalu. Penurunan ini pun diprediksikan terjadi lagi tahun ini.

 Pendapatan Batubara Menyusut, DSSA Mau Andalkan Bisnis Teknologi dan EBT
| Minggu, 01 Juni 2025 | 16:27 WIB

Pendapatan Batubara Menyusut, DSSA Mau Andalkan Bisnis Teknologi dan EBT

Di bisnis EBT, DSSA tengah mengembangkan tiga proyek pembangkit listrik tenaga panas bumi dengan total kapasitas hingga 140 MW.

Berhasil Lalui Fase Transformasi, Kinerja Darma Henwa (DEWA) Diprediksi Terus Melaju
| Minggu, 01 Juni 2025 | 15:47 WIB

Berhasil Lalui Fase Transformasi, Kinerja Darma Henwa (DEWA) Diprediksi Terus Melaju

Laba bersih PT Darma Henwa Tbk (DEWA) diprediksi bakal terus tumbuh positif, setidaknya hingga tahun 2026.

Saham-Saham Grup Barito Top Leaders IHSG Mei 2025, Saham Sejuta Umat Jadi Top Laggard
| Minggu, 01 Juni 2025 | 13:46 WIB

Saham-Saham Grup Barito Top Leaders IHSG Mei 2025, Saham Sejuta Umat Jadi Top Laggard

IHSG ditutup pada 7.175,82 pada perdagangan terakhir, Rabu (28/5) ketimbang akhir April 2025 yang ada di 6.766,79.

Profit 29,64% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Bergeming (1 Juni 2025)
| Minggu, 01 Juni 2025 | 09:05 WIB

Profit 29,64% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Bergeming (1 Juni 2025)

Harga emas Antam hari ini (31 Mei 2025) 1.888.000 per gram. Di atas kertas pembeli setahun lalu bisa untung 29,64% jika menjual hari ini.

Ada Perombakan Indeks Kehati, Bagaimana Dampaknya Terhadap Saham ESG?
| Minggu, 01 Juni 2025 | 06:19 WIB

Ada Perombakan Indeks Kehati, Bagaimana Dampaknya Terhadap Saham ESG?

Perubahan saham pilihan Indeks Sri-Kehati, ESGS-Kehati, dan ESGQ-Kehati bisa jadi momentum mengejar untung jangka pendek

Upaya Perbankan Menjaring Para Pensiunan
| Minggu, 01 Juni 2025 | 04:14 WIB

Upaya Perbankan Menjaring Para Pensiunan

Untuk mendukung kebutuhan finansial, bank menyediakan layanan tabungan pensiunan yang disesuaikan dengan usia.   

Jembatan Pembeli dengan Produsen Manufaktur
| Minggu, 01 Juni 2025 | 04:14 WIB

Jembatan Pembeli dengan Produsen Manufaktur

Pelaku di industri manufaktur bisa semakin menggeliat dengan bantuan platform yang bisa carikan pasar. Yuk, simak layanannya.

 Tanpa Modal Jumbo, Bisa Beli Obligasi di Pasar Sekunder
| Minggu, 01 Juni 2025 | 04:13 WIB

Tanpa Modal Jumbo, Bisa Beli Obligasi di Pasar Sekunder

Investor ritel bisa ikut beli obligasi di pasar sekunder dengan modal Rp 1 jutaan. Simak caranya!    

Stimulus Tidak Cukup
| Minggu, 01 Juni 2025 | 04:13 WIB

Stimulus Tidak Cukup

​ Daya beli masyarakat masih lunglai. Padahal, konsumsi masyarakat merupakan lokomotif utama pertumbuhan ekonomi negara kita.

INDEKS BERITA

Terpopuler