Harga CPO Naik ditopang Menipisnya Stok Minyak Sawit Malaysia
KONTAN.CO.ID - KUALA LUMPUR. Persediaan minyak sawit Malaysia pada Oktober 2019 terus mengalami penurunan.
Hal itu terjadi karena turunnya produksi dan di sisi lain peningkatan laju ekspor.
Turunnya stok minyak sawit di negara produsen terbesar kedua di dunia, itu telah mendorong kenaikan harga crude palm oil (CPO) ke level tertinggi dalam 22 bulan terakhir.
Persediaan minyak sawit pada Oktober 2019 turun 4,1% menjadi 2,3 juta ton.
Baca Juga: Sudah Siap, Program B30 Tinggal dijalankan
Merujuk data Malaysian Palm Oil Board (MPOB) data ini adalah yang terendah pada tahun ini setelah pada Agustus stok minyak sawit Malaysia sempat berada di 2,25 juta ton.
Stok yang lebih rendah telah mendorong kenaikan harga minyak sawit acuan 1,3% menjadi RM 2.606 per ton pada akhir sesi Senin pagi (11/11).
Bahkan, harga CPO benchmark sempat mencapai RM 2.615 per ton pada hari sebelumnya yang merupakan level tertinggi sejak Januari 2018.
Sementara volume ekspor tumbuh 16,4% menjadi 1,6 juta ton, setelah pada bulan sebelumnya mengalami kontraksi hingga 18,8%.
"Banyak ekspor yang pindah ke China, karena produksi soyoil yang lebih rendah sehingga kelapa sawit menjadi produk pengganti," kata seorang pedagang yang berbasis di Kuala Lumpur, dikutip dari Reuters (11/11).
Baca Juga: Tembus rekor lagi! Harga CPO diramal tembus RM 2.700 per metrik ton di akhir tahun
Pada September 2019 lalu MPOB merevisi produksi tahunan 2019 Malaysia di angka 20 juta ton dari perkiraan awal 20,3 juta ton.
Badan Minyak Sawit Malaysia itu juga memperkirakan persediaan akan turun menjadi 2 juta ton pada Desember 2019.