Harga CPO Semakin Menjulang Menjelang Imlek

Senin, 31 Januari 2022 | 04:15 WIB
Harga CPO Semakin Menjulang Menjelang Imlek
[]
Reporter: Danielisa Putriadita | Editor: Avanty Nurdiana

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga crude palm oil (CPO) atawa minyak sawit mentah terus menanjak. Pasokan masih seret, sementara permintaan yang tinggi, kian melambungkan harga CPO.

Mengutip Bloomberg, Jumat (28/1), harga CPO kontrak April 2022 di Malaysia Derivative Exchange menyentuh level tertinggi di RM 5.628 per ton. Dalam sepekan, harga CPO naik sebanyak 5,75%.

Research and Development ICDX, Girta Yoga mengatakan harga CPO melambung tinggi karena tren tahunan lonjakan permintaan jelang Tahun Baru Imlek. Sementara, pasokan CPO terbatas akibat efek pembatasan ekspor Indonesia dan ketatnya pasokan dari Malaysia. Alhasil, harga CPO makin terkerek naik.

Baca Juga: Kebijakan DMO Minyak Goreng Dinilai Perlu Payung Hukum

Direktur TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuabi mengatakan kenaikan harga CPO dibarengi dengan kenaikan harga komoditas lain yang tersulut memanasnya konflik Ukraina dan Rusia. 

Jika konflik kedua negara tersebut terus berlanjut, ada potensi terjadi hambatan ekspor ke Eropa Timur. Sentimen itu yang akhirnya menimbulkan spekulasi di tengah pasokan CPO yang masih ketat.

Selain itu, uji coba biodiesel 40(B40) di Februari juga menggerus pasokan global. Lalu, Indonesia juga harus memenuhi permintaan di dalam negeri terlebih dahulu.

Ibrahim mencatat produksi CPO Indonesia di tahun 2021 sebanyak 46,9 juta. Sedangkan, target produksi di 2022 naik menjadi ke 49 juta ton. "Pemerintah Indonesia sebenarnya sudah mempersiapkan kalau seandainya B40 dilaksanakan. Tetapi permintaan dari China, India dan Eropa terlanjur meningkat pasca pemulihan ekonomi," kata Ibrahim. 

Ibrahim masih memproyeksikan harga CPO berpotensi bertahan di harga RM 5.500 per ton pada kuartal I-2021. Namun, di kuartal selanjutnya, harga CPO berpotensi melandai jika terjadi pemulihan produksi di Malaysia. Saat ini, Ibrahim mengamati ekspor CPO dari Malaysia sejak 1 hingga 15 Januari, menurun sebanyak 32%-45%. Penyebabnya, di Malaysia terjadi kekurangan tenaga kerja yang berkepanjangan sejak pandemi Covid-19 muncul.

Secara rata-rata hingga akhir tahun, Ibrahim memproyeksikan harga CPO berada di RM 4.000 per ton. 

"Saat harga sudah melonjak, secara teknikal harga akan melandai, dan kenaikan harga saat ini tidak menjadi alasan bagi pelaku pasar untuk investasi jangka panjang," kata Ibrahim. 

Kompak, Yoga juga memproyeksikan tren kenaikan harga CPO di awal tahun 2022 ini berpotensi tidak bertahan hingga akhir tahun. Penyebabnya, efek badai La Nina berpotensi mulai mereda di bulan Februari mendatang. 

Baca Juga: Produksi CPO Capai 46,88 Juta Ton, Simak Kinerja Industri Sawit Indonesia di 2021

Dengan demikian, produksi CPO di negara produsen utama juga diharapkan kembali akan pulih.

Namun, tidak dipungkiri, ancaman penyebaran virus omicron dan naiknya kasus Covid-19 hingga saat ini masih menekan produksi CPO. Terutama di Malaysia yang mendatangkan tenaga kerja asing di perkebunan sawit mereka.

Bagikan

Berita Terbaru

Dekonsolidasi Tokopedia Tekan Kerugian GOTO di Semester Pertama 2025
| Minggu, 17 Agustus 2025 | 19:29 WIB

Dekonsolidasi Tokopedia Tekan Kerugian GOTO di Semester Pertama 2025

Beban kerugian dari Tokopedia tergerus seiring dengan keputusan GOTO menjual 75,01% saham ‘aplikasi hijau’ ini kepada TikTok Pte Ltd.

Raih ATH Baru, Harga Bitcoin Berpotensi Capai US$ 250.000 dalam Jangka Pendek
| Minggu, 17 Agustus 2025 | 17:36 WIB

Raih ATH Baru, Harga Bitcoin Berpotensi Capai US$ 250.000 dalam Jangka Pendek

Analis Tokocrypto, Fyqieh Fachrur menyebutkan secara teknikal, level US$ 125.000 menjadi resistance psikologis utama.

Ekspansi Luar Jawa Bakal Mendongkrak Kinerja Midi Utama Indonesia (MIDI)
| Minggu, 17 Agustus 2025 | 15:16 WIB

Ekspansi Luar Jawa Bakal Mendongkrak Kinerja Midi Utama Indonesia (MIDI)

Sepanjang tahun 2025, perusahaan menargetkan pembukaan 200 gerai baru, sebagian ekspansi agresif itu akan berfokus pada wilayah luar Pulau Jawa.

ESG Elnusa (ELSA): Siapkan Investasi Agar Berbuah Pengurangan Emisi
| Minggu, 17 Agustus 2025 | 09:00 WIB

ESG Elnusa (ELSA): Siapkan Investasi Agar Berbuah Pengurangan Emisi

Menengok upaya keberlanjutan bisnis PT Elnusa Tbk (ELSA) dalam pengelolaan finansial dan operasional.

Riuh Potensi Industri Musik dan Audio Digital
| Minggu, 17 Agustus 2025 | 07:15 WIB

Riuh Potensi Industri Musik dan Audio Digital

Musik dan konten audio sudah menjadi kebutuhan primer bagi masyarakat di era digital. Prospek platform streaming musik dan audio pun cerah.

Menangkap Cuan dari Perluasan Pengguna QRIS
| Minggu, 17 Agustus 2025 | 07:00 WIB

Menangkap Cuan dari Perluasan Pengguna QRIS

Tren transaksi non-tunai bakal semakin meningkat seiring pengguna QRIS yang semakin meluas.          

Menko Pangan: Kami Ingin Desa Menjadi Pusat Kegiatan Ekonomi
| Minggu, 17 Agustus 2025 | 06:30 WIB

Menko Pangan: Kami Ingin Desa Menjadi Pusat Kegiatan Ekonomi

Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan membeberkan rencana pengembangan Koperasi Desa Merah Putih kepada KONTAN.

Menampung Jelantah, Alfamart Menyelam Sambil Investasi
| Minggu, 17 Agustus 2025 | 06:15 WIB

Menampung Jelantah, Alfamart Menyelam Sambil Investasi

Sembari menyelam minum air. Inilah strategi PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (Alfamart) menjalankan praktik ESG sekaligus menjadi strategi investasi.

 
Banyak Peminat, Gurih Laba usaha Roti Rumahan Makin Nikmat
| Minggu, 17 Agustus 2025 | 06:10 WIB

Banyak Peminat, Gurih Laba usaha Roti Rumahan Makin Nikmat

Tren konsumsi roti makin gurih. Peluang usaha ini menjadi santapan legit bagi pelaku usaha roti rumahan. Seperti apa cara kerja bisnisnya?

 
Potensi Sangat Besar, Tren Green Jobs di Indonesia bakal Terus Meningkat
| Minggu, 17 Agustus 2025 | 06:00 WIB

Potensi Sangat Besar, Tren Green Jobs di Indonesia bakal Terus Meningkat

Potensi green jobs di Indonesia sangat besar. Pemerintah pun sudah menyiapkan peta jalan untuk pengembangan tenaga kerja hijau.

INDEKS BERITA

Terpopuler