Harga Emas Antam Rekor, Investor Silakan Tetap Akumulasi

Selasa, 06 Agustus 2019 | 22:59 WIB
Harga Emas Antam Rekor, Investor Silakan Tetap Akumulasi
[]
Reporter: Tedy Gumilar | Editor: Tedy Gumilar

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga emas produksi PT Aneka Tambang Tbk (Antam) atau emas Antam terus mencetak rekor tertinggi.

Meski demikian, investor atau peminat emas fisik Antam tak perlu sungkan untuk terus melakukan pembelian emas.

Pasalnya, harga emas masih punya bekal sentimen positif untuk terus mendaki.

Pada Selasa (5/8) harga emas Antam dijual seharga Rp 739.000 per gram, atau naik Rp 15.000 per gram ketimbang hari sebelumnya.

Sementara untuk harga buyback, Antam menetapkan harga beli di Rp 666.000 per gram, atau naik Rp 13.000 ketimbang hari sebelumnya.

Nah, ada dua sentimen yang menjadi bahan bakar bagi kenaikan harga emas.

Pertama, kata Perencana Keuangan Ahmad Gozali, perang dagang antara Amerika Serikat (AS) versus China bukan hal yang bisa selesai dalam waktu singkat.

Tindakan Presiden AS Donald Trump yang mengenakan tarif impor produk China akan berdampak panjang.

Masih bisa naik

 Kedua, balasan China dengan mendevaluasi yuan tidak bisa berbalik begitu saja dan kembali ke nilai semula dalam tempo singkat.

"Jadi menurut saya kenaikan harga emas bisa jadi masih akan berlanjut," kata Gozali.

Belum lagi jika ada tambahan faktor semisal The Federal Reserve kembali memangkas fed funds rate. Maka prospek kenaikan harga emas akan kembali menyeruak.

Investor emas tak incar kenaikan harga

Pertimbangan lain yang tak kalah pentingnya, biasanya investor emas fisik tak gampang tergoda menjual emas batangannya hanya karena harga naik. 

Ini berbeda dengan investor emas di pasar berjangka yang bisa melakukan short term trading dengan mengincar spread tipis.

"Investor emas fisik biasanya akumulasi terus sampai target kepemilikan tercapai. Karena targetnya bukan harga tapi jumlah gram," ujar Gozali.

Misalnya, untuk mengumpulkan biaya kuliah di kampus X yang sebesar Rp 150 juta setara 200 gram emas.

"Maka tidak perlu hitung future value saat tentukan target dan perlu hitung present value saat hitung nilai investasi bulanan," katanya. 

Sebab, dengan asumsi harga emas mengikuti inflasi, maka target yang dipatok tetap mengumpulkan 200 gram emas. 

Cukup atur strategi akumulasi 

Yang perlu diatur selanjutnya tinggal strategi mengumpulkan emas tersebut.

Investor ritel bisa mencicil emas di bank syariah, mengumpulkan emas pecahan kecil sedikit demi sedikit. Atau, memanfaatkan layanan pool account.

Cara apa yang dipilih bergantung profil masing-masing investor.

Jika memiliki penghasilan yang pasti misalnya sebagai karyawan, pilihan mencicil di bank syariah dinilai lebih aman. 

Sebab, di bank syariah cicilannya tetap sehingga bisa merencanakan berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk mendapatkan emas dalam jumlah tertentu.

Namun, jika investor tidak memiliki penghasilan yang pasti, mengumpulkan emas pecahan kecil atau memanfaatkan layanan pool account bisa jadi pilihan.

"Pool account hanya direkomendasikan untuk yang percaya menitipkan emasnya pada pihak lain dan tidak mau pegang sendiri," kata Gozali.

Bagikan

Berita Terbaru

Perbankan Perkuat Kapasitas dan Keamanan Sistem TI
| Sabtu, 20 Desember 2025 | 11:11 WIB

Perbankan Perkuat Kapasitas dan Keamanan Sistem TI

Sejumlah bank memastikan layanan digital akan tetap andal dalam melayani nasabah selama momentum Nataru

SUPA Ngegas, Saham Bank Digital Lain Lemas
| Sabtu, 20 Desember 2025 | 11:09 WIB

SUPA Ngegas, Saham Bank Digital Lain Lemas

Kehadiran PT Super Bank Indonesia Tbk (SUPA) di Bursa Efek Indonesia (BEI) berdampak berbeda bagi saham bank digital lainnya.​

Efek Program MBG ke Ekonomi Terbatas
| Sabtu, 20 Desember 2025 | 08:09 WIB

Efek Program MBG ke Ekonomi Terbatas

Program Makan Bergizi Gratis (MBG) belum optimal menggerakkan ekonomi dan menciptakan kerja setelah setahun, kata CSIS, Paramadina, dan CELIOS. 

Sistem Coretax Stabil, Siap untuk Menguji SPT 2026
| Sabtu, 20 Desember 2025 | 08:07 WIB

Sistem Coretax Stabil, Siap untuk Menguji SPT 2026

Untuk memastikan ketahanan sistem, pemerintah secara rutin melakukan stress test.                          

Konsumsi Dijaga, Ekonomi Tetap Moderat
| Sabtu, 20 Desember 2025 | 07:48 WIB

Konsumsi Dijaga, Ekonomi Tetap Moderat

Langkah penundaan kenaikan pajak dan cukai bersifat jangka pendek untuk dorong konsumsi.                        

Pasar Kripto Lesu Bikin Trader Banting Setir, Cash is King dan Saham Jadi Pelarian
| Sabtu, 20 Desember 2025 | 07:40 WIB

Pasar Kripto Lesu Bikin Trader Banting Setir, Cash is King dan Saham Jadi Pelarian

Data OJK menunjukkan transaksi kripto merosot, sementara nilai perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI) terus meningkat.

Kaleb Solaiman, CFO Venteny Fortuna Memilih Saham dalam Berinvestasi
| Sabtu, 20 Desember 2025 | 07:30 WIB

Kaleb Solaiman, CFO Venteny Fortuna Memilih Saham dalam Berinvestasi

Bagi Kaleb Solaiman, Group CFO Venteny Fortuna Tbk, investasi adalah disiplin jangka panjang dan memerlukan riset mendalam

Mendorong Literasi Keuangan Kaum Ibu
| Sabtu, 20 Desember 2025 | 07:05 WIB

Mendorong Literasi Keuangan Kaum Ibu

Literasi keuangan dari kaum ibu termasuk juga perempuan lainnya bisa melindungi keluarga dari kejahatan finansial.​

Darurat Pengelolaan Sampah
| Sabtu, 20 Desember 2025 | 07:00 WIB

Darurat Pengelolaan Sampah

Pengelolaan sampah tidak cuma tanggung jawab pusat lewat program PLTSa saja, pemerintah daerah juga wajib mengelola sampah dari hulu.

Abadi Lestari Indonesia (RLCO) Menadah Berkah dari Sarang Walet
| Sabtu, 20 Desember 2025 | 07:00 WIB

Abadi Lestari Indonesia (RLCO) Menadah Berkah dari Sarang Walet

Mengupas profil dan strategi bisnis PT Abadi Lestari Indonesia Tbk (RLCO) setelah mencatatkan saham di BEI 

INDEKS BERITA

Terpopuler