Harga Emas Hari Ini Gagal untuk Terus Berada Di Jalur Kenaikan Mingguan

Jumat, 22 November 2019 | 22:55 WIB
Harga Emas Hari Ini Gagal untuk Terus Berada Di Jalur Kenaikan Mingguan
[ILUSTRASI. Pramuniaga menunjukkan emas batangan untuk investasi di sebuah gerai emas di Malang, Jawa Timur, Selasa (16/4/2019).]
Reporter: SS. Kurniawan | Editor: S.S. Kurniawan

KONTAN.CO.ID - Harga emas hari ini gagal untuk terus berada di jalur untuk kenaikan mingguan kedua berturut-turut. Padahal, harga emas sempat naik dan membawa kenaikan sepanjang pekan ini.

Mengacu Bloomberg pukul 22.45 WIB, harga emas spot turun 0,15% menjadi US$ 1.462,22 per ons troi. Sebaliknya, harga emas berjangka Amerika Serikat (AS) naik 0,2% ke level US$ 1.473,50.

Sebelumnya, "Emas berada di sisi bullish mengingat ketidakpastian yang sedang berlangsung mengenai pembicaraan perdagangan yang meningkat, setelah persetujuan RUU Hong Kong di Kongres AS," kata Analis Commerzbank Carsten Fritsch kepada Reuters.

Baca Juga: Harga emas Antam hari ini turun Rp 3.000 menjadi Rp 748.000

"Dalam semua kemungkinan, (Presiden AS Donald) Trump akan menandatanganinya (RUU) yang bisa menjadi batu sandungan untuk solusi dalam pembicaraan perdagangan, dan merusak prospek berlanjutnya suku bunga negatif. Ini terus mendukung permintaan investasi dalam bentuk emas," ujar dia.

Senat AS pada Rabu (20/11) meloloskan dua RUU untuk mendukung para pemrotes di Hong Kong dan mengirim peringatan ke China tentang hak asasi manusia, yang membuat Beijing murka.

Sehari sebelumnya, Presiden China Xi Jinping mengatakan, Tiongkok ingin membuat perjanjian perdagangan awal dengan AS dan telah berusaha untuk menghindari perang dagang, tapi tidak takut untuk membalas jika dibutuhkan.

"Pagi ini, meskipun pasar saham berwarna hijau, emas rebound dengan harga sekarang menguji area resistance US$ 1.470. Tampaknya, investor menunggu sinyal yang jelas tentang arah dan khususnya berita apa pun yang datang dari perang dagang," sebut Carlo Alberto De Casa, Kepala Analis ActivTrades, dalam sebuah catatan.

Baca Juga: Emas Melorot Lagi, Apa Saja Penyebabnya Kali Ini?

Perang dagang antara dua ekonomi terbesar di dunia itu telah mengguncang pasar lebih dari 16 bulan lalu, dan memicu kekhawatiran resesi ekonomi global.

Dan, data ekonomi yang hangat dari seluruh dunia tidak banyak membantu meyakinkan investor. Pertumbuhan bisnis zona euro hampir terhenti bulan ini karena aktivitas di industri jasa jauh lebih lemah dari ekspektasi.

Bagikan

Berita Terbaru

BABY Targetkan Pertumbuhan Dua Digit, Begini Strategi Ekspansinya Tahun Depan
| Selasa, 09 Desember 2025 | 09:20 WIB

BABY Targetkan Pertumbuhan Dua Digit, Begini Strategi Ekspansinya Tahun Depan

PT Multitrend Indo Tbk (BABY) ikut memanfaatkan tren shoppertainment di TikTok Shop dan berhasil mengerek penjualan lewat kanal ini.

Potensi Pasar Menggiurkan, Robinhood Akuisisi Buana Capital dan Pedagang Aset Kripto
| Selasa, 09 Desember 2025 | 09:03 WIB

Potensi Pasar Menggiurkan, Robinhood Akuisisi Buana Capital dan Pedagang Aset Kripto

Reputasi global tidak serta-merta menjadi jaminan keamanan dana nasabah yang anti-bobol, mengingat celah oknum internal selalu ada.

Beda Nasib Hingga Prospek Anggota MIND ID di 2026: INCO dan PTBA (Bag 2 Selesai)
| Selasa, 09 Desember 2025 | 08:29 WIB

Beda Nasib Hingga Prospek Anggota MIND ID di 2026: INCO dan PTBA (Bag 2 Selesai)

Faktor kebijakan pemerintah ikut memengaruhi kinerja dan prospek PT Vale Indonesia Tbk (INCO) dan PT Bukit Asam Tbk (PTBA).

Mengintip Strategi Bisnis RAAM, Tambah 3-5 Bioskop per Tahun & Genjot Pendapatan F&B
| Selasa, 09 Desember 2025 | 07:54 WIB

Mengintip Strategi Bisnis RAAM, Tambah 3-5 Bioskop per Tahun & Genjot Pendapatan F&B

Penurunan penjualan PT Tripar Multivision Plus Tbk (RAAM) diimbangi oleh menyusutnya rugi bersih hingga 82%.

Akuisisi Korporasi Selalu Mengandung Ketidakpastian, Madu Atau Racun?
| Selasa, 09 Desember 2025 | 07:36 WIB

Akuisisi Korporasi Selalu Mengandung Ketidakpastian, Madu Atau Racun?

Akuisisi korporasi adalah keputusan investasi sangat strategis. Akuisisi  menjadi alat sebuah perusahaan untuk bertumbuh lebih cepat. ​

Dian Swastatika Sentosa (DSSA) Lunasi Obligasi dan Sukuk yang Jatuh Tempo
| Selasa, 09 Desember 2025 | 07:19 WIB

Dian Swastatika Sentosa (DSSA) Lunasi Obligasi dan Sukuk yang Jatuh Tempo

Jumlah obligasi yang jatuh tempo pada 6 Desember 2025 terdiri dari pokok sebesar Rp 199,17 miliar dan bunga keempat sebesar Rp 3,596 miliar.

Kantongi Dana Segar dari IPO, RLCO Bidik Laba Rp 40 Miliar
| Selasa, 09 Desember 2025 | 07:10 WIB

Kantongi Dana Segar dari IPO, RLCO Bidik Laba Rp 40 Miliar

PT Abadi Lestari Indonesia Tbk (RLCO) mencatatkan saham perdananya di Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (8/12).​

Investor Asing Masih Hati-Hati
| Selasa, 09 Desember 2025 | 07:08 WIB

Investor Asing Masih Hati-Hati

Kendati tampak pemulihan, investor asing masih berhati-hati berinvestasi, terlihat dari arus keluar dana asing yang dominan di pasar obligasi.​

Tantangan Penerapan Biodiesel B50 di 2026
| Selasa, 09 Desember 2025 | 06:54 WIB

Tantangan Penerapan Biodiesel B50 di 2026

SPKS juga menyoroti munculnya perusahaan seperti Agrinas Palma yang mengelola1,5 juta ha lahan sawit dan berpotensi menguasai pasokan biodiesel

Rupiah Loyo Mendekati Rp 16.700 per Dolar AS, Simak Rekomendasi Saham Hari Ini
| Selasa, 09 Desember 2025 | 06:51 WIB

Rupiah Loyo Mendekati Rp 16.700 per Dolar AS, Simak Rekomendasi Saham Hari Ini

Pasar juga mewaspadai kurs rupiah yang terus melemah mendekati Rp 16.700 per dolar AS. Kemarin rupiah tutup di Rp 16.688 per dolar AS.

INDEKS BERITA

Terpopuler