Harga Emas Hari Ini Turun Kian Dalam, Makin Menjauh dari Level Tertinggi

Senin, 02 Desember 2019 | 16:42 WIB
Harga Emas Hari Ini Turun Kian Dalam, Makin Menjauh dari Level Tertinggi
[ILUSTRASI. Petugas menunjukkan emas batangan di Butik Emas Logam Mulia Mall Ambasador, Jakarta, Senin (24/6/2019).]
Reporter: SS. Kurniawan | Editor: S.S. Kurniawan

KONTAN.CO.ID - Harga emas hari ini turun semakin dalam karena investor beralih ke aset berisiko, seiring muncul tanda-tanda pertumbuhan ekonomi menyusul laporan peningkatan kegiatan pabrik di China. Tambah lagi, penguatan dolar mengurangi permintaan emas. 

Mengacu Bloomberg pukul 16.15 WIB, harga emas hari ini di pasar spot turun 0,6% menjadi US$ 1.455,23 per ons troi, setelah sebelumnya menyentuh level tertinggi sejak 22 November. Sementara emas berjangka AS merosot 0,76% ke posisi US$ 1.461.

Ekspansi yang tak terduga dalam aktivitas pabrik di China, ekonomi terbesar kedua di dunia dan pengguna emas terbesar, selama November mendorong investor ke pasar ekuitas. Ini mengikuti data resmi Pemerintah China pada Sabtu (30/11) yang juga menunjukkan ekspansi. 

Baca Juga: Jelang sore harga emas masih turun 0,47% di level US$ US$ 1.457,13 per ons troi

"Data positif dari China menciptakan optimisme bahwa pasar China membaik, yang memberi orang kepercayaan untuk berinvestasi dalam aset berisiko, dan pada gilirannya mengurangi permintaan safe-haven untuk emas," kata Hareesh V, Head of Commodity Research Geojit Financial Services, kepada Reuters.

Permintaan investor terhadap emas semakin tertekan oleh penguatan dolar AS, yang membuat emas dalam denominasi mata uang negeri uak Sam lebih mahal bagi pembeli yang menggunakan mata uang lainnya. 

Lalu, ketidakpastian seputar resolusi perselisihan dagang berusia 17 bulan antara AS dan Cina telah mendukung harga emas. Sebuah laporan media massa menyebutkan, perjanjian pendahuluan kini mandek karena undang-undang AS yang mendukung para pengunjuk rasa di Hong Kong, dan Beijing menuntut Washington untuk membatalkan tarif sebagai bagian dari kesepakatan fase satu. 

"Tidak ada yang benar-benar berubah (di sisi perdagangan) dari minggu lalu, pasar tetap dalam kegelapan tentang bagaimana progres kemajuan (kesepakatan perdagangan). Selera investor untuk emas hanya berkurang sedikit karena kurangnya arah," kata Analis ANZ Daniel Hynes kepada Reuters

Baca Juga: Emas Antam turun Rp 1.000 hari pertama Desember

Harga emas sudah naik lebih dari 13% tahun ini terutama karena perselisihan perdagangan yang mendorong permintaan untuk aset yang aman. 

"Fundamental masih cukup mendukung, jeda ini tidak akan bertahan terlalu lama. Mungkin sampai akhir tahun kita akan melihat harga emas kembali ke tren kenaikan yang kita lihat awal tahun ini," kata Hynes yang menambahkan, sampai saat itu harga emas akan diperdagangkan antara US$ 1.450-US$ 1.500. 

Harga emas spot bisa menguji level support di US$ 1.455 per ons troi. Tapi, menurut Analis Teknikal Reuters Wang Tao, jika menembus ke bawah level itu, bisa menyebabkan harga emas jatuh ke level US$ 1.440.

Bagikan

Berita Terbaru

Menyimak Aksi Lengan Investasi Negara Asing, Lebih Banyak Divestasi Saham Emiten BEI
| Sabtu, 09 November 2024 | 04:00 WIB

Menyimak Aksi Lengan Investasi Negara Asing, Lebih Banyak Divestasi Saham Emiten BEI

Dua perusahaan investasi milik Pemerintah Singapura; GIC dan Temasek lebih banyak melakukan divestasi saham sepanjang tahun ini.

Bisnis Agen Laku Pandai Bank Naik
| Sabtu, 09 November 2024 | 03:45 WIB

Bisnis Agen Laku Pandai Bank Naik

BRI memiliki 1,02 juta AgenBRILink hingga September 2024. Sepanjang Januari - September 2024, para agen mencatatkan transaksi Rp 1.170 triliun 

Cuan Anak Usaha Perbankan Bikin Kinerja Makin Pakem
| Sabtu, 09 November 2024 | 03:15 WIB

Cuan Anak Usaha Perbankan Bikin Kinerja Makin Pakem

Salah satu bank dengan kinerja anak usaha yang cukup impresif adalah BRI. Hingga September 2024, anak usaha BRI tumbuh 23%. 

Gelar Stock Split 1:10, Simak Rekomendasi Saham PTRO
| Jumat, 08 November 2024 | 10:04 WIB

Gelar Stock Split 1:10, Simak Rekomendasi Saham PTRO

PTRO terafiliasi dengan konglomerat Prajogo Pangestu mengumumkan rencana pemecahan nilai nominal saham alias stock split.

Bursa Lesu, Emiten Pilih Pinjaman Bank
| Jumat, 08 November 2024 | 09:41 WIB

Bursa Lesu, Emiten Pilih Pinjaman Bank

Kondisi pasar modal yang masih lesu membuat emiten cenderung memilih pendanaan lewat fasilitas perbankan. 

Dua Pabrik Prekursor Nikel di Indonesia Akan Ekspor Perdana ke AS dan Eropa di 2025
| Jumat, 08 November 2024 | 09:00 WIB

Dua Pabrik Prekursor Nikel di Indonesia Akan Ekspor Perdana ke AS dan Eropa di 2025

Septian Hario Seto Anggota Dewan Ekonomi Nasional (DEN) menyebut prekursor yang diekspor dari Indonesia telah melewati sertifikasi.

Perlambatan Ekonomi Nasional
| Jumat, 08 November 2024 | 08:10 WIB

Perlambatan Ekonomi Nasional

Fundamental ekonomi Indonesia serta daya beli masyarakat perlu diperkuat untuk bisa menjaga laju ekonomi.

Menyorot Perubahan Indeks MSCI Terbaru
| Jumat, 08 November 2024 | 08:05 WIB

Menyorot Perubahan Indeks MSCI Terbaru

PT Avia Avian Tbk (AVIA) masuk ke dalam indeks MSCI Indonesia Small Cap, sedangkan dua BTPS dan SCMA keluar dari MSCI 

Banyak Tantangan, Kinerja Emiten Perikanan Tertekan
| Jumat, 08 November 2024 | 07:50 WIB

Banyak Tantangan, Kinerja Emiten Perikanan Tertekan

Permintaan di negara tujuan ekspor melemah pada akhir semester I hingga pertengahan kuartal III-2024.

Antam Bakal Beli 30 Ton Logam Emas ke Freeport
| Jumat, 08 November 2024 | 07:25 WIB

Antam Bakal Beli 30 Ton Logam Emas ke Freeport

Antam sudah menyerap emas batangan sebanyak 28 ton hingga September 2024 dari total kebutuhan sebanyak 37 ton sampai 38 ton per tahun.

INDEKS BERITA

Terpopuler