KONTAN.CO.ID - BEIJING. Lonjakan harga nikel pekan lalu hingga di atas US$ 100.000 per ton menjadi mimpi buruk bagi konglomerasi asal China, Xiang Guangda. Tsingshan Holding, produsen nikel utama dunia milik grup itu menghadapi kerugian besar akibat mengambil posisi short dalam trading.
Xiang harus mencari cara untuk menyelamatkan perusahaannya, yang harus melunasi outstanding posisi short yang nilainya US$ 8 miliar.
Ini Artikel Spesial
Agar bisa lanjut membaca sampai tuntas artikel ini, pastikan Anda sudah berlangganan atau membeli artikel ini.