Harga Saham HMSP Kembali ke Level 10 Tahun Lalu, tapi Kata Analis Belum Saatnya Beli

Jumat, 18 Juni 2021 | 11:05 WIB
Harga Saham HMSP Kembali ke Level 10 Tahun Lalu, tapi Kata Analis Belum Saatnya Beli
[ILUSTRASI. Direktur Utama PT HM Sampoerna Tbk (HMSP) Mindaugas Trumpaitis. DOK/HMSP]
Reporter: Tedy Gumilar | Editor: Tedy Gumilar

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tekanan masih saja menghantui harga saham PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk (HMSP). Jika grafik harga ditarik mundur, tampak jika bearish trend HMSP sudah berlangsung lebih dari dua tahun. Tepatnya usai saham HM Sampoerna mencapai rekor tertinggi di Rp 5.200 per saham pada 26 Januari 2018

Dengan harga saat ini di sekitar Rp 1.150an, sebetulnya saham HMSP sudah kembali ke level 10 tahun tahun lalu. Di sekitar bulan Mei-Juni 2011 HMSP bermain di area Rp 1.100 hingga Rp 1.200 per saham.

Koreksi berkepanjangan yang berlangsung di saham HMSP seiring kinerja keuangannya yang memang tengah terpuruk.

Sepanjang tahun lalu misalnya, laba bersih HMSP anjlok 37,5% year on year (yoy) menjadi sebesar Rp 8,5 triliun. Di sisi top line, pendapatan anak usaha Philip Morris, itu turun 12,9% (yoy) menjadi Rp 92,4 triliun.

 

 

Tren kinerja keuangan yang tidak menggembirakan itu berlanjut di kuartal I-2021. Pada tiga bulan pertama tahun ini penjualan bersih HMSP turun 0,6% (yoy) menjadi Rp 23,6 triliun. Sementara laba bersihnya melorot 22,14% menjadi Rp 2,59 triliun.

Pandemi Covid-19 yang menekan daya beli masyarakat ditambah kenaikan cukai hasil tembakau menjadi penyebab utama merosotnya kinerja keuangan HMSP.

Lantas, bagaimana nasib saham HMSP ke depan? 

Baca Juga: Kinerja Astra International (ASII) Berangsur Pulih

Merujuk konsensus yang dihimpun Bloomberg dan datanya diakses Kontan pada Jumat pagi (18/6), saham HMSP rupanya belum menjadi pilihan para analis. 

Dari 34 analis, 13 diantaranya menyarankan hold saham HMSP dan 15 analis merekomendasikan jual. Hanya 6 analis yang masih memasang rekomendasi beli saham HMSP.

Target harga rata-ratanya ada di Rp 1.250 per saham. Hingga Jumat (18/6) pukul 10.50 WIB, harga saham HMSP turun 2,2% ke Rp 1.135 per saham.

Konsensus yang dihimpun dari para analis fundamental itu rupanya sejalan dengan pandangan analis teknikal.

Menurut Analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana, tren koreksi saham HMSP diprediksi masih terus berlanjut.  

Hal ini terlihat dari indikator MACD dan Stochastic, yang meskipun sudah berada di area oversold, namun masih menunjukkan tanda-tanda koreksi. 

"Ada baiknya wait and see dulu untuk saham HMSP," kata Herditya saat dihubungi Kontan Jumat (18/6).

Selanjutnya: Bakal Ada IPO Unicorn, Aturan Free Float Tak Berubah

 

Bagikan

Berita Terbaru

Dirut DMMX Budiasto Kusuma: Memanen Buah Manis dari Krisis
| Sabtu, 22 Februari 2025 | 10:14 WIB

Dirut DMMX Budiasto Kusuma: Memanen Buah Manis dari Krisis

Melihat portofolio dan strategi investasi Budiasto Kusuma, Direktur Utama PT Digital Mediatama Maxima Tbk (DMMX) 

Produksi Stagnan, Pendapatan AALI Tahun 2024 Tumbuh 5,16%
| Sabtu, 22 Februari 2025 | 10:12 WIB

Produksi Stagnan, Pendapatan AALI Tahun 2024 Tumbuh 5,16%

Tahun lalu, AALI memang fokus melakukan penanaman kembali tanaman sawit yang telah melewati masa produktif menyebabkan produksi stagnan.

KIJA Mencetak Marketing Sales Rp 3,19 Triliun Pada Tahun 2024
| Sabtu, 22 Februari 2025 | 10:01 WIB

KIJA Mencetak Marketing Sales Rp 3,19 Triliun Pada Tahun 2024

Tahun ini, KIJA menargetkan penjualan pemasaran Rp 3,5 triliun. Sebesar Rp 1,25 triliun dari target tersebut dari Kawasan Cikarang dan lainnya.

Beban Berat Uang Pensiun di APBN
| Sabtu, 22 Februari 2025 | 09:38 WIB

Beban Berat Uang Pensiun di APBN

Saat kondisi keuangan negara  sulit dan banyak pemangkasan anggaran, tambahan dana pensiun sebesar ini tentu bukan prioritas.

Ganti Juragan, Emiten Baru Di Bawah Naungan Pemilik Anyar
| Sabtu, 22 Februari 2025 | 09:16 WIB

Ganti Juragan, Emiten Baru Di Bawah Naungan Pemilik Anyar

Perubahan pengendali ini sangat mungkin exit strategy investor emiten kecil tersebut. Atau sarana perusahaan besar untuk backdoor listing.

Meski Sepekan Menguat, IHSG Masih Jauh Dari Angka 7.000
| Sabtu, 22 Februari 2025 | 08:59 WIB

Meski Sepekan Menguat, IHSG Masih Jauh Dari Angka 7.000

Dari dalam negeri, pelaku pasar masih optimistis, BI dapat menjalankan perannya dalam menstabilkan pergerakan rupiah.

Dilema Transisi Energi di Tengah Efisiensi
| Sabtu, 22 Februari 2025 | 08:05 WIB

Dilema Transisi Energi di Tengah Efisiensi

Modal sosial dan inovasi sebenarnya bisa menjadi kunci untuk membuka gembok kesulitan  dana di energi hijau.​

Bisnis di Indonesia
| Sabtu, 22 Februari 2025 | 08:00 WIB

Bisnis di Indonesia

Makin banyak kini para pengusaha domestik yang bingung dengan kebijakan pemerintah yang selalu berubah-ubah.

Mengadon Cuan Raja Roti Cemerlang Tbk (BRRC) dari Tepung Roti
| Sabtu, 22 Februari 2025 | 07:18 WIB

Mengadon Cuan Raja Roti Cemerlang Tbk (BRRC) dari Tepung Roti

Melongok profil bisnis dan strategi usaha PT Raja Roti Cemerlang Tbk (BRRC) yang berbisnis tepung roti 

Rupiah Melemah Sepekan Terakhir Terseret Kebijakan Trump
| Sabtu, 22 Februari 2025 | 06:59 WIB

Rupiah Melemah Sepekan Terakhir Terseret Kebijakan Trump

Ditutup menguat terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada akhir pekan ini. Namun, selama sepekan rupiah bergerak melemah. 

INDEKS BERITA

Terpopuler