Harga Saham Indika Energy Melonjak 25,47%

Selasa, 25 Juni 2019 | 19:28 WIB
Harga Saham Indika Energy Melonjak 25,47%
[]
Reporter: Yuwono Triatmodjo | Editor: Yuwono Triatmodjo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga saham PT Indika Energy Tbk pada perdagangan saham Selasa (25/6) ditutup level Rp 1.675 per saham. Harga saham emiten bersandi INDY ini melonjak 25,47% dari hari sebelumnya yang ditutup di posisi Rp 1.335 per saham.

Transaksi saham INDY tersebut ditopang volume perdagangan yang mencapai 95,37 juta saham. Jumlah volume perdagangan tersebut, melonjak hingga 1.376% dari hari sebelumnya yang ada di kisaran 6,46 juta saham.

Broker dengan net volume pembelian terbesar perdagangan saham INDY kemarin adalah PT NH Korindo Sekuritas Indonesia sebanyak 10,99 juta saham. Tempat berikutnya ditempati PT Trimegah Sekuritas Indonesia Tbk, dengan jumlah net volume pembelian saham INDY sebanyak 4,30 juta. 

Belum jelas apa yang menjadi penyebab dari lonjakan harga dan volume saham INDY tersebut. Head of Corporate Communication INDY, Leonardus Herwindo tidak menjawab pertanyaan KONTAN. Demikian juga dengan CEO INDY, Azis Armand.

Namun seperti diberitakan Bloomberg, Senin (24/6), terungkap data pemberian bantuan pinjaman dalam jumlah sangat besar oleh negara-negara Asia bagi proyek-proyek PLTU berbahan bakar batubara. Saat dana untuk memproduksi batubara turun, pembiayaan bagi PLTU justru naik hampir tiga kali lipat menjadi US$ 47 miliar dibandingkan tahun 2013 dan 2014.

Semisal China, pada tahun 2016-2017 memberikan pinjaman rata-rata sebesar US$ 19 miliar. Adapun India dan Jepang masing-masing sebanyak US$ 17,9 miliar dan US$ 5,2 miliar. Ini merupakan data temuan dari empat organisasi penelitian.

Kim Kwie Sjamsudin, Kepala Divisi Riset BNI Sekuritas menyatakan kabar tersebut merupakan salah satu bahan bakar kenaikan harga saham INDY. "Karena kita tahu, INDY banyak mengekspor batubara ke China," ujar Kim, saat dihubungi KONTAN.

Melihat kenyataan peningkatan pendanaan yang pesat pada proyek-proyek pembangkit listrik berbahan bakar batubara, tentu kebutuhan terhadap batubara juga bakal meningkat. Hal inilah yang kemudian menjadi sentimen positif bagi INDY.

Asal tahu saja, berdasarkan data General Administration of Customs China yang dirilis awal pekan, impor batubara thermal negara ini per Mei 2019 naik 19,3% menjadi 20,68 juta ton dari bulan April 2019. Sedangkan jika dibandingkan dengan angka per Mei 2018, kenaikan impor China Mei 2019 tumbuh 34,8%.

Bagikan

Berita Terbaru

Fase Konsolidasi & Efek Profit Taking, Inflow ETF Bitcoin dan Ethereum Terus Menurun
| Jumat, 24 Oktober 2025 | 09:21 WIB

Fase Konsolidasi & Efek Profit Taking, Inflow ETF Bitcoin dan Ethereum Terus Menurun

Penurunan dana ETF kripto belakangan ini juga lebih mencerminkan sikap hati-hati investor menjelang akhir tahun.

Bisnis Pengelolaan Dana Nasabah Tajir di Bank Semakin Bersinar
| Jumat, 24 Oktober 2025 | 08:55 WIB

Bisnis Pengelolaan Dana Nasabah Tajir di Bank Semakin Bersinar

Bisnis wealth management atau pengelolaan dana nasabah tajir perbankan terus menunjukkan pertumbuhan positif.​

Permintaan Masih Lemah, Kredit Korporasi Goyah
| Jumat, 24 Oktober 2025 | 08:50 WIB

Permintaan Masih Lemah, Kredit Korporasi Goyah

​Permintaan kredit perbankan di segmen debitur korporasi masih lemah karena pelaku usaha korporasi masih wait and see

Prospeknya Seksi, Setelah TOBA & MHKI, SPMA juga Bakal Masuk Bisnis Pengolahan Limbah
| Jumat, 24 Oktober 2025 | 08:30 WIB

Prospeknya Seksi, Setelah TOBA & MHKI, SPMA juga Bakal Masuk Bisnis Pengolahan Limbah

Untuk memuluskan agenda ekspansi, SPMA bakal menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada 30 Oktober 2025. ​

Timah (TINS) Cari Mitra Penambangan di Laut
| Jumat, 24 Oktober 2025 | 08:20 WIB

Timah (TINS) Cari Mitra Penambangan di Laut

Inisiatif tersebut diharapkan dapat mendorong partisipasi pelaku usaha sekaligus memastikan pengelolaan SDA dilakukan secara bertanggung jawab.

Produsen Optimistis Bisa Capai Target
| Jumat, 24 Oktober 2025 | 08:16 WIB

Produsen Optimistis Bisa Capai Target

Asus Indonesia sangat optimistis dapat menuntaskan target penjualan 1 juta unit laptop hingga akhir 2025,

Tren Gerai Restoran Siap Saji Mulai Bergeser
| Jumat, 24 Oktober 2025 | 08:14 WIB

Tren Gerai Restoran Siap Saji Mulai Bergeser

Perubahan strategi gerai cepat saji yang kini lebih banyak bermigrasi ke lokasi suburban dan food court

Ekosistem Industri Udang Indonesia Terguncang
| Jumat, 24 Oktober 2025 | 08:11 WIB

Ekosistem Industri Udang Indonesia Terguncang

Industri udang nasional terdampak tarif tinggi Trump dan isu pencemaran radioaktif sehingga mengguncang ekosistem udang dari hulu hingga hilir

Penambang Nikel Ingin Aturan DHE Diperlonggar
| Jumat, 24 Oktober 2025 | 08:07 WIB

Penambang Nikel Ingin Aturan DHE Diperlonggar

Bagi perusahaan yang mengekspor produk olahan seperti ferronickel dan stainless steel, aturan sekarang cukup memberatkan.

Mengekor Brasil, Pertamina Kembangkan Bioetanol E10
| Jumat, 24 Oktober 2025 | 08:05 WIB

Mengekor Brasil, Pertamina Kembangkan Bioetanol E10

Pertamina telah menjalankan program biodiesel sejak lama, dimulai dari B2,5 hingga kini mencapai B40.

INDEKS BERITA

Terpopuler