Hasil Likuidasi Wanaartha Life Tahap II Dibayar Juni

Kamis, 13 Juni 2024 | 04:40 WIB
Hasil Likuidasi Wanaartha Life Tahap II Dibayar Juni
[ILUSTRASI. Pintu masuk gedung kantor pusat WanaArtha Life di Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, terlihat diberi garis polisi usai digeledah Bareskrim Polri, Kamis (15/9/2022).]
Reporter: Ferry Saputra | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Asuransi Jiwa Adisarana Wanaartha alias Wanaatha Life tengah menyiapkan pembayaran hasil likuidasi tahap kedua kepada pemegang polis. Di saat yang sama, pembayaran tahap pertama masih terus dikebut. 

Ketua Tim Likuidasi Wanaartha Life Harvardy Muhammad Iqbal menuturkan, bila tak ada aral melintang, maka pembagian proporsional tahap kedua bisa dimulai pada bulan ini. "Mengenai nilai pembagiannya, akan diumumkan lebih lanjut," katanya kepada KONTAN, kemarin.

Sementara untuk pembagian proporsional tahap pertama, Harvardy membeberkan, sudah dibayarkan kepada lebih dari 8.700 pemegang polis. 

"Total dana yang sudah dibayarkan sebesar lebih dari Rp 26 miliar. Dengan demikian, masih ada sisa dana proporsional sekitar Rp 8 miliar, yang belum diambil oleh pemegang polis," ujar dia.

Baca Juga: Kesehatan Modal Asuransi di Batas Aman

Harvardy menerangkan, bagi pemegang polis yang belum melakukan konfirmasi penerimaan pembayaran tahap pertama, maka porsi dana proporsionalnya akan dititipkan di Pengadilan Negeri, alias konsinyasi. Nantinya, kata dia, pemegang polis dapat mengajukan permohonan pengambilan dana proporsional tersebut ke Pengadilan Negeri, tidak lagi melalui Tim Likuidasi. 

Christian Tunggal, salah satu pemegang polis Wanaartha Life, mengatakan Tim Likuidasi hanya akan membagikan dana jaminan yang nilainya sebesar Rp 190 miliar saja kepada para pemegang polis yang telah mendaftar ke Tim Likuidasi. 

Christian beranggapan, nilai tersebut masih jauh dari perkiraan kerugian yang dialami pemegang polis, yang nilainya mencapai sekitar Rp 10 triliun. 

"Jadi, di tahap kedua juga mungkin yang dibagikan hanya Rp 30 miliar-Rp 40 miliar, atau hanya 0,4% dari total kerugian, sehingga tidak bakal berefek buat pemegang polis," ungkapnya. 

Baca Juga: Kontribusi Premi Asuransi Jiwa dari Kanal Agensi Mengecil

Christian pun menuntut agar dana yang dibayarkan kepada pemegang polis tidak hanya dari dana jaminan asuransi saja. Selain itu, dia meminta agar OJK bisa mencari solusi lebih baik lagi selain membagikan dana jaminan tersebut. Salah satunya lewat pencairan dana yang disita Bareskrim Polri

Sementara Kepala Eksekutif Pengawas Perasuransian, Penjaminan dan Dana Pensiun OJK Ogi Prastomiyono bilang, pihaknya masih memproses persetujuan pencairan dana jaminan untuk pembayaran hasil likuidasi tahap kedua. Dia juga mengatakan OJK menghormati proses hukum terkait Wanaartha Life.

Bagikan

Berita Terkait

Berita Terbaru

Deflasi Bulanan 0,37% pada Mei 2025, Harga Pangan Jadi Pemicu Utama
| Senin, 02 Juni 2025 | 20:37 WIB

Deflasi Bulanan 0,37% pada Mei 2025, Harga Pangan Jadi Pemicu Utama

Meskipun terjadi deflasi secara bulanan, inflasi tahunan atau year-on-year (YoY) pada Mei 2025 tercatat sebesar 1,60%.

Anomali Pergerakan Saham HAJJ, Harganya Terus Terkoreksi di Tengah Musim Haji
| Senin, 02 Juni 2025 | 08:40 WIB

Anomali Pergerakan Saham HAJJ, Harganya Terus Terkoreksi di Tengah Musim Haji

Sejak 21 Mei 2025 hingga menjelang musim haji tahun ini, harga saham PT Arsy Buana Travelindo Tbk (HAJJ) terus bergerak turun.

Profit 30,91% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Naik (2 Juni 2025)
| Senin, 02 Juni 2025 | 08:40 WIB

Profit 30,91% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Naik (2 Juni 2025)

Harga emas Antam hari ini (2 Juni 2025) 1.905.000 per gram. Di atas kertas pembeli setahun lalu bisa untung 30,91% jika menjual hari ini.

Tak Mempan Kena Suspensi Sampai Masuk PPK, Harga NICL Terus Naik Hingga All Time High
| Senin, 02 Juni 2025 | 08:08 WIB

Tak Mempan Kena Suspensi Sampai Masuk PPK, Harga NICL Terus Naik Hingga All Time High

Kenaikan harga saham PT PAM Mineral Tbk (NICL) diiringi lonjakan kinerja keuangan yang signifikan sejak tahun buku 2024.

Menimbang Ulang Racikan Portofolio
| Senin, 02 Juni 2025 | 07:40 WIB

Menimbang Ulang Racikan Portofolio

Aset berisiko bisa dipertimbangkan untuk investasi, tapi analis mengingatkan bahwa volatilitas masih cukup tinggi

Kabar Spin-Off Bank BSI dari BMRI Menyeruak, Kelak BRIS Langsung di Bawah Danantara
| Senin, 02 Juni 2025 | 07:31 WIB

Kabar Spin-Off Bank BSI dari BMRI Menyeruak, Kelak BRIS Langsung di Bawah Danantara

Spin-off PT Bank Syariah Indonesia Tbk ditargetkan rampung tahun ini sekaligus akan menjadikan Danantara sebagai pengendali baru BRIS.​

Ruang Pemulihan Saham Sektor Consumer Cyclicals Terbuka Lebar
| Senin, 02 Juni 2025 | 07:29 WIB

Ruang Pemulihan Saham Sektor Consumer Cyclicals Terbuka Lebar

Sektor konsumen nonprimer berpeluang membaik di tengah ekspektasi penurunan suku bunga dan pemulihan daya beli

Emiten Menjaring Pinjaman Bank Bernilai Jumbo
| Senin, 02 Juni 2025 | 07:21 WIB

Emiten Menjaring Pinjaman Bank Bernilai Jumbo

Sejumlah emiten gencar memanfaatkan fasilitas pinjaman atau kredit dari perbankan untuk berbagai keperluan. 

Mengawali Pekan Setelah Libur Panjang, Kurs Rupiah Berpotensi Melemah
| Senin, 02 Juni 2025 | 06:34 WIB

Mengawali Pekan Setelah Libur Panjang, Kurs Rupiah Berpotensi Melemah

Pelemahan pada mata uang garuda terjadi beriringan dengan kenaikan indeks dolar (DXY) selama sepekan.

Perang Baru Trump
| Senin, 02 Juni 2025 | 06:15 WIB

Perang Baru Trump

Produsen baja terbesar saat ini didominasi oleh perusahaan asal China seperti ANsteel Grup, Baowu, Hasteel, Jiangsu, Jianlong, atau Shougang.

INDEKS BERITA

Terpopuler