IHSG Bergejolak, Ini Pilihan Saham Defensif Rekomendasi Analis

Kamis, 08 Agustus 2019 | 04:59 WIB
IHSG Bergejolak, Ini Pilihan Saham Defensif Rekomendasi Analis
[]
Reporter: Arfyana Citra Rahayu, Avanty Nurdiana, Nur Qolbi | Editor: A.Herry Prasetyo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pelemahan nilai tukar yuan berdampak ke pasar modal Indonesia. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) selama sepekan melemah 2,92%.

Pada perdagangan kemarin, IHSG berhasil rebound dan mendarat di zona hijau. 

Namun, pada perdagan empat hari sebelumnya, IHSG berturut-turut mendarat di zona merah. 

Dalam kondisi seperti ini, Kepala Riset Mirae Asset Sekuritas Indonesia Hariyanto Wijaya merekomendasikan investor mengoleksi saham-saham defensif yang memiliki basis pasar domestik kuat dan pertumbuhan pendapatan baik.

Saham pilihan Hariyanto adalah sektor barang konsumsi, ritel dan perbankan.

Ada delapan saham defensif yang, menurut Hariyanto, akan menunjukkan performa bagus pada Agustus 2019.

Di antaranya, PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP), PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF), PT Kino Indonesia Tbk (KINO) dan PT Kalbe Farma Tbk (KBLF).

Selain itu ada PT Mitra Adiperkasa Tb,k (MAPI), PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR), PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) dan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI).

Analis Jasa Utama Capital Sekuritas Chris Apriliony menyarankan investor untuk memilih saham yang memproduksi barang atau menawarkan jasa yang jadi kebutuhan publik.

Ia merekomendasikan investor buy saham ICBP dan PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM).

Menurut Chris, kinerja ICBP dan TLKM masih cukup solid dengan pendapatan yang terus bertumbuh.

Per semester I 2019, TLKM juga mencatatkan kenaikan pendapatan sebesar 7,7% year on year (yoy) menjadi Rp 69,35 triliun.

Laba bersih TLKM sepanjang periode tersebut juga naik 27,4% yoy menjadi Rp 11,08 triliun.

Menurut Chris, proyek Palapa Ring yang rencananya selesai tahun ini juga meningkatkan kinerja TLKM. Pergerakan saham kedua emiten ini juga cukup atraktif.

"Pergerakan saham ICBP cenderung meningkat setiap tahunnya, sedangkan TLKM lebih stabil dan tidak terlalu volatildibanding pemain operator telekomunikasi lain," ucap Chris.

Sementara itu, untuk sektor perbankan, Hariyanto melihat sektor ini akan diuntungkan dengan penurunan suku bunga acuan Bank Indonesia.

"Karena kami lihat sebagai beneficiary dari penurunan BI rate," ucap Hariyanto saat dihubungi KONTAN, kemarin.

Valuasi mahal

Salah satu emiten pilihan Hariyanto adalah BBCA. Emiten ini membukukan kenaikan pendapatan solid pada kuartal II 2019.

"BBCA juga mencatatkan pertumbuhan NIM dan fee based income, serta biaya kredit yang dapat dikelola, ucap dia.

Direktur Strategi Investasi dan Kepala Makroekonomi Bahana TCW Investment Management Budi Hikmat juga menyarankan saham perbankan.

Menurut dia, sektor ini diyakini memperoleh pelebaran margin keuntungan akibat penurunan bunga deposito, sementara bunga kredit relatif tetap.

Namun, dia mewanti-wanti ada saham bank yang valuasinya mahal.

Analis Teknikal Bahana Sekuritas Muhammad Wafi merekomendasikan beli saham BBRI dan PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI).

Menurut dia, kedua saham perbankan tersebut memiliki non-performing loan (NPL) dan net interest margin (NIM) yang terjaga.

Semester I 2019, BBNI mencatat NPL di level 1,8% atau turun Rp 9,02 triliun dari periode yang sama tahun lalu di 2,1% sebesar Rp 9,08 triliun.

"Dua saham ini juga lebih tahan dengan dinamika faktor eksternal karena memiliki kualitas aset lebih bagus dibanding yang lain," kata dia.

Wafi menargetkan, harga akhir tahun BBNI sebesar Rp 9.750 per saham dan BBRI Rp 4.450 per saham.

Pada perdagangan Rabu (8/7), saham BBNI ditutup menguat 0,64% ke Rp 7.875 dan BBRI ditutup menguat 3,66% ke Rp 4.250.

Budi juga meminta investor berhati-hati melihat saham berbasis komoditas dan energi.

"Pemerintah China diprediksi memilih energi lebih ramah lingkungan dengan memanfaatkan booming shale-gas," kata dia.

Hal ini berisiko pada menurunnya permintaan impor batubara China dari Indonesia.

Bagikan

Berita Terbaru

Harga Bahan Pangan Sudah Naik di Awal Ramadan
| Selasa, 04 Maret 2025 | 13:27 WIB

Harga Bahan Pangan Sudah Naik di Awal Ramadan

Memasuki bulan Ramadan, harga beberapa bahan pangan mengalami kenaikan. Dari hasil pantauan, harga-harga ini sudah mulai naik sebelum Ramadan. 

Setelah SRIL Pailit, Kini Giliran Produsen GT Man (RICY) Digugat PKPU Askrindo
| Selasa, 04 Maret 2025 | 12:37 WIB

Setelah SRIL Pailit, Kini Giliran Produsen GT Man (RICY) Digugat PKPU Askrindo

Merujuk laporan keuangan RICY pada sembilan bulan pertama 2024, tercatat perusahaan ini memiliki liabilitas jangka pendek senilai Rp 1,23 triliun.

Awal Tahun Ini PTRO Bidik Rp 1,5 Triliun dari Obligasi Berkelanjutan dan Sukuk Ijarah
| Selasa, 04 Maret 2025 | 12:10 WIB

Awal Tahun Ini PTRO Bidik Rp 1,5 Triliun dari Obligasi Berkelanjutan dan Sukuk Ijarah

Seluruh dana yang diperoleh dari hasil obligasi dan sukuk ijarah akan digunakan untuk modal kerja proyek PTRO.​

Emiten Telko Berlomba di Lelang Spektrum 1,4 GHz, dari TLKM, ISAT, EXCL Hingga WIFI
| Selasa, 04 Maret 2025 | 11:12 WIB

Emiten Telko Berlomba di Lelang Spektrum 1,4 GHz, dari TLKM, ISAT, EXCL Hingga WIFI

Pemerintah diminta berhati-hati agar lelang tidak hanya menguntungkan segelintir pihak tanpa ada dampak nyata bagi pemerataan akses internet.

Pebisnis Minuman Beralkohol Sulit Dapat Izin Impor
| Selasa, 04 Maret 2025 | 10:15 WIB

Pebisnis Minuman Beralkohol Sulit Dapat Izin Impor

Setiap tahun para pebisnis mesti mengurus izin melalui sistem Inatrade di Kementerian Perdagangan (Kemendag)

Efisiensi Anggaran Ibu Kota Nusantara (IKN) dan Keberlanjutan Investasi Swasta
| Selasa, 04 Maret 2025 | 10:15 WIB

Efisiensi Anggaran Ibu Kota Nusantara (IKN) dan Keberlanjutan Investasi Swasta

Sederet perusahaan swasta sudah menyatakan komitmennya untuk terlibat dalam pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN).

Reksadana Dolar AS Pendapatan Tetap Menarik Untuk Dilirik
| Selasa, 04 Maret 2025 | 07:20 WIB

Reksadana Dolar AS Pendapatan Tetap Menarik Untuk Dilirik

Performa kinerja reksadana berdenominasi dolar Amerika Serikat (AS) alias offshore diproyeksi akan positif, seiring otot dolar AS yang menguat

Rupiah Punya Potensi Naik Lagi Pada Selasa (4/3)
| Selasa, 04 Maret 2025 | 07:17 WIB

Rupiah Punya Potensi Naik Lagi Pada Selasa (4/3)

Rupiah mengalami rebound terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan Senin (3/3), pasca terpuruk di akhir pekan.

Kupon ST014 di Dua Tenor Bisa Berada di Kisaran 6,1%-6,85%
| Selasa, 04 Maret 2025 | 07:13 WIB

Kupon ST014 di Dua Tenor Bisa Berada di Kisaran 6,1%-6,85%

Pemerintah akan kembali meluncurkan obligasi ritel. Adalah Sukuk Tabungan (ST) seri ST014, yang akan dirilis pada 7 Maret 2025. 

Harga Batubara Menekan ADMR, Bagaimana Prospeknya Tahun Ini?
| Selasa, 04 Maret 2025 | 07:10 WIB

Harga Batubara Menekan ADMR, Bagaimana Prospeknya Tahun Ini?

Pelemahan harga batubara berdampak pada kinerja keuangan dan saham PT Adaro Minerals Indonesia Tbk (ADMR) 

INDEKS BERITA

Terpopuler