IHSG Berpeluang Terus Menembus Rekor Baru

Kamis, 11 November 2021 | 05:45 WIB
IHSG Berpeluang Terus Menembus Rekor Baru
[]
Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Sanny Cicilia

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup di level 6.683,14 pada perdagangan Rabu (10/11). IHSG mendekati penutupan tertinggi sepanjang masa (all time high) di level 6.689,29 yang tercapai pada 19 Februari 2018.

Sejatinya, di perdagangan harian (intraday) , IHSG sempat mencapai all time high 6.693,47 pada Februari 2018. Tapi, rekor tertinggi IHSG pada penutupan perdagangan di posisi 6.689,29.

Head of Investment PT Reswara Gian Investa Kiswoyo Adi Joe menilai, tren kenaikan IHSG itu didorong optimisme pertumbuhan ekonomi Indonesia. Salah satunya, progres vaksinasi yang telah dilakukan pemerintah.

Menurut data Satgas Covid-19, Per Senin (8/11) total jumlah vaksinasi pertama sudah mencapai 125.394.487. Lalu, total jumlah vaksinasi kedua di Indonesia mencapai 79.212.475.

Selain vaksinasi, penguatan IHSG akan mendapatkan sentimen dari momentum Natal dan Tahun Baru. Menurutnya, periode tersebut merupakan momentum terjadinya peningkatan konsumsi masyarakat. "Dengan hal tersebut, IHSG diproyeksikan masih mampu untuk menguat hingga akhir tahun," ujarnya, Rabu (10/11).

Adapun hingga tutup tahun, Kiswoyo memproyeksikan IHSG di level 6.800. Ini artinya, ada peluang IHSG terus memperbarui  rekor all time high.

Analis Erdikha Elit Sekuritas  Ivan Kasulthan menambahkan, sentimen penopang IHSG lainnya yaitu dari pelonggaran pembayaan aktivitas dari dalam negeri yang membuat aktivitas ekonomi dapat berjalan dengan baik. "Selain itu, sentimen window dressing sepertinya mampu mewarnai penguatan IHSG pada akhir tahun ini," sebutnya.

Ivan juga memperkirakan pada akhir tahun IHSG akan melewati rekor tertingginya, dengan rentang 6.700-6.800. Ivan bilang, beberapa saham yang menarik untuk dicermati hingga tutup tahun yakni BBRI, BBCA, TLKM, dan ASII.

Hingga akhir tahun nanti, Kiswoyo memilih menjagokan saham-saham bluechip seperti BBCA, BBRI, TLKM, dan ASII. Alasannya, saham-saham tersebut sebagai penggerak IHSG.

"Selain itu juga dari sisi kinerja juga diproyeksikan bertumbuh dibandingkan dengan tahun lalu," imbuhnya.

 

Bagikan

Berita Terbaru

Masih Tertekan Biaya Integrasi, XLSmart (EXCL) Masih Menjanjikan
| Kamis, 11 September 2025 | 14:00 WIB

Masih Tertekan Biaya Integrasi, XLSmart (EXCL) Masih Menjanjikan

Tekanan pada kinerja EXCL terlihat jelas pada kuartal II-2025, di mana perseroan ini harus menderita kerugian hingga Rp 1,6 triliun.

Berupaya Perbaiki Kinerja, BABY Geber Ekspansi ke Sport Kids
| Kamis, 11 September 2025 | 13:00 WIB

Berupaya Perbaiki Kinerja, BABY Geber Ekspansi ke Sport Kids

Dalam menggarap segmen sport kids, BABY menjalin kerja sama dengan sejumlah merek global ternama seperti Adidas Kids, Head, dan On Kids.

Rekening Dana Nasabah Sekuritas ini di BCA Kabarnya Dibobol, OJK Lakukan Investigasi
| Kamis, 11 September 2025 | 12:02 WIB

Rekening Dana Nasabah Sekuritas ini di BCA Kabarnya Dibobol, OJK Lakukan Investigasi

Pihak Self Regulatory Organization (SRO) membuat edaran Bersama, untuk Tindakan preventif Anggota Bursa.

Mengupas Dua Sisi Insentif Mobil Listrik Impor dari China
| Kamis, 11 September 2025 | 11:37 WIB

Mengupas Dua Sisi Insentif Mobil Listrik Impor dari China

Alih-alih basis produksi, Indonesia bisa hanya jadi pasar bagi mobil impor. Industri lokal, UMKM, dan tenaga kerja tidak ikut merasakan manfaat.

Ekspansi dan Harga Emas Makin Mentereng, Saham ARCI Diprediksi Bisa Tembus Rp 1.000
| Kamis, 11 September 2025 | 10:29 WIB

Ekspansi dan Harga Emas Makin Mentereng, Saham ARCI Diprediksi Bisa Tembus Rp 1.000

ARCI mulai ekspansi ke sektor energi panas bumi melalui pendirian PT Toka Tindung Geothermal bersama PT Ormat Geothermal Indonesia.​

PTPP Buka Suara Soal Gugatan PKPU, Terkait Proyek Museum Cagar Budaya Muarajambi
| Kamis, 11 September 2025 | 10:03 WIB

PTPP Buka Suara Soal Gugatan PKPU, Terkait Proyek Museum Cagar Budaya Muarajambi

Gugatan PKPU belum memberikan dampak yang signifikan terhadap hukum, kondisi keuangan atau kelangsungan usaha PTPP.

Saham SRAJ Milik Tahir Tanpa Rem, Ada Investor Kantongi Potential Gain Rp8,55 triliun
| Kamis, 11 September 2025 | 09:14 WIB

Saham SRAJ Milik Tahir Tanpa Rem, Ada Investor Kantongi Potential Gain Rp8,55 triliun

Harga saham SRAJ naik terus sejak April 2025, ada ekspektasi bakal didorong masuk ke indeks MSCI large cap

Perbaikan Produksi dan Penertiban Tambang Ilegal Jadi Penopang Prospek Saham TINS
| Kamis, 11 September 2025 | 08:17 WIB

Perbaikan Produksi dan Penertiban Tambang Ilegal Jadi Penopang Prospek Saham TINS

Perolehan hak kelola atau akses terhadap aset RBT, bisa menjadi titik balik besar bagi PT Timah Tbk (TINS).

Menakar Arah Saham Indika Energy (INDY) Jelang Masa Produksi Tambang Emas Awak Mas
| Kamis, 11 September 2025 | 07:50 WIB

Menakar Arah Saham Indika Energy (INDY) Jelang Masa Produksi Tambang Emas Awak Mas

Selain produksi Awak Mas yang diperkirakan dimulai awal 2026, saham INDY juga tersulut diversifikasi ke bisnis kimia dasar.

Investor Asing Masih Ragu-Ragu
| Kamis, 11 September 2025 | 07:41 WIB

Investor Asing Masih Ragu-Ragu

 Dana asing masih keluar dari pasar saham. Sepekan terakhir ini, asing membukukan net sell sebesar Rp 8,07 triliun.

INDEKS BERITA

Terpopuler