KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup di level 6.683,14 pada perdagangan Rabu (10/11). IHSG mendekati penutupan tertinggi sepanjang masa (all time high) di level 6.689,29 yang tercapai pada 19 Februari 2018.
Sejatinya, di perdagangan harian (intraday) , IHSG sempat mencapai all time high 6.693,47 pada Februari 2018. Tapi, rekor tertinggi IHSG pada penutupan perdagangan di posisi 6.689,29.
Head of Investment PT Reswara Gian Investa Kiswoyo Adi Joe menilai, tren kenaikan IHSG itu didorong optimisme pertumbuhan ekonomi Indonesia. Salah satunya, progres vaksinasi yang telah dilakukan pemerintah.
Menurut data Satgas Covid-19, Per Senin (8/11) total jumlah vaksinasi pertama sudah mencapai 125.394.487. Lalu, total jumlah vaksinasi kedua di Indonesia mencapai 79.212.475.
Selain vaksinasi, penguatan IHSG akan mendapatkan sentimen dari momentum Natal dan Tahun Baru. Menurutnya, periode tersebut merupakan momentum terjadinya peningkatan konsumsi masyarakat. "Dengan hal tersebut, IHSG diproyeksikan masih mampu untuk menguat hingga akhir tahun," ujarnya, Rabu (10/11).
Adapun hingga tutup tahun, Kiswoyo memproyeksikan IHSG di level 6.800. Ini artinya, ada peluang IHSG terus memperbarui rekor all time high.
Analis Erdikha Elit Sekuritas Ivan Kasulthan menambahkan, sentimen penopang IHSG lainnya yaitu dari pelonggaran pembayaan aktivitas dari dalam negeri yang membuat aktivitas ekonomi dapat berjalan dengan baik. "Selain itu, sentimen window dressing sepertinya mampu mewarnai penguatan IHSG pada akhir tahun ini," sebutnya.
Ivan juga memperkirakan pada akhir tahun IHSG akan melewati rekor tertingginya, dengan rentang 6.700-6.800. Ivan bilang, beberapa saham yang menarik untuk dicermati hingga tutup tahun yakni BBRI, BBCA, TLKM, dan ASII.
Hingga akhir tahun nanti, Kiswoyo memilih menjagokan saham-saham bluechip seperti BBCA, BBRI, TLKM, dan ASII. Alasannya, saham-saham tersebut sebagai penggerak IHSG.
"Selain itu juga dari sisi kinerja juga diproyeksikan bertumbuh dibandingkan dengan tahun lalu," imbuhnya.