IHSG Berpotensi Konsolidasi Lagi

Kamis, 25 November 2021 | 05:05 WIB
IHSG Berpotensi Konsolidasi Lagi
[]
Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Sanny Cicilia

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat 0,08% ke level 6.683,277 pada perdagangan Rabu (24/11). Indeks sempat terperosok di zona merah dan menyentuh level terendah intraday di 6.668,054.

Di keseluruhan pasar, investor asing masih mencatatkan nilai beli bersih. Namun, di pasar reguler, asing masih getol menjual. Terlihat, nilai jual bersih asing atau net sell sebesar Rp 435,88 miliar di pasar reguler.

Analis Jasa Utama Capital Sekuritas Cheryl Tanuwijaya menilai, IHSG berada dalam fase konsolidasi setelah beberapa hari lalu mencapai rekor tertinggi di level 6.754.

Imbal hasil atau yield obligasi 10 tahun Amerika Serikat (AS) sempat naik hampir ke 1.668 karena kekhawatiran pengetatan kebijakan bank sentral Amerika Serikat Federal Reserve dengan berlanjutnya kepemimpinan Jerome Powell.

Namun, terdapat katalis positif untuk menopang laju indeks saham, berupa kenaikan harga batubara dan Fitch yang mempertahankan rating Indonesia di BBB atau investment grade dengan outlook stabil.

Analis Pilarmas Investindo Sekuritas Okie Setya Ardiastama menilai, penguatan IHSG kemarin seiring dengan pergerakan pasar saham Asia. Pelaku pasar juga merespon positif indeks manufaktur Jepang dan pertumbuhan ekonomi Singapura pada kuartal III-2021.

Untuk perdagangan hari ini, Kamis (25/11), Okie menyebutkan, pelaku pasar akan mencermati hasil pertemuan dari The Fed. "IHSG diproyeksikan bergerak menguat terbatas dengan  level support 6.650 dan resistance 6.754," kata Okie.

Dia melihat, saham yang dapat dicermati antara lain PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) dan PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI).

Sementara Cheryl menilai, kemungkinan pasar masih konsolidasi cenderung koreksi. "Sembari menunggu data produk domestik bruto (PDB) AS di kuartal ketiga dan klaim pengangguran," terang Cheryl.

Proyeksi dia, IHSG hari ini berada di rentang 6.700-6.628. Beberapa saham pilihan Cheryl antara lain PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) dengan target harga Rp 1.860  dan PT Harum Energy Tbk (HRUM) dengan target harga Rp 10.550 per saham.

 

Bagikan

Berita Terbaru

Transaksi Pembayaran Lewat QRIS Semakin Semarak
| Sabtu, 13 Desember 2025 | 10:11 WIB

Transaksi Pembayaran Lewat QRIS Semakin Semarak

BI menargetkan volume transaksi QRIS tahun 2025 mencapai 15,37 miliar atau melonjak 146,4% secara tahunan dengan nilai Rp 1.486,8 triliun 

CIMB Niaga Syariah Jajaki Konsolidasi dengan BUS
| Sabtu, 13 Desember 2025 | 10:07 WIB

CIMB Niaga Syariah Jajaki Konsolidasi dengan BUS

Bank CIMB Niaga berpotensi memiliki bank syariah beraset jumbo. Pasalnya, bank melakukan penjajakan untuk konsolidasi dengan bank syariah​

Ekonomi Tak Pasti, Kolektor Barang Mewah Berhati-hati
| Sabtu, 13 Desember 2025 | 08:00 WIB

Ekonomi Tak Pasti, Kolektor Barang Mewah Berhati-hati

Kondisi ekonomi global yang tak pasti serta suku bunga tinggi menekan industri barang mewah di tahun 2025

Berhentilah Menebang Masa Depan
| Sabtu, 13 Desember 2025 | 07:10 WIB

Berhentilah Menebang Masa Depan

Bencana  banjir dan longsor di tiga provinsi Sumatra jadi momentum reformasi kebijakan perizinan dan tata ruang Indonesia.​

Jangan Jadi Tradisi
| Sabtu, 13 Desember 2025 | 07:00 WIB

Jangan Jadi Tradisi

Lonjakan harga-harga komoditas pangan menjelang Nataru ataupun saat puasa dan Lebaran harus disikapi serius pemerintah lewat kebijakan.

Bos Martina Berto (MBTO) Memilih Investasi Berhorizon Menengah hingga Panjang
| Sabtu, 13 Desember 2025 | 06:55 WIB

Bos Martina Berto (MBTO) Memilih Investasi Berhorizon Menengah hingga Panjang

Direktur Utama PT Martina Berto Tbk (MBTO), Bryan David Emil, memilih aset berjangka menengah panjang dalam portofolio investasinya.

Multifinance Kejar Pembiayaan Mobil
| Sabtu, 13 Desember 2025 | 06:50 WIB

Multifinance Kejar Pembiayaan Mobil

Pemangkasan target penjualan mobil baru oleh Gaikindo menjadi 780.000 unit menegaskan tekanan pada industri otomotif belum mereda.

Daya Beli Pulih, Kredit Masih Tertahan
| Sabtu, 13 Desember 2025 | 06:48 WIB

Daya Beli Pulih, Kredit Masih Tertahan

Pemulihan daya beli masyarakat mulai terlihat di Oktober 2025, namun belum merata. Kredit rumahtangga jadi penopang utama pertumbuhan kredit OJK.

Rupiah Pekan Ini Terangkat Pelemahan Dolar
| Sabtu, 13 Desember 2025 | 06:30 WIB

Rupiah Pekan Ini Terangkat Pelemahan Dolar

Mengutip Bloomberg, rupiah di pasar spot menguat 0,18% secara harian ke Rp 16.646 per dolar AS pada Jumat (12/12).

Sinergi Multi (SMLE) Bersiap Mengekspor Minyak Nilam
| Sabtu, 13 Desember 2025 | 05:20 WIB

Sinergi Multi (SMLE) Bersiap Mengekspor Minyak Nilam

SMLE memperkuat bisnis nilam sebagai salah satu komoditas strategis di Indonesia dengan fokus pada kategori wewangian (fragrance & flavors).

INDEKS BERITA

Terpopuler