IHSG Jumat (11/6) Berpotensi Naik, Saham Bank Bisa Dicermati

Jumat, 11 Juni 2021 | 05:08 WIB
IHSG Jumat (11/6) Berpotensi Naik, Saham Bank Bisa Dicermati
[ILUSTRASI. Karyawan memantau pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (17/5/2021). ANTARA FOTO/Aprillio Akbar/foc.]
Reporter: Benedicta Prima | Editor: Narita Indrastiti

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat 0,99% ke level 6.107,54 pada Kamis (10/6). Investor asing mencatatkan net sell Rp 45,02 miliar.

Analis Phintraco Sekuritas Valdy Kurniawan menjelaskan, IHSG membentuk pola rising window bersamaan dengan penguatan tersebut. Pola ini menunjukkan sinyal bullish continuation.

Artinya, IHSG berpeluang menguji level 6.120-6.150 jika mempertahankan posisinya di atas level 6.100 pada perdagangan Jumat (11/6).

Katalis positif tambahan berasal data penjualan ritel Indonesia yang naik sebesar 15,6% yoy di April 2021. Kenaikan ini merupakan yang pertama setelah 16 bulan sebelumnya selalu mencatatkan pelemahan.

Baca Juga: Asing banyak melego saham-saham ini di tengah penguatan IHSG

Sebelumnya, indeks keyakinan konsumen juga naik ke 104,4 di Mei 2021 dari 101,5 di April 2021. "Kedua data yang saling mendukung tersebut meningkatkan optimisme pelaku pasar atas akselerasi pemulihan ekonomi Indonesia, khususnya di kuartal II-2021," jelas Valdy, kemarin.

Analis Erdhika Elit Sekuritas Regina Fawziah mengatakan, pelaku pasar terlihat mengapresiasi kenaikan data penjualan ritel. Data ini membuat kepercayaan investor terhadap indikator ekonomi Indonesia pada bulan selanjutnya berpotensi membaik.

Baca Juga: Ini saham-saham yang paling banyak dikoleksi asing pada Kamis (10/6)

Lalu dari global, jumlah uang beredar China terlihat meningkat. Ini menandakan bahwa kegiatan ekonomi mulai membaik. Tapi, Regina memproyeksikan pergerakan IHSG hari ini akan cenderung konsolidasi.

Prediksi dia, IHSG akan bergerak direntang support 6.060 dan resistance 6.140. IHSG dapat menguat jika kenaikan inflasi di Amerika Serikat (AS) tidak signifikan. Regina menyarankan investor untuk mencermati saham EXCL, TLKM, AKRA, ERAA, BJBR, WIKA dan PGAS.

Valdy menyarankan investor mencermati saham-saham bank seperti BBCA, BBRI, BMRI dan BBNI. Saham blue chips lain, seperti ASII, ANTM, PGAS dan TLKM juga dapat dicermati.

Bagikan

Berita Terbaru

Saham Perkapalan Mengangkat Sauh, Cuma Gorengan atau Fundamental yang Mulai Berlayar?
| Minggu, 21 Desember 2025 | 10:10 WIB

Saham Perkapalan Mengangkat Sauh, Cuma Gorengan atau Fundamental yang Mulai Berlayar?

Sepanjang tahun 2025 berjalan, harga saham emiten kapal mengalami kenaikan harga signifikan, bahkan hingga ratusan persen.

Analisis Astra International, Bisnis Mobil Lesu tapi Saham ASII  Malah Terbang 31,85%
| Minggu, 21 Desember 2025 | 09:05 WIB

Analisis Astra International, Bisnis Mobil Lesu tapi Saham ASII Malah Terbang 31,85%

Peluncuran produk baru seperti Veloz Hybrid diharapkan bisa menjadi katalis penahan penurunan volume penjualan. 

Embusan Angin Segar Bagi Investor Saham dan Kripto di Indonesia dari Amerika
| Minggu, 21 Desember 2025 | 08:31 WIB

Embusan Angin Segar Bagi Investor Saham dan Kripto di Indonesia dari Amerika

Kebijakan QE akan mengubah perilaku investor, perbankan dan institusi memegang dana lebih hasil dari suntikan bank sentral melalui obligasi. 

Nilai Tukar Rupiah Masih Tertekan di Akhir Tahun
| Minggu, 21 Desember 2025 | 08:30 WIB

Nilai Tukar Rupiah Masih Tertekan di Akhir Tahun

Mengutip Bloomberg, rupiah di pasar spot melemah 0,16% secara harian ke Rp 16.750 per dolar AS pada Jumat (19/12)

Akuisisi Tambang Australia Tuntas, Bumi Resources Gelontorkan Duit Rp 346,9 Miliar
| Minggu, 21 Desember 2025 | 08:15 WIB

Akuisisi Tambang Australia Tuntas, Bumi Resources Gelontorkan Duit Rp 346,9 Miliar

Transformasi bertahap ini dirancang untuk memperkuat ketahanan BUMI, mengurangi ketergantungan pada satu siklus komoditas.

Rajin Ekspansi Bisnis, Kinerja Grup Merdeka Masih Merana, Ada Apa?
| Minggu, 21 Desember 2025 | 08:06 WIB

Rajin Ekspansi Bisnis, Kinerja Grup Merdeka Masih Merana, Ada Apa?

Tantangan utama bagi Grup Merdeka pada 2026 masih berkaitan dengan volatilitas harga komoditas, terutama nikel. 

Chandra Asri Pacific (TPIA) Terbitkan Obligasi Sebesar Rp 1,5 Triliun
| Minggu, 21 Desember 2025 | 07:42 WIB

Chandra Asri Pacific (TPIA) Terbitkan Obligasi Sebesar Rp 1,5 Triliun

Dana bersih dari hasil obligasi ini, setelah dikurangi biaya-biaya emisi, akan digunakan seluruhnya untuk keperluan modal kerja. 

Kelolaan Reksadana Syariah Tumbuh Subur di 2025
| Minggu, 21 Desember 2025 | 07:00 WIB

Kelolaan Reksadana Syariah Tumbuh Subur di 2025

Dana kelolaan reksadana syariah mencapai Rp 81,54 triliun per November 2025, meningkat 61,30% secara year-to-date (ytd). 

Menjaga Keseimbangan Cuan Bisnis Bank Syariah & ESG
| Minggu, 21 Desember 2025 | 06:10 WIB

Menjaga Keseimbangan Cuan Bisnis Bank Syariah & ESG

Di tengah dorongan transisi menuju ekonomi rendah karbon, perbankan diposisikan sebagai penggerak utama pembiayaan berkelanjutan.

Mengunci Target Pertumbuhan Ekonomi
| Minggu, 21 Desember 2025 | 06:10 WIB

Mengunci Target Pertumbuhan Ekonomi

​ Pemerintah, dengan semangat dan ambisi besar seperti biasanya, menargetkan 2026 sebagai pijakan awal menuju mimpi pertumbuhan ekonomi 8%.

INDEKS BERITA

Terpopuler