IHSG Membaik, Imbal Hasil Asuransi Jiwa Ikut Naik

Kamis, 20 Juni 2019 | 09:21 WIB
IHSG Membaik, Imbal Hasil Asuransi Jiwa Ikut Naik
[]
Reporter: Ahmad Ghifari, Ferrika Sari | Editor: Narita Indrastiti

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Industri asuransi jiwa mencatatkan hasil investasi positif. Mengutip data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), sampai April 2019, industri asuransi jiwa membukukan hasil investasi sebesar Rp 10,10 triliun. Padahal April tahun lalu hasil investasi industri jiwa sempat minus Rp 3,37 triliun.

Kenaikan hasil investasi ini dibarengi peningkatan jumlah investasi industri sebesar 2,20% menjadi Rp 469,65 triliun. Dari jumlah tersebut, reksadana masih mendominasi instrumen investasi sebesar 36,53% dari total investasi. Menyusul saham 31%, surat berharga negara (SBN) 13,96% dan deposito berjangka 6,89%.

Perbaikan hasil investasi ini telah terasa sejak Januari 2019 seiring penguatan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Direktur Eksekutif Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) Togar Pasaribu menjelaskan, banyak investor yang berburu saham murah sehingga mengerek hasil investasi industri.

Menurut dia, pada tahun 2018 hasil investasi turun signifikan sehingga return perusahaan asuransi minus cukup dalam. "Tapi di akhir tahun, harga saham lebih murah maka itu para investor masuk kembali ke pasar modal setelah kondisi pasar membaik, kata Togar.

Meski demikian, peningkatan hasil investasi harus dilakukan secara benar sehingga penggunaan uang asuransi bisa tepat sasaran. Jadi harus pintar memanfaatkan situasi. Uang yang ditaruh pasti mencari tempat aman dan return bagus. Kalau keduanya terpenuhi maka kepercayaan masyarakat untuk menggunakan asuransi makin tinggi, tambahnya.

PT FWD Life Indonesia optimistis mencatatkan kinerja hasil investasi postif pada tahun ini. Wakil Direktur Utama FWD Life Indonesia Rudi Kamdani menargetkan hasil investasi FWD Life bisa tumbuh minimal 15% yoy.

Untuk mencapai target tersebut, perusahaan ini memilih bermain aman dengan mengkombinasikan investasi pada instrumen deposito dan obligasi pemerintah. Rudi mengatakan, kondisi pasar obligasi yang membaik membuat potensi return akan terkerek.

Untuk dana pemegang polis, tergantung pilihan dari pemegang polis. "Biasanya mereka akan memilih saham karena diprediksi menghasilkan kinerja yang bagus di tahun 2019, imbuh Rudi.

Adapun PT BNI Life Insurance (BNI Life) mengutip laporan keuangan kuartal I-2019, hasil investasinya meningkat 1.449,3% yoy menjadi Rp 406,87 miliar. Pencapaian ini dibarengi kenaikan jumlah investasi 7,43% secara yoy menjadi Rp 15,46 triliun.

Direktur Utama BNI Life Shadiq Akasya menjelaskan, BNI Life lebih banyak investasi ke produk yang aman atau fixed income. seperti obligasi dan produk-produk turunannya.

Bagikan

Berita Terbaru

IHSG Melemah ke 6.613 di Tengah Penurunan Saham Bank, Kamis (24/4)
| Kamis, 24 April 2025 | 19:32 WIB

IHSG Melemah ke 6.613 di Tengah Penurunan Saham Bank, Kamis (24/4)

Kamis (24/4), IHSG turun 0,32% atau 20,9 poin ke 6.613,48 pada perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Chandra Daya Investasi (CDI) Perkuat Bisnis Infrastruktur Seiring Isu Rencana IPO
| Kamis, 24 April 2025 | 17:55 WIB

Chandra Daya Investasi (CDI) Perkuat Bisnis Infrastruktur Seiring Isu Rencana IPO

Chandra Asri Group menggagas transformasi yang lebih luas yakni menjadi perusahaan solusi energi, kimia, dan infrastruktur di Asia Tenggara.

Harga Perak Terkoreksi Teknikal pada Kamis (24/4) Pasca Naik Tinggi
| Kamis, 24 April 2025 | 15:29 WIB

Harga Perak Terkoreksi Teknikal pada Kamis (24/4) Pasca Naik Tinggi

Harga perak tengah alami koreksi teknis setelah melonjak lebih dari 3% pada sesi sebelumnya ke level tertinggi tiga minggu. 

Dua Bulan Lalu Dipangkas Goldman, Kini UBS Kerek Peringkat Indonesia Jadi Overweight
| Kamis, 24 April 2025 | 13:58 WIB

Dua Bulan Lalu Dipangkas Goldman, Kini UBS Kerek Peringkat Indonesia Jadi Overweight

Sunil Tirumalai Strategist UBS Group menyebut valuasi saham Indonesia mendekati level terendah Covid-19.

Credit Agricole dan Investco Pimpin Akumulasi Saham BBCA oleh Investor Asing
| Kamis, 24 April 2025 | 13:32 WIB

Credit Agricole dan Investco Pimpin Akumulasi Saham BBCA oleh Investor Asing

Credit Agricole Group membeli 80.396.886 saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), dibuntuti oleh Investco Ltd yang membeli 71.012.100 saham.

Saham BRIS Terus Menghijau Seiring Proyeksi Kinerja yang Positif di 2025
| Kamis, 24 April 2025 | 10:21 WIB

Saham BRIS Terus Menghijau Seiring Proyeksi Kinerja yang Positif di 2025

Prospek bisnis PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) makin menarik setelah ditunjuk menjadi bullion bank.

ACST Meraih Pinjaman Senilai Rp 1 Triliun dari United Tractors
| Kamis, 24 April 2025 | 09:31 WIB

ACST Meraih Pinjaman Senilai Rp 1 Triliun dari United Tractors

Pertimbangan dan alasan ACST menarik pinjaman dari afiliasi, lantaran tidak disyaratkan memberikan jaminan dan proses administrasi rumit

SSSG ACES Pada April 2025 Diprediksi Melambat, Efek Nyata Pelemahan Daya Beli
| Kamis, 24 April 2025 | 09:27 WIB

SSSG ACES Pada April 2025 Diprediksi Melambat, Efek Nyata Pelemahan Daya Beli

Tanpa stimulus fiskal atau moneter yang kuat, tren IKK berpotensi terus menurun dalam jangka pendek.

Profit 37,73% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Melemah Lagi (24 April 2025)
| Kamis, 24 April 2025 | 09:04 WIB

Profit 37,73% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Melemah Lagi (24 April 2025)

Harga emas Antam hari ini (24 April 2025) 1 gram Rp 1.969.000. Di atas kertas pembeli setahun lalu bisa untung 37,73% jika menjual hari ini.

Astra Graphia (ASGR) Merilis Dua Produk Printer Produksi Warna
| Kamis, 24 April 2025 | 08:20 WIB

Astra Graphia (ASGR) Merilis Dua Produk Printer Produksi Warna

Manajemen ASGR melihat kebutuhan akan printer produksi ini juga cukup tinggi seiring dengan perkembangan ekonomi kreatif.

INDEKS BERITA

Terpopuler