IKEA Meluncurkan Skema Pembelian Kembali untuk Produk Furnitur
KONTAN.CO.ID - LONDON (Reuters) – Anda sudah bosan dengan furnitur yang Anda beli di IKEA, seperti meja rias, laci, lemari dan meja? Jika ya, bersiap-siaplah untuk membawanya kembali ke gerai furniture itu untuk dijual kembali sebagai barang bekas.
Jaringan ritel furniture terbesar di dunia itu, Selasa (13/10), mengatakan, inisiatif “Beli Kembali” adalah bagian dari tujuannya untuk menjadi “bisnis yang sepenuhnya melingkar dan beriklim positif pada tahun 2030.”
Baca Juga: IKEA siap tambah dua gerai di Bandung dan Jakarta pada 2021
Berdasarkan skema tersebut, pelanggan akan mendapatkan voucher untuk dibelanjakan di toko IKEA. Nilainya tergantung pada kondisi furniture yang mereka jual kembali.
Inisiatif ini akan dipromosikan dalam kampanye yang berlangsung mulai 24 November hingga 3 Desember, meskipun penawaran akan berlanjut setelah tanggal tersebut.
Pelanggan dengan barang “seperti baru” atau tanpa goresan akan mendapatkan 50% dari harga aslinya, barang “sangat bagus” dengan goresan kecil akan mendapatkan 40% , dan barang “bekas pakai” dengan beberapa goresan akan mendapatkan 30%.
Cuma ada satu syarat yang perlu dicermati konsumen. Furnitur yang akan dijual kembali harus dibawa ke toko “dalam keadaan utuh”.
IKEA mengatakan, voucher tidak akan memiliki tanggal kadaluarsa untuk mendorong pelanggan membeli barang hanya ketika dibutuhkan.
“Dengan membuat hidup berkelanjutan lebih sederhana dan mudah diakses, IKEA berharap inisiatif ini akan membantu pelanggannya mengambil sikap melawan konsumsi berlebihan pada Black Friday ini dan di tahun-tahun mendatang,” katanya mengacu pada 27 November, ketika banyak pengecer menawarkan diskon besar untuk produk mereka.
Baca Juga: Mudahkan pelanggan, IKEA meluncurkan katalog digital 2021
IKEA menambahkan, bahwa apapun yang tidak dapat dijual kembali akan didaur ulang atau disumbangkan untuk amal.
Pada tahun 2021, IKEA berencana memiliki area khusus di setiap toko untuk orang dapat menjual kembali furniture lama mereka dan menemukan furniture yang diperbaiki atau diperbarui.
Pekan lalu, IKEA mengatakan, dengan adanya “jual kembali”, penjualan kembali mengalami pertumbuhan setelah krisis virus corona meningkatkan minat pembeli untuk membelanjakan lebih banyak di rumah mereka, sebuah tren yang diyakini akan tetap ada.
Selanjutnya: Bank Syariah BUMN Merger, Persaingan Bisnis Bakal Timpang