Ikuti Kebijakan Bunga Fed, Perbankan di AS Menaikan Bunga Pinjaman

Kamis, 28 Juli 2022 | 12:29 WIB
Ikuti Kebijakan Bunga Fed, Perbankan di AS Menaikan Bunga Pinjaman
[ILUSTRASI. Logo Wells Fargo di New York City, AS. 10 Januari 2017. REUTERS/Stephanie Keith]
Reporter: Sumber: Reuters | Editor: Thomas Hadiwinata

KONTAN.CO.ID - Sejumlah bank besar di Amerika Serikat (AS) menaikkan suku bunga pinjaman utama sebesar 75 basis poin, mengikuti pergerakan terbaru bunga Federal Reserve. Bank yang sudah menyesuaikan bunganya seperti JPMorgan Chase & Co, Citigroup serta Wells Fargo.

Kenaikan bunga yang akan efektif mulai Kamis, mengikuti keputusan Federal Reserve AS untuk menaikkan suku bunga targetnya sebesar tiga perempat poin persentase. Kenaikan di bulan kedua berturut-turut itu dilakukan Fed untuk menjinakkan inflasi yang melaju kencang. 

"Langkah hari ini adalah pengakuan lebih lanjut dari Federal Reserve bahwa mereka terlalu murah hati dengan kebijakan moneternya pada tahun 2021. Kini, Fed mencoba untuk membalikkan keadaan dengan cepat," kata Michael Ashley Schulman, kepala investasi di Running Point Capital Advisors.

Selama konferensi pers pada Rabu, Ketua Fed Powell mengatakan ia mengharapkan kenaikan suku bunga yang luar biasa besar pada pertemuan berikutnya, karena pasar tenaga kerja masih ketat dan laju inflasi yang tinggi.

Baca Juga: Powell Janji Tidak Kendorkan Upaya Hadang Inflasi, Fed Bergerak Sesuai Ekspektasi

"Ini obat yang sulit, tetapi The Fed perlu menangani inflasi demi semua orang," kata Ted Rossman, analis industri senior di perusahaan jasa keuangan Bankrate.

"Dan pengecer seperti Walmart menunjukkan bahwa permintaan konsumen melambat karena semua alasan ini. Walau tidak menyenangkan bagi peminjam, ini mungkin sinyal bahwa kenaikan suku bunga mulai melakukan pekerjaan mereka," tambah Rossman.

Bank sentral bak meniti rambut karena langkah agresifnya untuk menghadang inflasi dapat mengarahkan ekonomi AS ke jurang resesi.

"Jika AS memasuki resesi sekarang, itu akan menjadi resesi yang paling tidak biasa dengan kredit berlimpah, pengangguran rendah dan inflasi tinggi - dinamika luar biasa yang biasanya tidak terkait dengan perlambatan ekonomi," kata Schulman.

Bank biasanya memperoleh keuntungan dari suku bunga tinggi karena mereka memperoleh selisih antara suku bunga pinjaman dan biaya pinjaman.

Bagikan

Berita Terbaru

MPX Logistics (MPXL) Diversifikasi Bisnis di Tahun Depan
| Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:10 WIB

MPX Logistics (MPXL) Diversifikasi Bisnis di Tahun Depan

MPXL bakal mengoptimalkan strategi diversifikasi bisnis, termasuk dengan pengembangan angkutan komoditas.

Lanjutkan Pengejaran Pajak Kelas Kakap
| Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:09 WIB

Lanjutkan Pengejaran Pajak Kelas Kakap

Kanwil LTO membidik 35 wajib pajak konglomerat dengan tunggakan Rp 7,52 triliun​                    

Natal, Harmoni Kasih dan Kebersamaan
| Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:05 WIB

Natal, Harmoni Kasih dan Kebersamaan

Setiap pemeluk agama yang ada di negeri ini perlu untuk menyuguhkan kebajikan agar menjadi pesona dunia.

Suri Tauladan
| Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:05 WIB

Suri Tauladan

Pemberian pinjaman dari Danantara ke Krakatau Stell harusnya mengekor ke Biofarma dan Indofarma perihal info tenor dan suku bunga pinjaman.

Potensi Lonjakan Uang Beredar Belum Mencerminkan Fundamental Ekonomi
| Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:52 WIB

Potensi Lonjakan Uang Beredar Belum Mencerminkan Fundamental Ekonomi

Uang beredar pada periode Desember 2025 diperkirakan akan mengalami pertumbuhan sekitar 11% hingga 13% yoy

Strategi Mandom Indonesia (TCID) Memoles Penjualan
| Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:50 WIB

Strategi Mandom Indonesia (TCID) Memoles Penjualan

Kinerja TCID sepanjang 2025 menunjukkan tren yang cukup baik. Merujuk laporan keuangan Januari–September 2025, penjualan tumbuh dua digit.

Suku Bunga Turun, ROI Dana Pensiun Terancam Melorot
| Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:38 WIB

Suku Bunga Turun, ROI Dana Pensiun Terancam Melorot

Hingga Oktober 2025, kinerja investasi dapen masih mencetak pertumbuhan, dengan tingkat return on investment (ROI) di level 7,03%.

Rupiah Masih Relatif Tertekan Sepanjang Minggu
| Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:25 WIB

Rupiah Masih Relatif Tertekan Sepanjang Minggu

Mata uang Garuda di pasar spot ditutup melemah 0,02% secara harian ke Rp 16.745 per dolar Amerika Serikat (AS) pada Jumat (26/12)

Marjin Bisnis Gadai Bakal Makin Tebal
| Sabtu, 27 Desember 2025 | 04:15 WIB

Marjin Bisnis Gadai Bakal Makin Tebal

Dengan suku bunga yang lebih rendah, perusahaan gadai bisa mendapat biaya dana yang lebih ringan yang bisa berdampak positif pada profitabilitas.

Logisticsplus (LOPI) Amankan Kontrak Baru Pada 2026 Senilai Rp 80 Miliar
| Jumat, 26 Desember 2025 | 11:56 WIB

Logisticsplus (LOPI) Amankan Kontrak Baru Pada 2026 Senilai Rp 80 Miliar

PT Logisticsplus International Tbk (LOPI) menutup tahun buku 2025 dengan recognized revenue konsolidasi sekitar Rp 105 miliar.

INDEKS BERITA

Terpopuler