Berita Market

Imbal Hasil Obligasi Global Bisa Lebih Tinggi pada Tahun Ini

Senin, 24 Januari 2022 | 04:20 WIB
Imbal Hasil Obligasi Global Bisa Lebih Tinggi pada Tahun Ini

Reporter: Hikma Dirgantara | Editor: Avanty Nurdiana

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sepanjang tahun lalu, pemerintah aktif mencari dana segar lewat penerbitan obligasi global. Merujuk data Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan pada 2021, pemerintah menerbitkan obligasi global sebanyak enam kali.

Jika dijumlahkan, pada 2021 pemerintah telah menerbitkan obligasi global berdenominasi dollar AS senilai US$ 9,5 miliar. Lalu obligasi berdenominasi euro € 2 miliar, dan denominasi yen ¥ 100 miliar. 

Director & Chief Investment Officer Fixed Income Manulife Aset Manajemen Ezra Nazula mengatakan, cukup sulit menebak penerbitan obligasi global tahun ini akan lebih tinggi atau lebih rendah. Hal ini akan tergantung yield dan pasar. 

Baca Juga: Pemerintah Menerbitkan Obligasi Global Sebanyak 6 Kali Sepanjang 2021

"Tetapi, pemerintah akan tetap diversifikasi SBN dan obligasi global, baik konvensional maupun syariah, untuk memenuhi kebutuhan pendanaan dan memperoleh issuance yield yang optimal," ujar Ezra, Jumat (21/1).

Senior Economist Samuel Sekuritas Fikri C. Permana mengatakan, penerbitan obligasi global penting untuk memenuhi dana dan intervensi ketika nilai tukar turun dalam. Secara keseluruhan, tahun ini cukup sulit bagi pemerintah menerbitkan obligasi global. 

Pasalnya, bila suku bunga global naik, yield yang diminta akan lebih tinggi dan bisa memberatkan pemerintah jika dibandingkan tahun lalu. "Kenaikan suku bunga bisa membuat yield di dalam negeri naik, alhasil penerbitan dengan mata uang lain juga bisa jadi pilihan," terang Fikri. 

Fikri yakin daya serap pasar masih bagus karena fundamental Indonesia lebih baik dibandingkan peers dan negara emerging market lainnya. Ia optimistis, setiap penerbitan akan oversubscribed 2-3 kali seperti di 2021.

Baca Juga: Pemerintah Terima Penghargaan Atas Penerbitan Global Bond di 2021

Tahun ini Fikri menilai pemerintah bisa melirik penerbitan obligasi global dengan mata uang yuan. Sebab saat negara lain hawkish, China baru menurunkan suku bunganya. "Jadi jika denominasi seperti dollar AS, euro, atau yen tidak kondusif, sebaiknya pilih opsi denominasi lain. Pemerintah perlu diversifikasi utang," saran dia.

Terbaru