Imbal Hasil Obligasi Tinggi, Berutang Semakin Mahal

Jumat, 27 Desember 2024 | 07:01 WIB
Imbal Hasil Obligasi Tinggi, Berutang Semakin Mahal
[ILUSTRASI. Pegawai beraktivitas di dekat layar yang menampilkan data saham Bursa Efek Indonesia di Jakarta, Rabu (2/8/2023). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah 0,46 persen atau 31,9 poin ke level 6.854 pada akhir perdagangan. Berdasarkan data Bloomberg, sebanyak 215 saham menguat, 342 saham melemah, dan 191 saham stagnan hari ini.Tribunnews/Jeprima]
Reporter: Akmalal Hamdhi | Editor: Rizki Caturini

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Risiko berinvestasi di surat utang Indonesia meningkat. Tingginya imbal hasil (yield) berpotensi membebani fiskal Indonesia, serta mengurangi minat investasi di Indonesia. Ongkos berutang pun semakin mahal. 

Rektor Universitas Paramadina, Didik J Rachbini melihat tingkat suku bunga obligasi Indonesia paling tinggi dibandingkan negara-negara ASEAN. Hal ini tidak lepas dari akibat penerbitan utang yang terus meningkat dari tahun ke tahun.

Ini Artikel Spesial

Agar bisa lanjut membaca sampai tuntas artikel ini, pastikan Anda sudah berlangganan atau membeli artikel ini.

Berlangganan

Hanya dengan 20rb/bulan Anda bisa mendapatkan berita serta analisis ekonomi bisnis dan investasi pilihan

-
Kontan Digital Premium Access

Business Insight, Epaper Harian + Tabloid, Arsip Epaper 30 Hari

Rp 120.000
Berlangganan dengan Google

Gratis uji coba 7 hari pertama. Anda dapat menggunakan akun Google sebagai metode pembayaran.

Bagikan
Topik Terkait

Berita Terbaru

Investasi Tembus Rp 1.700 T, Serapan Tenaga Kerja Rendah
| Sabtu, 01 Februari 2025 | 08:30 WIB

Investasi Tembus Rp 1.700 T, Serapan Tenaga Kerja Rendah

Realisasi investasi sepajang 2024 tercatat sebesar Rp 1.714,2 triliun atau setara 103,9% dari target 

Ironi Pemangkasan Anggaran K/L
| Sabtu, 01 Februari 2025 | 08:22 WIB

Ironi Pemangkasan Anggaran K/L

Berdasarkan Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 1 Tahun 2025, efisiensi anggaran K/L mencapai Rp 256,10 triliun

Perlindungan Data Pribadi Konsumen Asuransi
| Sabtu, 01 Februari 2025 | 08:05 WIB

Perlindungan Data Pribadi Konsumen Asuransi

Kegagalan dalam melindungi data pribadi konsumen asuransi bisa menimbulkan kerugian yang besar bagi industri asuransi.

MBG dan Sampah
| Sabtu, 01 Februari 2025 | 08:00 WIB

MBG dan Sampah

Pemerintah harus mulai mengantisipasi efek penimbunan sampah dari program MBG yang baru mulai berjalan.

Pengecer Elpiji 3 Kg Kini Harus Terdaftar di OSS
| Sabtu, 01 Februari 2025 | 07:30 WIB

Pengecer Elpiji 3 Kg Kini Harus Terdaftar di OSS

Pemerintah menata distribsi elpiji 3 kg agar harga di tingkat konsumen tidak melambung tinggi karena faktor rantai pasok.

Tak Penuhi Ketentuan Free Float, 41 Saham Emiten Kena Suspensi BEI
| Sabtu, 01 Februari 2025 | 07:25 WIB

Tak Penuhi Ketentuan Free Float, 41 Saham Emiten Kena Suspensi BEI

Bursa Efek Indonesia (BEI) memberhentikan sementara atau suspensi 41 saham emiten yang tak memenuhi ketentuan free float per 31 Desember 2024. ​

Emiten Investasi Mempertebal Portofolio
| Sabtu, 01 Februari 2025 | 07:18 WIB

Emiten Investasi Mempertebal Portofolio

Kinerja emiten investasi diproyeksi memiliki ruang bertumbuh di 2025. Ini seiring strategi emiten yang kembali agresif mengatur portofolio. 

Tripar Multivision Plus (RAAM) Ingin Lebih Rajin Garap Film Baru
| Sabtu, 01 Februari 2025 | 07:15 WIB

Tripar Multivision Plus (RAAM) Ingin Lebih Rajin Garap Film Baru

RAAM berencana untuk memproduksi 10 film baru pada tahun ini dan juga fokus menggarap pasar di platform video streaming.

Prodia Widyahusada (PRDA) Fokus di Bisnis Kesehatan
| Sabtu, 01 Februari 2025 | 06:55 WIB

Prodia Widyahusada (PRDA) Fokus di Bisnis Kesehatan

PRDA siapkan strategi bisnis di tahun 2025dengan fokus pada tes kesehatan preventif dan juga digitalisasi.

Investor Sudah Bisa Transaksi KBIA MSCI Hong Kong
| Sabtu, 01 Februari 2025 | 05:05 WIB

Investor Sudah Bisa Transaksi KBIA MSCI Hong Kong

Kontrak Berjangka Indeks Asing (KBIA) kini sudah bisa ditransaksikan oleh investor Bursa Efek Indonesia (BEI). 

INDEKS BERITA

Terpopuler