KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Industri poliester Indonesia merana lantaran kesulitan memenuhi kebutuhan bahan baku, yakni Mono Etilen Glikol (MEG). Jika masalah ini berlarut, ini akan berdampak negatif bagi rantai industri turunannya.
Ketua Umum Asosiasi Produsen Serat dan Benang Filamen Indonesia (APSyFI), Redma Gita Wiraswata mengatakan, masalah yang dihadapi produsen poliester disebabkan oleh perhitungan yang kurang cermat saat pengambilan kebijakan. Alhasil, pasokan MEG menjadi langka.
Ini Artikel Spesial
Agar bisa lanjut membaca sampai tuntas artikel ini, pastikan Anda sudah berlangganan atau membeli artikel ini.
Sudah berlangganan? MasukBerlangganan
Hanya dengan 20rb/bulan Anda bisa mendapatkan berita serta analisis ekonomi bisnis dan investasi pilihan
Kontan Digital Premium Access
Business Insight, Epaper Harian + Tabloid, Arsip Epaper 30 Hari
Rp 120.000
Berlangganan dengan Google
Gratis uji coba 7 hari pertama. Anda dapat menggunakan akun Google sebagai metode pembayaran.