ILUSTRASI. ilustrasi industri tekstil - konveksi
Reporter: Dimas Andi | Editor: Havid Vebri
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Industri poliester Indonesia merana lantaran kesulitan memenuhi kebutuhan bahan baku, yakni Mono Etilen Glikol (MEG). Jika masalah ini berlarut, ini akan berdampak negatif bagi rantai industri turunannya.
Ketua Umum Asosiasi Produsen Serat dan Benang Filamen Indonesia (APSyFI), Redma Gita Wiraswata mengatakan, masalah yang dihadapi produsen poliester disebabkan oleh perhitungan yang kurang cermat saat pengambilan kebijakan. Alhasil, pasokan MEG menjadi langka.
Agar bisa lanjut membaca sampai tuntas artikel ini, pastikan Anda sudah berlangganan atau membeli artikel ini.
Sudah berlangganan? Masuk
Berlangganan Hanya dengan 20rb/bulan Anda bisa mendapatkan berita serta analisis ekonomi, bisnis, dan investasi pilihan
Business Insight, Epaper Harian + Tabloid, Arsip Epaper 30 Hari
Gratis uji coba 7 hari pertama. Anda dapat menggunakan akun Google sebagai metode pembayaran.