ILUSTRASI. Sejumlah pekerja melakukan bongkar muat beras impor di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, Kamis (12/10/2023). Perum Bulog mengimpor sebanyak 24.000 ton beras dari Vietnam, Thailand, Myanmar dan Pakistan yang merupakan bagian dari penugasan impor 2 juta ron beras pada tahun 2023 untuk memperkuat Cadangan Beras Pemerintah (CBP). ANTARA FOTO/Fakhri Hermansyah/Spt.
Reporter: Bidara Pink, Vendy Yhulia Susanto | Editor: Lamgiat Siringoringo
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Di periode akhir pemerintahannya, Presiden Joko Widodo gencar mengimpor beras untuk memenuhi kebutuhan di dalam negeri. Namun kebijakan tersebut belum diikuti oleh stabilnya harga beras di pasar. Bahkan harga bahan pokok ini masih melambung tinggi. Hingga kemarin, harga rata-rata beras premium dan medium masih melonjak di atas 15% dalam setahun terakhir.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, volume impor beras pada Januari 2024 sebanyak 443.910 ton. Angka ini melonjak hingga 82% dibandingkan volume impor pada Januari 2023 sebesar 243.650 ton.
Agar bisa lanjut membaca sampai tuntas artikel ini, pastikan Anda sudah berlangganan atau membeli artikel ini.
Sudah berlangganan? Masuk
Berlangganan Hanya dengan 20rb/bulan Anda bisa mendapatkan berita serta analisis ekonomi, bisnis, dan investasi pilihan
Business Insight, Epaper Harian + Tabloid, Arsip Epaper 30 Hari
Gratis uji coba 7 hari pertama. Anda dapat menggunakan akun Google sebagai metode pembayaran.