ILUSTRASI. Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah (kiri) menyaksikan pekerja perempuan menyelesaikan pembuatan alat pelindung diri (APD) saat mengunjungi Industri Garmen di Jakarta, Rabu (1/7/2020). Kunjungan tersebut guna memastikan pekerja perempuan pada sektor industri tidak mendapatkan perlakuan diskriminatif serta untuk mengecek fasilitas laktasi dan perlindungan kesehatan bagi pekerja terutama saat pandemi COVID-19. ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat/aww.
Reporter: Amalia Nur Fitri, Dimas Andi | Editor: Havid Vebri
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Badai yang menerpa industri tekstil dan produk tekstil (TPT) tidak kunjung mereda. Salah satu masalah klasik yang terus mendera produsen TPT nasional adalah banjir produk impor ilegal.
Ketua Umum Asosiasi Produsen Serat dan Benang Filamen Indonesia (APSyFI) Redma Gita Wirawasta menyatakan, seruan produk impor ilegal itu masih terus berlanjut hingga sekarang.
Agar bisa lanjut membaca sampai tuntas artikel ini, pastikan Anda sudah berlangganan atau membeli artikel ini.
Sudah berlangganan? Masuk
Berlangganan Hanya dengan 20rb/bulan Anda bisa mendapatkan berita serta analisis ekonomi, bisnis, dan investasi pilihan
Business Insight, Epaper Harian + Tabloid, Arsip Epaper 30 Hari
Gratis uji coba 7 hari pertama. Anda dapat menggunakan akun Google sebagai metode pembayaran.