Inalum Ingin Tambah Kepemilikan di PTBA

Senin, 01 April 2019 | 08:20 WIB
Inalum Ingin Tambah Kepemilikan di PTBA
[]
Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Tedy Gumilar

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Induk Holding BUMN Pertambangan, PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum), berencana menambah porsi kepemilikan sahamnya di PT Bukit Asam Tbk (PTBA). Penambahan porsi kepemilikan saham akan dilakukan pada tahun ini.

Head of Corporate Communication and Government Relation Inalum, Rendi A Witular membenarkan rencana tersebut. Namun manajemen Inalum belum bersedia membeberkan berapa persen saham yang dibidik.

Per 31 Desember 2018, Inalum menguasai 65,02% saham PTBA. Sementara porsi kepemilikan investor publik mencapai 26,47%, dan saham tresuri sebesar 8,51%.

Manajemen Inalum masih melakukan kajian secara serius untuk membahas rencana penambahan saham PTBA. "Besarannya masih kami bahas" kata Rendi kepada KONTAN, Minggu (31/3).

Soal alasan menambah porsi kepemilikan saham PTBA, menurut Rendi, ada pertimbangan jangka pendek dan prospek jangka panjang. Misalnya, kinerja keuangan Bukit Asam yang positif di sepanjang 2018, baik dari sisi pendapatan, perolehan laba, maupun porsi dividen.

PTBA juga memiliki cadangan batubara kalori tinggi, yang pada tahun ini, produksi dan penjualannya akan semakin ditingkatkan. "PTBA juga sedang menggenjot produksi batubara berkalori tinggi. Harga batubara jenis ini cukup bagus," kata Rendi.

Manajemen emiten anggota indeks Kompas100 ini menargetkan produksi batubara berkalori tinggi pada tahun ini sebesar 5 juta ton. Jumlah tersebut melesat 233,34% ketimbang target tahun lalu yang sebesar 1,5 juta ton.

Dari sisi keuangan, pendapatan usaha PTBA pada tahun tumbuh 9% year-on-year (yoy) menjadi Rp 21,17 triliun. Sejalan dengan itu, laba bersih perusahaan ini meningkat 12,23% (yoy) menjadi Rp 5,02 triliun di akhir 2018.

Pertimbangan lainnya, menurut Rendi, dalam jangka panjang PTBA memiliki sejumlah proyek yang cukup prospektif. Terutama terkait proyek hilirisasi batubara, yakni gasifikasi di Tanjung Enim Sumatra Selatan dan di Peranap Riau.

Selain itu, PTBA sedang mengembangkan proyek kelistrikan, khususnya Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) mulut tambang Sumsel 8 berkapasitas 2 x 620 megawatt. "Itu optimisme jangka panjang kami untuk menaikkan kepemilikan di PTBA," ungkap Rendi.

Gayung bersambut. Direktur Utama PTBA Arviyan Arifin menyetujui peningkatan kepemilikan saham itu. Caranya, Inalum bisa mengikuti rencana PTBA yang akan menjual saham tresuri pada awal April 2019. Harga saham PTBA pada Jumat lalu senilai Rp 4.200 per saham.

Arviyan pun tak keberatan jika harus kembali membagikan dividen dengan porsi 75% seperti diminta Inalum. "Karena itu domain pemegang saham, menurut saya sah-sah saja dan kondisi PTBA juga likuid," kata dia.

Bagikan

Berita Terbaru

Banyak Masalah, Begini Lingkaran Setan Tata Kelola Sektor Alat Kesehatan Indonesia
| Rabu, 25 Desember 2024 | 14:00 WIB

Banyak Masalah, Begini Lingkaran Setan Tata Kelola Sektor Alat Kesehatan Indonesia

Himpunan Pengembangan Ekosistem Alat Kesehatan Indonesia (HIPELKI) menyebut adanya lingkaran setan sehingga industri sulit berkembang.

Mitsubishi Estate Hingga Pegasus Capital Bangun Kemitraan Baru di KEK Kura-Kura Bali
| Rabu, 25 Desember 2024 | 13:00 WIB

Mitsubishi Estate Hingga Pegasus Capital Bangun Kemitraan Baru di KEK Kura-Kura Bali

Baru-baru ini sejumlah investor global menyatakan minatnya membangun kemitraan dengan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Kura-Kura Bali.

Pembayaran Dividen Jadi Salah Satu Daya Tarik Adaro Andalan Indonesia (AADI)
| Rabu, 25 Desember 2024 | 12:30 WIB

Pembayaran Dividen Jadi Salah Satu Daya Tarik Adaro Andalan Indonesia (AADI)

Di tengah penurunan harga saham milik Garibaldi Thohir, Analis CGS International Jacquelin Hamdani merekomendasikan hold untuk AADI.

Harga Komoditas Mineral Batubara Lesu, Satu-Satu Korporasi Tumbang
| Rabu, 25 Desember 2024 | 11:46 WIB

Harga Komoditas Mineral Batubara Lesu, Satu-Satu Korporasi Tumbang

Beberapa perusahaan mineral dan batubara di Indonesia saat ini sudah mulai mengetatkan pengeluaran bisnisnya karena memikul kerugian.

Grup Lippo Lego Aset Properti Komersial di Shanghai
| Rabu, 25 Desember 2024 | 09:01 WIB

Grup Lippo Lego Aset Properti Komersial di Shanghai

Sulur bisnis Grup Lippo yang berbasis di Singapura, OUE Real Estate Investment Trust hendak melepas aset properti di Shanghai.

BEI Akan Delisting Setidaknya 10 Saham di 2025, Intip Historis Delisting Sejak 2020
| Rabu, 25 Desember 2024 | 08:16 WIB

BEI Akan Delisting Setidaknya 10 Saham di 2025, Intip Historis Delisting Sejak 2020

BEI mengumumkan rencana penghapusan pencatatan alias delisting ada 10 emiten efektif tanggal 21 Juli 2025.

Harga Emas Naik 27% Sejak Awal Tahun, Pasar Menanti Langkah The Fed 2025
| Rabu, 25 Desember 2024 | 07:08 WIB

Harga Emas Naik 27% Sejak Awal Tahun, Pasar Menanti Langkah The Fed 2025

Tanpa gangguan geopolitik yang tidak terduga, proyeksi dasar harga emas sekitar US$ 2.800 per ons troi.

Gelembung Protes PPN 12% Membesar
| Selasa, 24 Desember 2024 | 11:11 WIB

Gelembung Protes PPN 12% Membesar

Protes semakin meluas dan datang dari berbagai kalangan, mulai dari mahasiswa hingga pemengaruh (influencer)

Kantong Masyarakat Bakal Cekak
| Selasa, 24 Desember 2024 | 11:01 WIB

Kantong Masyarakat Bakal Cekak

Sejumlah kebijakan pajak maupun non pajak diperkirakan akan menekan daya beli terutama masyarakat kelas menengah

Banyak Tantangan, Ancol Geber Pendapatan di Liburan Natal dan Tahun Baru
| Selasa, 24 Desember 2024 | 10:32 WIB

Banyak Tantangan, Ancol Geber Pendapatan di Liburan Natal dan Tahun Baru

PJAA menghadapi banyak tantangan di industri pariwisata. Terlihat dari kinerja yang tidak sebaik sebelumnya. 

INDEKS BERITA

Terpopuler