Indeks Sri-Kehati Merombak Konstituen Sesuai Free Float

Senin, 29 November 2021 | 07:05 WIB
Indeks Sri-Kehati Merombak Konstituen Sesuai Free Float
[]
Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Sanny Cicilia

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penyesuaian penghitungan indeks menerapkan saham free float untuk indeks Sri-Kehati sudah masuk tahap akhir. Nanti, mulai 1 Desember 2021, saham-saham pilihan di indeks Sri-Kehati hanya memperhitungkan besaran saham free float alias tanpa memasukkan saham-saham non-free float.

Sekadar informasi, free float adalah total saham scripless yang dimiliki oleh investor dengan kepemilikan kurang dari 5% dan tidak termasuk saham yang dimiliki oleh manajemen dan treasury stock. Tujuan penerapan fee float ini antara lain memberikan gambaran kondisi pasar yang sesungguhnya.

Dengan hitungan ini ditambah evaluasi mayor, ada tiga saham baru yang masuk jajaran saham Sri-Kehati. Yaitu PT AKR Corporindo Tbk (AKRA), PT Adi sarana Armada Tbk (ASSA), dan PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP).

Sementara saham yang keluar adalah PT Astra Otoparts Tbk (AUTO), PT Bank OCBC NISP Tbk (NISP), dan PT Timah Tbk (TINS). Susunan baru ini akan berlaku mulai Desember 2021 - Mei 2022.

Indeks Sri-Kehati ini berisikan 25 saham yang memiliki kinerja terbaik yang berkaitan dengan  Sustainable and Responsible Investment (SRI).

Direktur Asosiasi Riset dan Investasi Pilarmas Investindo Sekuritas Maximilianus Nico Demus mengatakan, prospek saham-saham dalam Sri-Kehati termasuk baik. Pasalnya, konstituennya menitikberatkan prinsip lingkungan, sosial, tata kelola yang baik secara berkelanjutan (ESG).

"Dengan masuknya saham saham baru tersebut, berarti mereka terpilih sebagai perusahaan yang menerapkan ESG dengan baik dan memiliki prospek yang menarik, baik secara jangka pendek maupun jangka panjang," kata Nico, Minggu (28/11).

Dia melihat, saham  AKRA, ASSA, maupun INTP memiliki potensi valuasi yang menarik untuk jangka pendek maupun panjang. Ketika perekonomian mulai pulih, saham-saham tersebut akan masuk terlibat dalam pemulihan tersebut.

Rekomendasi Nico, beli AKRA, ASSA, dan INTP dengan target harga masing-masing, Rp 5.000, Rp 4.200, dan Rp 14.000 per saham.

Sementara untuk saham AUTO, NISP, dan TINS, keluarnya dari indeks ini bisa menjadi sentimen penurunan, tetapi jangka pendek.

 

Bagikan

Berita Terbaru

Indonesian Tobacco (ITIC) Ingin Memperbaiki Kinerja di Kuartal IV 2025
| Senin, 24 November 2025 | 09:45 WIB

Indonesian Tobacco (ITIC) Ingin Memperbaiki Kinerja di Kuartal IV 2025

Penjualan ITIC berasal dari pasar lokal Rp 233,23 miliar dan ekspor Rp 898,86 juta, yang kemudian dikurangi retur dan diskon Rp 4,23 miliar.

Menakar Dampak Pergeseran Pasien Swasta dan BPJS ke Emiten, MIKA dan KLBF Diunggulkan
| Senin, 24 November 2025 | 09:07 WIB

Menakar Dampak Pergeseran Pasien Swasta dan BPJS ke Emiten, MIKA dan KLBF Diunggulkan

Emiten-emiten rumah sakit besar tetap menarik untuk dicermati karena cenderung defensif dari tantangan BPJS. 

Keputusan Korea Menutup 40 PLTU Bakal Berdampak ke ADRO, GEMS, BYAN, PTBA Hingga BUMI
| Senin, 24 November 2025 | 08:32 WIB

Keputusan Korea Menutup 40 PLTU Bakal Berdampak ke ADRO, GEMS, BYAN, PTBA Hingga BUMI

Transisi energi yang dilakoni Korea Selatan memicu penurunan permintaan batubara, termasuk dari Indonesia.

Risiko Waskita Sudah Diperhitungkan, JP Morgan Kerek Rating & Target Harga Saham JSMR
| Senin, 24 November 2025 | 07:55 WIB

Risiko Waskita Sudah Diperhitungkan, JP Morgan Kerek Rating & Target Harga Saham JSMR

Laba bersih PT Jasa Marga Tbk (JSMR) diproyeksikan naik berkat ekspektasi pemangkasan suku bunga dan penyesuaian tarif tol.

Perbankan Optimistis Permintaan Kredit Meningkat Jelang Akhir Tahun
| Senin, 24 November 2025 | 07:55 WIB

Perbankan Optimistis Permintaan Kredit Meningkat Jelang Akhir Tahun

Hasil survei BI menunjukkan perbankan memperkirakan penyaluran kredit baru di kuartal IV akan meningkat ditandai dengan nilai SBT mencapai 96,40%

Pertambangan Topang Permintaan Kredit
| Senin, 24 November 2025 | 07:46 WIB

Pertambangan Topang Permintaan Kredit

Data Bank Indonesia (BI) menunjukkan, kredit ke sektor pertambangan dan penggalian melesat 17,03% secara tahunan​ hingga Oktober

Saham ESG: Transisi Bisnis Hijau di Tengah Kinerja Merah
| Senin, 24 November 2025 | 07:45 WIB

Saham ESG: Transisi Bisnis Hijau di Tengah Kinerja Merah

Sejumlah emiten melepas sebagian bisnis batubara untuk lebih fokus di bisnis hijau. Tapi, ini membuat kinerja keuangan m

OJK Minta Bank Evaluasi Kredit ke Pindar
| Senin, 24 November 2025 | 07:42 WIB

OJK Minta Bank Evaluasi Kredit ke Pindar

Meningkatnya kasus gagal bayar pindar kembali mendorong OJK  mengingatkan perbankan agar lebih waspada menyalurkan kredit channeling 

TBS Energi Utama (TOBA) Terbitkan Sukuk Wakalah Rp 448,50 Miliar
| Senin, 24 November 2025 | 06:37 WIB

TBS Energi Utama (TOBA) Terbitkan Sukuk Wakalah Rp 448,50 Miliar

PT TBS Energi Utama Tbk (TOBA) mengumumkan penerbitan Sukuk Wakalah Jangka Panjang dengan dana modal investasi sebesar Rp 448,50 miliar. ​

Prospek IPO Seksi di Tahun Kuda Api
| Senin, 24 November 2025 | 06:32 WIB

Prospek IPO Seksi di Tahun Kuda Api

Tahun 2026 akan jadi momentum yang relatif kondusif bagi perusahaan yang membutuhkan pendanaan dari pasar modal lewat skema IPO.

INDEKS BERITA