ILUSTRASI. Intermediary Guidelines India bertujuan mengatur konten perusahaan media sosial seperti Facebook, WhatsApp dan Twitter. REUTERS/Brendan McDermid/Files (UNITED STATES - Tags: BUSINESS LOGO)
Sumber: Reuters | Editor: Anastasia Lilin Yuliantina
KONTAN.CO.ID - NEW DELHI. Pemerintah India menyebut Twitter Inc sengaja menentang dan gagal mematuhi aturan teknologi informasi (TI) baru India. Ketentuan anyar yang bernama Intermediary Guidelines tersebut, bertujuan untuk mengatur konten di perusahaan media sosial seperti Facebook, WhatsApp dan Twitter.
Intermediary Guidelines diperkenalkan sejak Februari 2021 dan mulai berlaku akhir Mei kemarin. India ingin para perusahaan media sosial lebih bertanggung jawab terhadap permintaan hukum untuk menghapus cepat unggahan dan berbagi secara detil mengenai sumber pencetus pesan.
Agar bisa lanjut membaca sampai tuntas artikel ini, pastikan Anda sudah berlangganan atau membeli artikel ini.
Sudah berlangganan? Masuk
Berlangganan Hanya dengan 20rb/bulan Anda bisa mendapatkan berita serta analisis ekonomi, bisnis, dan investasi pilihan
Business Insight, Epaper Harian + Tabloid, Arsip Epaper 30 Hari
Gratis uji coba 7 hari pertama. Anda dapat menggunakan akun Google sebagai metode pembayaran.