Indonesia Infrastructure Finance Targetkan Kinerja Meningkat Dua Digit
![Indonesia Infrastructure Finance Targetkan Kinerja Meningkat Dua Digit](https://foto.kontan.co.id/HmIPxlSFr8hl8kTJMAKP3PrL5mk=/smart/2018/02/26/1941798302.jpg)
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Indonesia Infrastructure Finance Tbk (IIF) berharap di tahun ini bisa melanjutkan pertumbuhan kinerja. Di tahun 2023, IIF mengumumkan laba bersih meningkat dua digit.
Presiden Direktur IIF Reynaldi Hermansjah menyebutkan, laba bersih di sepanjang 2023 tumbuh 23% dibandingkan tahun sebelumnya. Jika menggunakan acuan di 2022, laba bersih tahun berjalan sebesar Rp 82,98 miliar, maka laba di 2023 berpotensi tercatat sebesar Rp 102,07 miliar.
Reynaldi menjelaskan, pertumbuhan kinerja perusahaan di tahun 2023 disokong pembiayaan infrastruktur lewat tiga sektor, di antaranya energi terbarukan, telekomunikasi dan jalan tol. "Tahun ini mungkin komposisinya seperti itu juga dan kami mungkin mencoba bisa mendapatkan pertumbuhan dua digit juga," jelas dia, kemarin.
Baca Juga: Indonesia Infrastructure Finance Beberkan Tantangan di Tahun 2024
Direktur Pelaksana dan Chief Financial Officer IIF Rizki Pribadi Hasan menambahkan, pendapatan perusahaan ini telah mencapai lebih dari Rp 1,3 triliun di tahun 2023, tumbuh sekitar 10%-15% dari tahun sebelumnya. "Kalau pencapaian laba pertumbuhannya dua digit, sesuai dengan rencana kami di tahun 2023," papar dia.
Rizki menuturkan, pendapatan IIF ini disokong dari pendapatan bunga dan pendapatan non bunga. Menurutnya, pendapatan bunga masih menjadi sumber penghasilan perusahaan terbesar. "Porsi terbesar memang dari pendapatan bunga, tetapi yang paling membanggakan kami berhasil meningkatkan pendapatan non bunga melebihi dari target," tutur dia.
Rizki menambahkan, penyaluran pembiayaan IIF juga masih meningkat, meskipun di tahun 2023 terpengaruh kondisi suku bunga yang tinggi. "Meski suku bunga tinggi biasanya menghambat investasi aset, tetapi rata-rata tumbuh sekitar 2%-3%," papar dia.
Rizki menyebut, di tahun lalu, ada satu sektor lagi yang menjadi sumber penyaluran kredit perusahaan, yakni infrastruktur sosial, seperti rumahsakit. "Di semester II-2023 kami tambah pembiayaan ke rumahsakit. Kami menyasar semua sektor, ke depan salah satunya yang mengedepankan infrastruktur untuk ketahanan pangan," ujar Rizki.
Segmen ketahanan pangan yang disasar di antaranya food storage, logistik dan sebagainya. Rizki optimistis, di tahun ini penyaluran pembiayaan bakal meningkat. Peningkatan didukung dari potensi penurunan suku bunga, yang diproyeksikan terjadi pada semester II-2024.
"Harapan kami di 2024 penyaluran pembiayaan tumbuh sekitar 10%. Kami selalu berusaha tumbuh dua digit baik dari sisi pendapatan, laba atau pembiayaan," kata Rizki.
Baca Juga: Indonesia Infrastructure Finance Bidik Pertumbuhan Dua Digit di 2024
Lebih lanjut, Rizki menambahkan, tingkat rasio kredit macet alias non performing financing IIF masih dalam level terjaga dan di bawah ketentuan regulator. Dia bilang, penyumbang NPF ini dari pembiayaan infrastruktur fasilitas air dan infrastruktur gas. Dia bilang, NPF akan selesai di tahun ini.