KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indonesia dan Chili resmi memperluas kerja sama ekonomi komprehensif atau IC CEPA (Indonesia-Chile Comprehensive Economic Partnership Agreement).
Kesepakatan itu dituangkan melalui penandatanganan Joint Statement on The Launch of Investment Negotiation of the IC-CEPA antara Wakil Menteri Perdagangan Jerry Sambuaga dan Wakil Menteri Hubungan Ekonomi Internasional Chili, Claudia Sanhueza di Kantor Kementerian Perdagangan, Kamis (13/6).
Jerry bilang, kesepakatan investasi IC-CEPA bisa mendatangkan peluang bagi Indonesia untuk memperluas pasar non-tradisional di Amerika Latin. "Ini adalah peluang bagus bagi kami untuk memasuki pasar," ungkap dia.
Sejak ada IC CEPA, nilai perdagangan dan investasi di antara kedua negara terus meningkat. Bahkan, ia mengklaim investasi Indonesia dengan Chili naik dari 160% menjadi 280% sejak diberlakukanya kerja sama dagang ini.
Adapun nilai ekpor Indonesia ke Chili pada 2023 senilai US$ 312,58 juta, lebih tinggi ketimbang impornya yang senilai US$ 173,37 juta. Melalui perluasan kerja sama investasi ini, Indonesia menawarkan beberapa sektor strategis seperti layanan pariwisata, perhotelan, properti hingga perdagangan digital.
Sementara di sektor perdagangan, ekspor sejumlah produk potensial akan terus digenjot ke Chili yaitu minyak sawit mentah (CPO), elektronik, alas kaki, bahan elektronik, produk mineral kimia dan produk makanan. "Kami memiliki surplus [perdagangan] dengan Chili selama beberapa tahun terakhir, semoga dengan perluasan CEPA dari perdagangan ke investasi, kita dapat memperluas kesepakatan semaksimal mungkin," ucap Jerry.
Kedua negara sepakat mempercepat perundingan dan ditargetkan mulai diterapkan pada Oktober mendatang. Claudia Sanheueza menuturkan, hubungan Indonesia dan Chile penting tak hanya bagi ekonomi kedua negara, tetapi juga konteks hubungan internasional. Pihaknya berharap kedua negara dapat menghadapi berbagai tantangan global, termasuk ketahanan pangan dan iklim.
Dikenal kaya bahan tambang, Chili menawarkan bahan mineral penting untuk transformasi energi. "Kami p litium, tembaga dan mineral langka lainnya. Kami ingin menawarkan dunia kemungkinan berpartisipasi dalam perjalanan ini," ucap Claudia.