Indoritel Makmur Internasional Menimbang Investasi Baru

Kamis, 20 Juni 2019 | 09:12 WIB
Indoritel Makmur Internasional Menimbang Investasi Baru
[]
Reporter: Andy Dwijayanto | Editor: Yuwono Triatmodjo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Indoritel Makmur Internasional Tbk berniat membenamkan investasi di perusahaan baru. Emiten yang menjadi bagian dari Grup Salim itu mengincar perusahaan sektor ritel.

Indoritel sengaja kembali memilih sektor ritel karena ingin memadukan dengan bisnis entitas asosiasi yang sudah ada. "Itu akan menambah kekuatan kami," kata Haliman Kustedjo, Direktur Utama PT Indoritel Makmur Internasional Tbk saat paparan publik, Rabu (19/6).

Namun Indoritel masih menyimpan identitas perusahaan yang dibidik. Sementara nilai akuisisi saham masih menunggu hasil negosiasi kedua belah pihak.

Selain perusahaan baru, Indoritel berniat meningkatkan investasi pada entitas asosiasi yang sudah ada. Mereka mengindikasikan peluang menjadi pemegang saham mayoritas pada PT Indomarco Prismatama, yakni sebesar 40% saham. Indomarco adalah pemilik jaringan minimarket Indomaret. Persentase kepemilikan saham Indoritel pada Indomarco memang paling besar ketimbang dua perusahan ritel lain. Selain di Indomarco, emiten berkode saham DNET di Bursa Efek Indonesia itu mengempit saham pada PT Fast Food Indonesia Tbk dan PT Nippon Indosari Corpindo Tbk.

Indoritel berharap investasi pada perusahaan baru dan entitas asosiasi bisa terwujud pada tahun ini juga. Sementara biaya investasinya nanti, terlepas dari dana belanja modal alias capital expenditure (capex) 2019 yang mencapai Rp 800 miliar.

Mayoritas capex 2019 untuk membiayai ekspansi jaringan serat optik FiberStar melalui PT Mega Akses Persada. Target tahun ini memperluas jaringan hingga 200 kota.

Dalam lima bulan pertama tahun ini, FiberStar sudah menjangkau 94 kota. "Hingga Mei sudah terserap Rp 190 miliar dengan panjang jaringan fiber sekitar 12.200 km," terang Kiki Yanto Gunawan, Direktur dan Sekretaris Perusahaan PT Indoritel Makmur Internasional Tbk.

Meski capex lebih banyak tercurah untuk bisnis serat optik, dukungan Indoritel di lini bisnis lain tak surut. Target penambahan gerai Indomaret tahun ini sebanyak 1.200 gerai menjadi 17.566 gerai. Jumlah gerai per Mei 2019 mencapai 16.900 unit.

Di sepanjang 2018, Indomaret mencatatkan total pendapatan mencapai Rp 70,38 triliun atau tumbuh 11,50% dibandingkan pendapatan tahun 2017 senilai Rp 63,12 triliun. Adapun total asetnya mencapai Rp 23,89 triliun.

Tidak Membagikan Dividen

RAPAT umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Indoritel Makmur Internasional Tbk, kemarin (19/6), menyepakati untuk tidak membagikan dividen tahun buku 2018. Sejatinya, Indoritel mencatatkan laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk alias laba bersih tahun lalu sebesar Rp 289,41 miliar, atau naik 38,89% year on year (yoy).

Indoritel akan menggunakan laba bersih tersebut untuk modal kerja. "Disetujui bulat tidak ada pembagian dividen karena kami masih membutuhkan dana untuk pengembangan usaha," terang Halimin Kustedjo, Direktur Utama PT Indoritel Makmur Internasional Tbk, Rabu (19/6).

Tahun lalu, pendapatan Indoritel terungkit lebih dari dua kali lipat menjadi Rp 129,79 miliar. Mereka berharap tahun ini membukukan kenaikan kinerja dobel.

Indoritel melihat bisnis ritel masih memiliki prospek yang menjanjikan. Jumlah penduduk Indonesia yang bejibun merupakan pasar potensial bagi sektor ritel. Namun, perusahaan tersebut juga berupaya menyesuaikan layanan dengan perkembangan zaman.

Bagikan

Berita Terbaru

Intraco Penta (INTA) Siapkan Strategi Demi Cetak Laba
| Sabtu, 06 Desember 2025 | 08:15 WIB

Intraco Penta (INTA) Siapkan Strategi Demi Cetak Laba

Rugi bersih INTA terpangkas 31,48% secara tahunan atau year on year (yoy), dari Rp 72,49 miliar jadi Rp 49,67 miliar per September 2025.

Pemerintah Awasi Kepatuhan Wajib Pajak
| Sabtu, 06 Desember 2025 | 07:48 WIB

Pemerintah Awasi Kepatuhan Wajib Pajak

Pemerintah tengah menyusun aturan berupa rancangan peraturan menteri keuangan terkait pengawasan kepatuhan wajib pajak

Asa Adhi Karya (ADHI) pada Anggaran Infrastruktur
| Sabtu, 06 Desember 2025 | 07:45 WIB

Asa Adhi Karya (ADHI) pada Anggaran Infrastruktur

Untuk tahun depan, ADHI memasang target agresif dengan membidik kontrak baru senilai Rp 23,8 triliun.

Sawit Sumbermas Sarana (SSMS) Akuisisi Guna Tingkatkan Kinerja
| Sabtu, 06 Desember 2025 | 07:30 WIB

Sawit Sumbermas Sarana (SSMS) Akuisisi Guna Tingkatkan Kinerja

Mengupas prospek bisnis PT Sawit Sumbermas Sarana Tbk (SSMS) pasca merampungkan akuisisi PT Sawit Mandiri Lestari

Cadangan Devisa Sulit Lepas dari Tekanan Global
| Sabtu, 06 Desember 2025 | 07:24 WIB

Cadangan Devisa Sulit Lepas dari Tekanan Global

Cadangan devisa Indonesia akhir November naik tipis ke level US$ 150,1 miliar                       

Outflow Deras
| Sabtu, 06 Desember 2025 | 07:10 WIB

Outflow Deras

Arus keluar asing bersamaan dengan ketergantungan pemerintah terhadap dana domestik menyimpan risiko jangka menengah.

Beban Demografi di Era Revolusi AI
| Sabtu, 06 Desember 2025 | 07:05 WIB

Beban Demografi di Era Revolusi AI

Bonus demografi dan revolusi kecerdasan buatan atau AI bermakna bila dikelola dengan sungguh-sungguh.​

Deny Ong, Direktur Keuangan HRTA Menyukai Investasi Emas
| Sabtu, 06 Desember 2025 | 07:00 WIB

Deny Ong, Direktur Keuangan HRTA Menyukai Investasi Emas

Mengupas strategi investasi Direktur Keuangan PT Hartadinata Abadi Tbk (HRTA), Deny Ong dalam mengelola asetnya.

Memperkuat Perencanaan PSN Kawasan Industri
| Sabtu, 06 Desember 2025 | 06:20 WIB

Memperkuat Perencanaan PSN Kawasan Industri

Sinergi ini untuk mendorong penguatan perencanaan kebijakan dan percepatan pelaksanaan Kawasan Industri Prioritas dalam RPJMN 2025–2029

PTPP Garap Proyek Besar Kelembagaan Negara di IKN
| Sabtu, 06 Desember 2025 | 06:16 WIB

PTPP Garap Proyek Besar Kelembagaan Negara di IKN

PTPP mempertegas posisi sebagai kontraktor nasional dan pemain kunci dalam pembangunan Ibukota Nusantara

INDEKS BERITA

Terpopuler