Industri Siap Menyambut B30

Jumat, 14 Juni 2019 | 09:54 WIB
Industri Siap Menyambut B30
[]
Reporter: Eldo Christoffel Rafael, Filemon Agung | Editor: Narita Indrastiti

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah siap menggulirkan kewajiban penggunaan campuran minyak sawit dalam solar sebesar 30% atau biodiesel 30 (B30) untuk seluruh kendaraan bermesin diesel di Indonesia. Demi melancarkan program itu, pemerintah memulai road test atau uji jalan penggunaan B30 pada kendaraan bermesin diesel, kemarin.

Ketua Umum Asosiasi Produsen Biofuel Indonesia (Aprobi) Master Parulian Tumanggor mengatakan, road test berimplikasi positif terhadap penyerapan energi ramah lingkungan. Aprobi menilai ada sejumlah dampak positif dalam pengembangan B30 di masa mendatang. Pertama, komitmen untuk Paris Agreement 21. Penerapan B30 diklaim mampu menekan emisi karbon menjadi 29%. Kedua, menjaga defisit neraca perdagangan. "Langkah ini akan membuat penggunaan devisa untuk pembelian solar berkurang," kata dia, kemarin.

Ketiga, harga minyak sawit diperkirakan stabil dan tidak turun. "Dengan demand yang stabil, maka akan menjaga harga sawit," jelas Tumanggor. Keempat, terjaganya pasokan minyak sawit dari petani. Tumanggor mengungkapkan, sejauh ini sudah ada 19 pabrik untuk pengolahan fatty acid methyl ester (FAME). "Bahkan ada kemungkinan penambahan dua pabrik," ungkap dia. Kelima, menurut Tumanggor, optimalisasi penggunaan green energy. Sebab, pemanfaatan B30 diharapkan mampu mendongkrak penggunaan energi yang ramah lingkungan.

Ketua Umum Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) Joko Supriyono memastikan tidak akan ada kendala dengan pasokan bahan baku B30. "Dengan produksi CPO yang melimpah, pengembangan biodiesel tidak mengalami masalah bahan baku," klaim dia.

Merujuk data Kementerian Perindustrian, Indonesia masih mampu mencukupi bahan baku produksi biodiesel, yakni CPO. Kapasitas CPO nasional mencapai 38 juta ton pada tahun 2017. Sebanyak 7,21 juta ton di antaranya untuk keperluan ekspor dan kebutuhan pangan nasional sebesar 8,86 juta ton.

Corporate Affairs Asian Agri Fadhil Hasan mengatakan, suplai bahan baku CPO untuk kebutuhan biodiesel sudah melebihi kebutuhan. Untuk itu, saat ini pihaknya tinggal menunggu kesiapan infrastruktur dan transportasi yang membawa biodiesel ke stasiun pengisian. "Mulai dari Pertamina dan juga supplier, termasuk kapal pengangkut," ujarnya kepada KONTAN, Kamis (13/6).

Meski demikian, para pengusaha belum bisa memprediksi penerapan biodiesel ini bisa mempengaruhi harga jual CPO atau tidak. Sebab, konsumsi CPO untuk kebutuhan otomotif belum bisa diprediksi.

APM sudah siap

Kukuh Kumara, Sekretaris Umum Gabungan Industri Otomotif Indonesia (Gaikindo) menjelaskan, agen pemegang merek (APM) siap mendukung aturan biodiesel. "Kami berharap pemerintah bisa menyesuaikan ketersediaan B30 dengan jumlah kendaraan dan konsumsi bahan bakarnya," tutur dia.

Harapan serupa dilontarkan Santiko Wardoyo, Direktur Penjualan dan Promosi PT Hino Motors Sales Indonesia (HMSI). Sejak penerapan program B20, Hino Motors sudah siap ikut mengimplementasikan aturan pemerintah.

Sehingga saat memasuki aturan B30, maka pabrikan otomotif asal Jepang ini siap mengikutinya. "Untuk saat ini, kami pelajari tesnya sampai Oktober 2019. Setelah itu baru diputuskan penambahan atau mengubah spesifikasi kendaraan yang bersifat minor change," terang dia.

Berkaca dari aturan B20, saat itu Hino harus menambah filter tambahan bagi kendaraannya. Sebab, umur satu filter yang biasanya dapat bertahan selama 20.000 kilometer (km), maka jadi berkurang menjadi 10.000 km.

Kelak, penerapan B30 pada tahun depan, setiap kendaraan Hino sudah siap menggunakan bahan bakar tersebut. Namun tidak ada produk baru dalam waktu dekat yang akan diperkenalkan, sehingga hanya perubahan spesifikasi saja yang diterapkan. "Sekarang tinggal perlu diperhatikan pencampurannya agar bahan bakar yang dihasilkan bisa sempurna," papar Santiko.

Hino belum menjelaskan tentang investasi untuk line produksi terkait program B30. Yang jelas, Santiko berharap ada dampak tidak langsung bagi industri otomotif dari aturan ini. Misalnya dengan konsumsi CPO di pasar domestik yang meningkat, ekonomi Indonesia bisa lebih baik. "Bila sektor ekonomi membaik, nantinya bisa meningkatkan permintaan industri otomotif," imbuh dia.

Duljatmono, Marketing Director PT Krama Yudha Tiga Berlian (KTB) juga mengungkapkan, truk pabrikan Mitsubishi Fuso siap menjalankan aturan B30. Hanya saja, dia belum bisa bicara banyak mengenai perubahan spesifikasi mesin Mitsubishi.

"Sejak tahun 2016, kami sudah siap dengan aturan B20. Maka untuk B30, kami juga siap mengikuti," kata dia kepada KONTAN, kemarin.

Bagikan

Berita Terbaru

Melihat Potensi Akuisisi Campina (CAMP) Oleh Investor Strategis
| Kamis, 16 Oktober 2025 | 12:28 WIB

Melihat Potensi Akuisisi Campina (CAMP) Oleh Investor Strategis

Emiten produsen es krim Campina, PT Campina Es Krim TBk (CAMP) diduga batal diakuisisi oleh manajer investasi asal Bahrain, Investcorp.

Dominasi Bitcoin Merosot di Awal Pekan, Altcoin Ini Layak Dicermati
| Kamis, 16 Oktober 2025 | 09:34 WIB

Dominasi Bitcoin Merosot di Awal Pekan, Altcoin Ini Layak Dicermati

Bila penurunan dominasi terus berlanjut, likuiditas dari bitcoin bisa mengalir ke aset lain dan membuka ruang bagi reli altcoin.

Marketing Sales CTRA Melemah di Kuartal III, tapi Masih Ada Harapan di Ujung Tahun
| Kamis, 16 Oktober 2025 | 08:42 WIB

Marketing Sales CTRA Melemah di Kuartal III, tapi Masih Ada Harapan di Ujung Tahun

Efek penurunan suku bunga BI belum terasa ke kredit KPR karena laju pemangkasan bunga kredit bank yang lebih lambat.​

Menang Lelang BWA, Hashim dan Sinar Mas Siap Masuk ke Bisnis Internet Murah
| Kamis, 16 Oktober 2025 | 08:40 WIB

Menang Lelang BWA, Hashim dan Sinar Mas Siap Masuk ke Bisnis Internet Murah

Potensi perang harga sangat terbuka. Spektrum baru ini bakal menambah kompetisi di fixed broadband, terutama dengan TLKM yang masih dominan.

Harga Saham BBCA Anjlok Terus Hingga Sentuh Level Terendah Tiga Tahun, the Next UNVR?
| Kamis, 16 Oktober 2025 | 08:27 WIB

Harga Saham BBCA Anjlok Terus Hingga Sentuh Level Terendah Tiga Tahun, the Next UNVR?

Jika level psikologis di 7.000 jebol, maka ada risiko harga saham BBCA bakal turun ke Rp 6.000 per saham.

Perpres Pembangkit Sampah Terbit, Ini Poin Penting & Efeknya ke OASA, TOBA, BIPI
| Kamis, 16 Oktober 2025 | 07:54 WIB

Perpres Pembangkit Sampah Terbit, Ini Poin Penting & Efeknya ke OASA, TOBA, BIPI

Pengusaha mendapatkan kepastian penerbitan Analisis Dampak Lingkungan (Amdal) lebih cepat dan harga listrik yang dipatok di US$ 20 cent per KWh.

Baru Empat Izin Tambang yang Dibuka Kembali
| Kamis, 16 Oktober 2025 | 07:48 WIB

Baru Empat Izin Tambang yang Dibuka Kembali

Sebanyak 44 perusahaan pertambangan yang mengajukan pengembalian izin telah membayar jaminan reklamasi tambang.

Data Migas Kemenkeu dan ESDM Berbeda
| Kamis, 16 Oktober 2025 | 07:43 WIB

Data Migas Kemenkeu dan ESDM Berbeda

Perbedaan bisa muncul karena data di level pimpinan SKK Migas memasukkan produksi LPG yang dikonversi ke setara minyak.

Negosiasi Buntu, Skema Baru Beli BBM Digodok
| Kamis, 16 Oktober 2025 | 07:40 WIB

Negosiasi Buntu, Skema Baru Beli BBM Digodok

Kementerian ESDM menjanjikan skema baru pembelian BBM swasta bisa disepakati pekan ini, sehingga bisa mengatasi kelangkaan pasokan

Kinerja Industri Susu Nasional Tertekan Daya Beli
| Kamis, 16 Oktober 2025 | 07:35 WIB

Kinerja Industri Susu Nasional Tertekan Daya Beli

Hingga kuartal III-2025 hampir seluruh pelaku industri mencatat penurunan penjualan dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

INDEKS BERITA

Terpopuler