Inflasi Tidak Kunjung Reda, Venezuela Kembali Lakukan Redenominasi

Sabtu, 02 Oktober 2021 | 11:23 WIB
Inflasi Tidak Kunjung Reda, Venezuela Kembali Lakukan Redenominasi
[ILUSTRASI. Presiden Venezuela Nicolas Maduro menyemprotkan disinfektan setelah memberikan keterangan media menyusul kemenangan Partai Sosialis pada pemilu legislatif yang diboikot pihak oposisi di Karakas, Venezuela, Selasa (8/12/2020). REUTERS/Manaure Quintero]
Reporter: Sumber: Reuters | Editor: Thomas Hadiwinata

KONTAN.CO.ID - CARACAS. Venezuela, Jumat (1/10), meluncurkan redenominasi mata uangnya untuk kedua kali dalam tiga tahun terakhir. Kebijakan itu berupa pemotongan enam angka nol dari mata uangnya, bolivar, menanggapi hiperinflasi yang terjadi di negeri itu. 

Kendati menyederhanakan urusan akuntansi entitas bisnis dan bank, namun redenominasi itu dinilai tidak akan efektif meredakan krisis ekonomi negara Amerika Selatan itu. Menurut lembaga pengawas keuangan Venezuela, inflasi dalam basis tahun ke tahun telah mencapai 1.743%. Padahal, nilai upah minimum per bulan di negeri itu sekitar US$ 2,50, atau setara Rp 35.680.

“Saya pikir hiperinflasi terlalu kuat. Ini sudah merupakan konversi ketiga. Yang ini akan bertahan tiga atau empat tahun, mungkin kurang,” kata Alfredo Bohorquez, penjual lukisan berusia 55 tahun di sebuah bulevar di Caracas timur.

Baca Juga: Lampaui GM, Toyota jual 1,86 juta kendaraan di AS pada Januari-September 2021

Pemerintah Presiden Nicolas Maduro pada 2018 menghapus lima nol dari mata uang, menyusul kenaikan harga yang tinggi. Itu terjadi satu dekade setelah mendiang Presiden Hugo Chavez mengurangi tiga nol dari bolivar dengan janji pemerintahannya akan memangkas inflasi hingga satu digit. Target itu tidak pernah tercapai.

Negara anggota OPEC yang dulu terbilang makmur itu, terjerumus ke krisis selama bertahun-tahun. Kondisi ekonomi yang buruk memicu jutaan penduduk Venezuela beremigrasi.

Pemerintah sosialis Maduro menyalahkan sanksi ekonomi yang dijatuhkan Pemerintah AS atas kesengsaraan negara itu, sementara para kritikus menugaskan tanggung jawab kepada kebijakan makroekonomi yang intervensionis.

Baca Juga: Harga minyak ditutup dekat level tertinggi dalam 3 tahun jelang pertemuan OPEC+

Adopsi dolar AS yang meluas untuk transaksi komersial di Venezuela akan semakin melemahkan relevansi skema baru. Bolivar tunai di Venezuela jarang digunakan untuk pembelian rutin.

Banyak orang, Jumat (1/10), menggunakan dolar tunai untuk pembelian di supermarket, apotek, dan toko yang menjual perlengkapan sekolah dan seragam, kata saksi mata Reuters. Sistem bank berfungsi normal setelah pemadaman yang direncanakan selama berjam-jam pada Jumat pagi saat mereka beralih ke skema mata uang baru.

“Ketidakseimbangan ekonomi di negara ini sangat akut dan angka nol yang dihilangkan hari ini akan segera kembali,” kata ekonom Jose Manuel Puente. “Rekonversi tidak akan berdampak dalam hal ekonomi makro.”

Selanjutnya: Peretas Curi Uang Kripto dari Ribuan Pelanggan di Coinbase

 

Bagikan

Berita Terbaru

IEU CEPA Ditargetkan Berlaku 2026, Ekspor Diramal Naik 5,4%
| Sabtu, 14 Juni 2025 | 04:10 WIB

IEU CEPA Ditargetkan Berlaku 2026, Ekspor Diramal Naik 5,4%

Implementasi IEU CEPA ditargetkan bisa mulai berlaku pada kuartal IV 2026, atau maksimal pada awal tahun 2027. 

Sulitnya Mengungkap Praktik Insider Trading di Pasar Saham Meski Indikasinya Kentara
| Jumat, 13 Juni 2025 | 11:19 WIB

Sulitnya Mengungkap Praktik Insider Trading di Pasar Saham Meski Indikasinya Kentara

OJK memiliki kewenangan menyidik dugaan tindak pidana di pasar modal, termasuk dugaan insider trading

Substansi Penanggulangan Kemiskinan
| Jumat, 13 Juni 2025 | 10:31 WIB

Substansi Penanggulangan Kemiskinan

Upaya penanggulangan kemiskinan seyogianya tidak dilakukan secara sepotong-potong, parsial, dan hanya bersifat temporer.

Antara Psikologi Kognitif dan Harga Saham
| Jumat, 13 Juni 2025 | 10:25 WIB

Antara Psikologi Kognitif dan Harga Saham

Investor juga cenderung konservatif. Mereka terlalu lambat bereaksi terhadap perubahan yang terjadi atau berita-berita baru.

Bancakan Koperasi
| Jumat, 13 Juni 2025 | 10:00 WIB

Bancakan Koperasi

Di desa, jabatan pengurus Koperasi Merah Putih jadi rebutan kader partai penguasa hingga di tingkat akar rumput.

Kemkeu Bebaskan Pajak 1.800 Barang Jemaah Haji
| Jumat, 13 Juni 2025 | 08:58 WIB

Kemkeu Bebaskan Pajak 1.800 Barang Jemaah Haji

 Nilai barang bawaan jemaah haji yang dibebaskan pajaknya mencapai US$ 149.000, setara Rp 2,4 miliar 

Revisi Standar Garis Kemiskinan Nasional Tunggu Restu Prabowo
| Jumat, 13 Juni 2025 | 08:55 WIB

Revisi Standar Garis Kemiskinan Nasional Tunggu Restu Prabowo

Kajian mengenai perubahan standar garis kemiskinan oleh Badan Pusat Statistik sudah dibahas sejak lama

Politikus dan TNI/Polri  di BUMN Tambang
| Jumat, 13 Juni 2025 | 08:45 WIB

Politikus dan TNI/Polri di BUMN Tambang

Pemerintah merombak jajaran direksi dan komisaris BUMN dari mulai Mind ID, Inalum, Antam, PTBA hingga Pertamina

Profit 33,86% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Naik Lumayan (13 Juni 2025)
| Jumat, 13 Juni 2025 | 08:43 WIB

Profit 33,86% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Naik Lumayan (13 Juni 2025)

Harga emas Antam hari ini (13 Juni 2025) 1.951.000 per gram. Di atas kertas pembeli setahun lalu bisa untung 33,86% jika menjual hari ini.

Pemerintah Siap Bayar Utang Jumbo di Juni
| Jumat, 13 Juni 2025 | 08:42 WIB

Pemerintah Siap Bayar Utang Jumbo di Juni

Puncak jatuh tempo utang pemerintah, khususnya dari surat berharga negara (SBN), terjadi pada bulan Juni 2025. 

INDEKS BERITA

Terpopuler