Inflasi Zona Euro Mereda dari Perkiraan Tapi Tak Langsung Dorong Pelonggaran ECB

Rabu, 30 November 2022 | 19:07 WIB
Inflasi Zona Euro Mereda dari Perkiraan Tapi Tak Langsung Dorong Pelonggaran ECB
[ILUSTRASI. Inflasi Zona Euro mereda jauh lebih dari yang diperkirakan pada Bulan November sehingga meningkatkan harapan bahwa pertumbuhan harga setinggi langit kini telah melewati puncaknya. REUTERS/Remo Casilli]
Reporter: Sumber: Reuters | Editor: Anastasia Lilin Yuliantina

KONTAN.CO.ID - FRANKFURT. Inflasi Zona Euro mereda jauh lebih dari yang diperkirakan pada Bulan November sehingga meningkatkan harapan bahwa pertumbuhan harga setinggi langit kini telah melewati puncaknya. Namun data itu kemungkinan tidak akan secara langsung mendorong kemungkinan perlambatan kenaikan suku bunga oleh European Central Bank (ECB) bulan depan.

Harga konsumen di 19 negara yang berbagi euro, tumbuh sebesar 10,0% bulan ini setelah kenaikan 10,6% pada Bulan Oktober. Angka tersebut jauh di bawah ekspektasi sebesar 10,4% dalam jajak pendapat Reuters dari analis.

Ini Artikel Spesial

Agar bisa lanjut membaca sampai tuntas artikel ini, pastikan Anda sudah berlangganan atau membeli artikel ini.

Berlangganan

Hanya dengan 20rb/bulan Anda bisa mendapatkan berita serta analisis ekonomi bisnis dan investasi pilihan

-
Kontan Digital Premium Access

Business Insight, Epaper Harian + Tabloid, Arsip Epaper 30 Hari

Rp 120.000
Berlangganan dengan Google

Gratis uji coba 7 hari pertama. Anda dapat menggunakan akun Google sebagai metode pembayaran.

Bagikan

Berita Terbaru

Setoran Pajak 2024 di Bawah Target
| Selasa, 07 Januari 2025 | 06:28 WIB

Setoran Pajak 2024 di Bawah Target

Meski penerimaan pajak mencatatkan shortfall, defisit anggaran negara pada tahun lalu lebih rendah dibandingkan yang perkiraan

Pemberantasan Korupsi
| Selasa, 07 Januari 2025 | 06:15 WIB

Pemberantasan Korupsi

Terkait vonis ringan bagi terdakwa korupsi PT Timah Harvey Moeis, Presiden Prabowo Subianto meminta hakim memberi hukuman setimpal.

Biaya Haji Boleh Turun Layanan Harus Optimal
| Selasa, 07 Januari 2025 | 06:00 WIB

Biaya Haji Boleh Turun Layanan Harus Optimal

Pemerintah dan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR)  menetapkan biaya haji pada tahun ini turun menjadi Rp 89,41 juta.

Asuransi Syariah Atur Strategi Mengerek Kontribusi
| Selasa, 07 Januari 2025 | 05:15 WIB

Asuransi Syariah Atur Strategi Mengerek Kontribusi

Sejumlah perusahaan asuransi syariah optimistis lanjutkan kinerja usai mencatatkan pertumbuhan positif pada tahun lalu.

Menggagas Keberlanjutan dengan Bioekonomi
| Selasa, 07 Januari 2025 | 05:13 WIB

Menggagas Keberlanjutan dengan Bioekonomi

Konsep bioekonomi harus menghindari sikap latah serta cenderung sebatas penekanan pada label "asal beda" tanpa mengindahkan substansi inti.

Sulit Kerek Harga Jual, Pebisnis Kelimpungan Hadapi Lonjakan Harga Gas
| Selasa, 07 Januari 2025 | 05:10 WIB

Sulit Kerek Harga Jual, Pebisnis Kelimpungan Hadapi Lonjakan Harga Gas

AKLP khawatir tingginya harga gas komersial membuat banyak investor menolak berinvestasi di Indonesia dan beralih ke negara tetangga.

Lifting Minyak 2025 Ditarget 605.000 Barel
| Selasa, 07 Januari 2025 | 05:10 WIB

Lifting Minyak 2025 Ditarget 605.000 Barel

Peningkatan lifting migas ini merupakan hasil dari serangkaian reformasi yang dilakukan dalam beberapa bulan terakhir.

Pelni Mengoperasikan Delapan Trayek Tol Laut di 2025
| Selasa, 07 Januari 2025 | 05:05 WIB

Pelni Mengoperasikan Delapan Trayek Tol Laut di 2025

Peluncuran KM Logistik Nusantara 4 menjadi simbol kelanjutan penugasan program tol laut yang dimandatkan kepada Pelni.

Industri Hilir Tekstil Tumbuh, Tapi Sektor Hulu Alami Kontraksi
| Selasa, 07 Januari 2025 | 05:00 WIB

Industri Hilir Tekstil Tumbuh, Tapi Sektor Hulu Alami Kontraksi

, kontraksi yang dialami industri tekstil disebabkan banyaknya pabrik pakaian jadi yang berlokasi di Kawasan Berikat.

Pasar LCGC Terpapar Kenaikan PPN
| Selasa, 07 Januari 2025 | 05:00 WIB

Pasar LCGC Terpapar Kenaikan PPN

Sebelum ada kenaikan PPN menjadi 12%, LCGC juga dikenakan Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM) senilai 3%.

INDEKS BERITA

Terpopuler