Ingin Fokus di Segmen Atas, Huawei Menawarkan Merek Honor

Kamis, 15 Oktober 2020 | 10:35 WIB
Ingin Fokus di Segmen Atas, Huawei Menawarkan Merek Honor
[ILUSTRASI. Logo Huawei di layar ponsel di gerainya di Vina del Mar, Chile, 18 Juli 2019. REUTERS/Rodrigo Garrido/File Photo]
Reporter: Nathasya Elvira | Editor: Thomas Hadiwinata

KONTAN.CO.ID - HONG KONG (Reuters) - Huawei Technologies Co. Ltd. dalam proses pembicaraan dengan beberapa pihak, seperti Digital Cina Group Co. Ltd. untuk menjual sebagian dari unit bisnisnya, smartphone merek Honor. Menurut sumber yang mengetahui masalah itu, nilai kesepakatan bisa mencapai 25 miliar yuan, atau US$ 3,7 miliar

Huawei mengatur ulang prioritasnya karena sanksi yang dijatuhkan Pemerintah Amerika Serikat (AS). Produsen ponsel terbesar di China itu berniat fokus ke ponsel untuk kelas atas daripada merek Honor yang ditujukan untuk kaum muda dan pasar yang sadar bujet.

Baca Juga: Laris manis, smartphone 5G sumbang 14% penjualan ponsel AS di Agustus

Huawei masih menyusun apa saja aset yang akan dilepasnya. Namun dua orang sumber menyebut, yang kemungkinan dilepas adalah merek Honor, fasilitas penelitian dan pengembangan, dan bisnis manajemen rantai pasokan untuk merek tersebut.

Kesepakatan mungkin berupa penjualan secara tunai dengan nilai berkisar antara 15 miliar yuan hingga 25 miliar yuan, demikian penuturan seorang sumber.

Baca Juga: Makin Terpojok Akibat Sanksi AS, Huawei Tetap Melayani Klien 5G di Eropa

Digital Cina, distributor utama untuk telepon Honor disebut-sebut sebagai penawar. Calon pembeli lain adalah produsen elektronik Tiongkok, TCL, dan pesaing Huawei di pasar smartphone, Xiaomi Corp.

Huawei, vendor peralatan telekomunikasi terbesar di dunia dan pembuat smartphone nomor dua, menolak berkomentar. Demikian juga TCL, Digital China dan Xiaomi.

Merek Honor didirikan Huawei pada 2013. Sebagian besar bisnis Honor beroperasi secara terpisah dari induknya.

Kuo Ming-chi, seorang analis di TF International Securities mengatakan, apapun model penjualan yang dilakukan Huawei atas bisnis smartphone Honor akan menjadi situasi win-win untuk merek Honor tersebut, pemasoknya, dan industri elektronik China.

“Jika Honor independen dari Huawei, pembelian komponennya tidak lagi tunduk pada larangan AS terhadap Huawei. Ini akan membantu bisnis smartphone Honor dan pemasoknya,” tulisnya dalam catatan penelitian pekan lalu.

Baca Juga: Samsung ketiban durian runtuh usai Huawei terus-terusan diserang AS

Tahun lalu, pemerintah AS bergerak untuk mencegah sebagian besar perusahaan miliknya melakukan bisnis dengan Huawei, dengan mengatakan raksasa teknologi itu pada akhirnya bertanggung jawab kepada pemerintah Cina. Huawei berulang kali membantah menjadi risiko keamanan nasional.

Pada bulan Mei, Washington mengumumkan aturan baru yang bertujuan membatasi kemampuan Huawei dalam mendapatkan chip penting yang dirancangnya untuk peralatan jaringan dan smartphone 5G.

Baca Juga: Berniat Menginvestigasi Google, China Membalas Aksi AS?

Merek Honor, yang menjual ponselnya secara online melalui situsnya sendiri dan melalui pengecer pihak ketiga, bersaing dengan Xiaomi, Oppo dan Vivo di pasar ponsel kelas bawah di Cina. Ponselnya juga dijual di Asia Tenggara dan Eropa.

Menurut perkiraan dari perusahaan riset Canalys, smartphone merek Honor menyumbang 14,6 juta, atau 26% dari 55,8 juta smartphone yang dikirim Huawei pada kuartal kedua tahun ini. Namun, margin untuk ponsel kelas bawah bisa sangat tipis, dan Honor membukukan laba bersih kurang dari 5 miliar yuan dari pendapatan sekitar 70-80 miliar yuan tahun lalu, kata salah sumber.

Jika berhasil dalam penawarannya, Digital China, yang juga bermitra dengan Huawei dalam komputasi dan bisnis lainnya, berencana untuk membiayai sebagian besar kesepakatan dengan pinjaman bank dan akan mengamankan pembiayaan dalam beberapa minggu mendatang, kata sumber tersebut.

Saham Digital China awalnya naik hingga batas harian maksimum 10%. Namun, kenaikan harga itu tergerus hingga saham tersebut ditutup menguat 3% pada Rabu (14/10) sore, hingga nilai kapitalisasi pasar perusahaan tersebut di bursa Shenzen sekitar US$ 2,9 miliar.

Selanjutnya: Minat Investor Meningkat, Indeks Obligasi Kembali Cetak Rekor Tertinggi

 

Bagikan

Berita Terbaru

Evaluasi Tata Niaga Beras
| Rabu, 13 Agustus 2025 | 06:15 WIB

Evaluasi Tata Niaga Beras

Pemerintah harus mengevaluasi total tata niaga beras dari hulu ke hilir agar kasus pengoplosan beras tidak lagi terulang.

Bursa Saham Menghijau, Emiten Menggalang Modal
| Rabu, 13 Agustus 2025 | 06:05 WIB

Bursa Saham Menghijau, Emiten Menggalang Modal

Sejumlah emiten menggelar private placement sebagai jalan masuknya investor baru ataupun untuk memperbaiki struktur permodalan.

Danantara Mematangkan Investasi di Kampung Haji
| Rabu, 13 Agustus 2025 | 06:05 WIB

Danantara Mematangkan Investasi di Kampung Haji

Kepala BPI Danantara Rosan Roeslani bertokal ke Arab Saudi untuk mematangkan rencana investasi kampung haji di Tanah Suci.

Kapitalisasi Pasar BEI Jadi Jawara di ASEAN
| Rabu, 13 Agustus 2025 | 06:00 WIB

Kapitalisasi Pasar BEI Jadi Jawara di ASEAN

Nilai kapitalisasi pasar (market cap) kembali menyentuh rekor tertinggi sepanjang masa, menembus Rp 14.013 triliun alias US$ 860 miliar.

Tertekan Harga Minyak di Semester I, Kinerja Medco Bisa Membaik di Semester II
| Rabu, 13 Agustus 2025 | 06:00 WIB

Tertekan Harga Minyak di Semester I, Kinerja Medco Bisa Membaik di Semester II

Kinerja PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC) di semester II berpotensi membaik seiring perbaikan harga energi

Pasca Merger, EXCL Kembali Menambah Direksi, Begini Kata Analis
| Rabu, 13 Agustus 2025 | 05:57 WIB

Pasca Merger, EXCL Kembali Menambah Direksi, Begini Kata Analis

Upaya perombakan direksi mengarah pada kebijakan manajemen terkait operasional EXCL. Pasar mesti cermat menelisik dampaknya terhadap kinerja.

Sambil Menanti Kebijakan Bunga The Fed, Berikut Rekomendasi Saham Hari Ini
| Rabu, 13 Agustus 2025 | 05:51 WIB

Sambil Menanti Kebijakan Bunga The Fed, Berikut Rekomendasi Saham Hari Ini

IHSG menguat seiring dengan ekspektasi pasar terhadap penurunan suku bunga bank sentral AS Federal Reserve (The Fed).

Pembiayaan Koperasi Merah Putih Tunggu Aturan Teknis
| Rabu, 13 Agustus 2025 | 05:40 WIB

Pembiayaan Koperasi Merah Putih Tunggu Aturan Teknis

Kementerian Koperasi menargetkan operasional seluruh Koperasi Merah Putih terealisasi hingga akhir tahun ini.

Kisruh Royalti, Pengelola Mal Enggan Putar Lagu dan Musik
| Rabu, 13 Agustus 2025 | 05:40 WIB

Kisruh Royalti, Pengelola Mal Enggan Putar Lagu dan Musik

Pengelola mal sudah melakukan negosiasi tarif royalti musik dan lagu dengan pihak LMKN namun ditolak.

Permintaan Apartemen  di Wilayah Jakarta Menyusut
| Rabu, 13 Agustus 2025 | 05:20 WIB

Permintaan Apartemen di Wilayah Jakarta Menyusut

Pasar properti di kota besar seperti Jakarta dan wilayah penyangganya (Bodetabek) masih belum bergairah.

INDEKS BERITA