Ingin Hambat Penurunan Yen, Pemerintah Jepang Akan Berkoordinasi dengan BOJ

Selasa, 14 Juni 2022 | 09:46 WIB
Ingin Hambat Penurunan Yen, Pemerintah Jepang Akan Berkoordinasi dengan BOJ
[ILUSTRASI. Menteri Keuangan Jepang Shunichi Suzuki mengenakan masker pelindung menyampaikan pidato di majelis rendah parlemen, di Tokyo , Jepang, Senin (6/12/2021). REUTERS/Issei Kato]
Reporter: Sumber: Reuters | Editor: Thomas Hadiwinata

KONTAN.CO.ID - TOKYO. Menteri Keuangan Jepang Shunichi Suzuki pada Selasa mengulangi kekhawatirannya tentang pelemahan yen yang cepat baru-baru ini. Di saat nilai tukar yen terhadap dolar Amerika Serikat merosot ke posisi terendah selama 24 tahun terakhir, Suzuki mengatakan akan mengoordinasikan setiap langkah yang tepat dengan Bank of Japan (BOJ) 

Menurut Suzuki, pergerakan yen seharusnya stabil untuk mencerminkan fundamental ekonomi Jepang. Volatilitas yang berlebihan dan pergerakan yang tidak teratur dapat merusak stabilitas ekonomi dan keuangan, imbuh dia.

Jepang akan menjaga komunikasi yang erat dengan otoritas valuta di negara-negara anggota Kelompok Tujuh (G7), sesuai dengan kesepakatan organisasi negara-negara maju itu tentang valuta.

Baca Juga: Harga Terdiskon, Rusia Menggeser Arab Saudi Sebagai Pemasok Minyak Nomor Dua ke India

"Pelemahan yen yang cepat telah terlihat di pasar valuta baru-baru ini dan saya khawatir," kata Suzuki. "Kami akan hati-hati mengawasi pergerakan pasar mata uang dan dampaknya terhadap ekonomi dan harga dengan rasa yang lebih mendesak."

Pemerintah Jepang dan bank sentral pada Jumat mengambil langkah yang jarang dilakukan dengan mengeluarkan pernyataan bersama tentang yen. Mereka mengungkapkan kekhawatiran tentang penurunan yen yang tajam. Investor mencermati pernyataan itu sebagai pertanda intervensi atas nilai yen, atau perubahan komitmen BOJ untuk menjaga imbal hasil obligasi negara Jepang.

Yen terhadap dolar AS terakhir berada di 134,00 setelah menyentuh titik serendahnya pada Senin, yaitu 135,22. Yen telah turun 14% terhadap dolar sepanjang tahun ini.

Bagikan

Berita Terbaru

Euforia Saham BUMI Efek Akuisisi Bukan Tanpa Konsekuensi, Beban Utang Kembali Bengkak
| Minggu, 16 November 2025 | 15:05 WIB

Euforia Saham BUMI Efek Akuisisi Bukan Tanpa Konsekuensi, Beban Utang Kembali Bengkak

Utang baru yang digali BUMI bisa menimbulkan risiko jika harga batubara tetap lemah dan aset baru belum berproduksi.

Saham BRPT Diprediksi Masih Kuat Melaju, Ditopang Faktor Teknikal dan Fundamental
| Minggu, 16 November 2025 | 13:45 WIB

Saham BRPT Diprediksi Masih Kuat Melaju, Ditopang Faktor Teknikal dan Fundamental

Masuknya BREN ke Indeks MSCI diharapkan berpotensi menarik arus modal asing lebih besar ke emiten Grup Barito.

Melancong ke Luar Negeri Masih Menjadi Primadona
| Minggu, 16 November 2025 | 13:00 WIB

Melancong ke Luar Negeri Masih Menjadi Primadona

Musim libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) menjadi tonggak terakhir untuk mendulang keuntungan bagi bisnis wisata perjalan.

Kinerja Bakal Tertekan Sampai Akhir 2025, tapi Saham SSIA Masih Direkomendasikan Beli
| Minggu, 16 November 2025 | 12:20 WIB

Kinerja Bakal Tertekan Sampai Akhir 2025, tapi Saham SSIA Masih Direkomendasikan Beli

Laba PT Surya Semesta Internusa Tbk (SSIA) anjlok hingga 97% di 2025 akibat renovasi Hotel Melia Bali.

Lonjakan Saham Properti Happy Hapsoro; BUVA, UANG & MINA, Fundamental atau Euforia?
| Minggu, 16 November 2025 | 11:00 WIB

Lonjakan Saham Properti Happy Hapsoro; BUVA, UANG & MINA, Fundamental atau Euforia?

Saham UANG, BUVA, MINA melonjak karena Happy Hapsoro. Pelajari mana yang punya fundamental kuat dan potensi pertumbuhan nyata.

Strategi Natanael Yuyun Suryadi, Bos SPID :  Mengadopsi Strategi Value Investing
| Minggu, 16 November 2025 | 09:24 WIB

Strategi Natanael Yuyun Suryadi, Bos SPID : Mengadopsi Strategi Value Investing

Natanael mengaku bukan tipe investor yang agresif.  Ia memposisikan dirinya sebagai investor moderat.

Multi Bintang Indonesia (MLBI) Menebar Dividen Interim Rp 400,3 Miliar
| Minggu, 16 November 2025 | 09:11 WIB

Multi Bintang Indonesia (MLBI) Menebar Dividen Interim Rp 400,3 Miliar

Total nilai dividen yang sudah ditentukan ialah Rp 400,33 miliar. Jadi dividen per saham adalah Rp 190.

BUMI Menerbitkan Obligasi Rp 780 Miliar, Simak Penggunaannya
| Minggu, 16 November 2025 | 09:02 WIB

BUMI Menerbitkan Obligasi Rp 780 Miliar, Simak Penggunaannya

Sekitar Rp 340,88 miliar atau A$ 31,47 juta untuk pemenuhan sebagian dari kewajiban pembayaran nilai akuisisi terhadap Jubliee Metals Limited.

Rencanakan Liburan dengan Matang biar Kantong Tak Kering
| Minggu, 16 November 2025 | 09:00 WIB

Rencanakan Liburan dengan Matang biar Kantong Tak Kering

Berlibur jadi kegiatan yang kerap orang lakukan di akhir tahun. Simak cara berlibur biar keuangan tetap sehat.

Ketika Dana Kelolaan Reksadana (AUM) Mencapai All Time High
| Minggu, 16 November 2025 | 08:52 WIB

Ketika Dana Kelolaan Reksadana (AUM) Mencapai All Time High

Pertumbuhan dana kelolaan ini mencerminkan kepercayaan investor yang pulih setelah masa sulit pasca-pandemi.

INDEKS BERITA

Terpopuler